Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Terlalu, Stasiun TV ini Siarkan Langsung Detik-detik Pasien Covid-19 Sakaratul Maut di Rumah Sakit

Saluran TV itu menyiarkan secara langsung detik-detik terakhir pasien Covid-19 menghembuskan napas terakhirnya atau sakaratul maut.

AFP/TARSO SARRAF
Ilustrasi - Sebuah saluran TV di Bolivia menyiarkan secara langsung detik-detik terakhir pasien Covid-19 menghembuskan napas terakhirnya, Kamis (18/6/2020). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Televisi banyak menjadi sumber rujukan bagi publik dalam mencari informasi berita terbaru.

Begitu banyak program penyiaran, khususnya televisi, berlomba-lomba menampilkan konten yang disukai publik.

Bahkan kadang kalanya ada stasiun TV mengenyampingkan kualitas tayangan yang mereka produksi demi reting. 

Sejatinya, siaran televisi harus memiliki nilai-nilai edukasi dalam setiap tayangannya.

Namun, sebuah saluran TV telah memicu kontroversi di negara Bolivia pada hari Kamis (18/6/2020) lalu.

Saluran TV itu menyiarkan secara langsung detik-detik terakhir pasien Covid-19 menghembuskan napas terakhirnya atau sakaratul maut. 

Sementara itu, para dokter berusaha mati-matian berusaha untuk menyelamatkannya.

Melansir dari Bangkok Post, Jumat (19/6/2020), program "No Lies" dari Stasiun PAT mengatakan bahwa mereka mengambil keputusan untuk menayangkan siaran langsung kematian pasien covid-19.

Mereka melakukan syuting kematian seorang pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Kota Santa Cruz, Bolivia.

Mereka mengatakan bahwa tayangan ini ditujukkan untuk menyentak tindakan otoritas yang telah mengabaikan layanan kesehatan.

Program 'No Lies' tayang setiap malam di saluran PAT yang berbasis di Santa Cruz.

Santa Cruz merupakan sebuah wilayah dengan sekitar 60 persen dari 21.000 kasus positif corona di Bolivia dan sekitar setengah dari 679 kematiannya berasal dari wilayah itu.

Dalam siaran langsung itu, program ini menunjukkan detik-detik pasien menghadapi sakaratul maut sekitar 30 menit.

Siaran itu juga menayangkan para dokter yang bertugas mencoba menyelamatkan pasien tersebut.

Dokter mengambil tindakan medis kardiopulmoner pada pasien, yang pada akhir berakhir pasien tersebut dinyatakan meninggal karena covid-19.

Seorang anggota Ombudsman Bolivia, Nadia Cruz, mengecam siaran langsung yang ditayangkan PAT.

Crus mengatakan bahwa siaran itu hanya untuk "sensasionalisme,".

Ia berulang kali mengecam siaran itu.

“Siaran itu jelas bertentangan dengan tatanan hukum nasional," kata Cruz.

“Siaran itu juga dapat menimbulkan semacam ketakutan kolektif,”sambungnya.

Ombudsman Bolivia adalah sebuah badan independen yang ditunjuk untuk menyelidiki keluhan terhadap layanan pemerintah atau organisasi publik.

Siaran itu menuai banyak kritikan dari masyarakat di platform media sosial, termasuk oleh jurnalis terkemuka.

"Betapa kurangnya rasa hormat terhadap keluarga, untuk orang yang meninggal.

Kami kehilangan banyak hal dengan virus ini, termasuk empati," kata jurnalis Maria Trigo, dari surat kabar El Deber de Santa Cruz, dalam sebuah pesan Twitter.

Fabiola Chambi, seorang jurnalis dari harian Cochabamba Los Tiempos mengatakan penyiaran kematian menunjukkan kurangnya rasa hormat dan rasa prikemanusiaan.

Namun, Pemerintah Bolivia hingga kini belum memberikan pernyataan tentang kontroversi itu. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Parah, Stasiun TV Ini Siarkan Langsung Detik-Detik Pasien Covid-19 Alami Sakaratul Maut

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved