Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sengkarut PPDB Riau

Lurah Diduga Ikut Bermain Dalam PPDB di SMA Negeri 8 Pekanbaru, Zukri : Saya Minta Walikota Evaluasi

Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilakukan oleh anggota DPRD Riau di SMA Negeri 8 Pekanbaru menguak sejumlah dugaan kecurangan.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUN PEKANBARU / SYAIFUL MISGIO
Wakil Ketua DPRD Riau, Zukri Misran saat sidak ke SMAN 8 Pekanbaru, Kamis (25/6/2020) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilakukan oleh anggota DPRD Riau di SMA Negeri 8 Pekanbaru menguak sejumlah dugaan kecurangan.

Kecurangan diduga dilakukan pihak sekolah dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Kamis (25/6/2020).

Sejumlah fakta mengejutkan terungkap dalam Sidak ini.

Akal-akal para orang tua yang ingin memasukkan anaknya ke sekolah favorit tersebut terbongkar. Temuan ini pun cukup mengagetkan.

Pasalnya proses PPDB sudah berjalan sejak Rabu (17/6/2020) lalu.

Namun hingga saat ini sejumlah pelanggaran tersebut tetap saja dilakukan oleh pihak sekolah dan tetap memproses sejumlah dokumen yang dinilai janggal.

"Bahwa benar, ternyata ada yang berupaya memalsukan data, sampai mengubah tiga Surat Keterangan (Suket) Domisili yang dikeluarkan pihak kelurahan dalam satu hari. Jadi satu hari itu, tiga Suketnya bisa diubah-ubah," kata Wakil Ketua DPRD Riau, Zukri Misran disela Sidak di SMA Negeri 8, Jalan Abdul Muis Pekanbaru, Kamis (25/6/2020).

Tidak hanya itu, pihak kelurahan juga diduga tidak jujur dalam menyampaikan informasi kepada publik. Sebab pihak kelurahan setempat mengaku hanya mengeluarkan sebanyak 78 Suket Domisili.

"Tapi setelah kita kroscek, ternyata ada 127 Suket yang sudah mereka keluarkan," ujarnya.

Dengan adanya temuan ini, wakil rakyat di DPRD Riau menduga kuat bahwa peranan lurah dalam persoalan ini cukup besar.

Sebab kelurahan lah yang memiliki kewenangan mengeluarkan Suket domisili yang kemudian dijadikan sebagai dokumen bagi orang tua untuk mendaftarkan anak di sekolah tersebut.

"Saya minta kepada pak walikota, tolong lurahnya ini dievaluasi. Karena kita tidak ingin PPDB ini menjadi ladang bagi oknum tertentu," kata Zukri.

Sejumlah Orang Tua calon siswa SMAN 8 Pekanbaru mendatangi sekolah tersebut, Kamis (25/6/2020)
Sejumlah Orang Tua calon siswa SMAN 8 Pekanbaru mendatangi sekolah tersebut, Kamis (25/6/2020) (TRIBUN PEKANBARU / FERNANDO SIKUMBANG)

Buka Ritual Mandi Kembang, Pelaku Mengaku untuk Menyucikan Jiwa, Korban Menduga Ritual Jadi Kedok

FANTASTIS, Kepala Gembong Teroris Ini Dihargai Rp 145 Miliar, Sosoknya Dikenal Kejam dan Ganas

Gawat, 6 Orang ASN Pemko Pekanbaru Positif Covid-19, WFH Kembali Diberlakukan, Bagaimana PSBB?

Seperti diketahui, Ratusan orang tua siswa menggeruduk SMA Negeri 8 Pekanbaru, Jalan Abdul Muis Pekanbaru, Kamis (25/6/2020).

Mereka mendatangi sekolah sekolah ini untuk meminta kejelasan kepada pihak sekolah terkait penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah favorit tersebut.

Para orang tua yang mengaku warga tempatan disekitar sekolah meminta kepada pihak sekolah transparan dalam menerima proses PPDB. Sebab para orang tua mensinyalir ada kecurangan dalam proses PPDB SMA 8 Pekanbaru.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved