Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Anita, Istri Almarhum Serma Rama Wahyudi Terima Belasungkawa dari PBB, 'Dunia Internasional Berduka'

Ucapan secara tertulis dikeluarkan di New York 23 Juni 2020, ditandatangani Duta Besar RI untuk PBB, Dian Triansyah Djani.

Editor: CandraDani
KOMPAS.COM/IDON
Istri almarhum Serma Rama Wahyudi, Anita (32), memperlihatkan ucapan belasungkawa secara tertulis dari Wakil Tetap RI untuk PBB yang diserahkan Dandenpal 1/4 Pekanbaru Letkol CPL Joto Wirotono Marpaung di rumah duka di Jalan Garuda Sakti, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (26/6/2020). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Wakil Tetap Republik Indonesia (RI) untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York menyampaikan ucapan belasungkawa secara tertulis kepada keluarga Serma Rama Wahyudi, yang gugur dalam misi perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo.

Ucapan belasungkawa secara tertulis itu diserahkan oleh Komandan Denpal (Dandenpal) 1/4 Pekanbaru Letkol CPL Joto Wirotono Marpaung kepada istri Serma Rama Wahyudi, Anita (32), Jumat (26/6/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

Ucapan secara tertulis dikeluarkan di New York 23 Juni 2020, ditandatangani Duta Besar RI untuk PBB, Dian Triansyah Djani.

//

Berikut isinya :

"Yth. lbu Anita Rama Wahyudi yang saya banggakan, di Tempat

Saya, Duta Besar/Wakil Tetap Republik Indonesia pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan seluruh keluarga besar Perutusan Tetap Republik Indonesia pada PBB di New York, menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya Serma Rama Wahyudi dalam penugasan di Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB di MONUSCO, Republik Demokratik Kongo.

Gugurnya Almarhum telah meninggalkan rasa duka yang mendalam tidak hanya bagi bangsa dan negara Indonesia, tetapi juga bagi masyarakat internasional.

Kami telah menerima ungkapan bela sungkawa dari pejabat tinggi PBB dan sejumlah Duta Besar asing di New York yang mengatasnamakan negara mereka masing-masing, untuk disampaikan kepada keluarga Almarhum dan seluruh rakyat Indonesia.

Atas gugurnya Almarhum, Dewan Keamanan PBB secara khusus telah mengeluarkan pernyataan untuk menyampaikan duka cita kepada bangsa Indonesia dan keluarga Almarhum.

Selama bertugas di Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB, Almarhum telah menunjukkan pengabdian dan dedikasi yang sangat tinggi bagi upaya menjaga perdamaian dunia. Almarhum akan selalu dikenang sebagai patriot bangsa dan patriot dunia yang mengharumkan nama lndonesia di mata dunia. jasa-jasa dan sumbangsih Almarhum akan selalu tercatat dalam sejarah PBB dan kami semua para diplomat yang berjuang di New York demi perdamaian dunia.

Kami mendoakan agar Almarhum tercatat sebagai hamba yang kembali kepada Allah SWT dalam keadaan husnul khatimah, karena telah berjuang untuk kemanusiaan dan perdamaian dunia.

Kami juga mendoakan agar lbu Anita, Ananda Zubair, Qirani, Arsyla dan seluruh keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan".

Belum ada informasi pemulangan jenazah ke Kampar

Istri Serma Rama Wahyudi, Anita saat diwawancarai Kompas.com mengaku tidak menyangka akan mendapat ucapan belasungkawa secara tertulis dari Wakil Tetap RI untuk PBB tersebut.

"Ya, enggak nyangka aja. Tadi dipanggil komandannya ibu dapat ini. Enggak tahu juga sampai seperti ini ya kan. Ya, kami sekeluarga berterima kasih," ucap Anita, Jumat.

Saat ditanya kapan pemulangan jenazah suaminya ke Kampar, Riau, Anita belum mendapat informasi yang pasti.

"Belum ada kejelasan juga. Yang penting katanya keluar surat (bebas) Covid-19 sama surat otopsi. Kan dibawa ke Uganda dulu untuk diotopsi dua sampai lima hari. Kita juga masih menunggu kapan pemulangannya. Harapan kita secepatnya lah," kata Anita.

Informasi sementara yang dia dapat, jenazah akan diterbangkan ke Indonesia pada 1 Juli 2020. Kemudian tanggal 2 Juli 2020 baru dibawa ke rumah duka di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau.

"Itu baru informasi sementara. Kata Pak Komandannya tadi, kalau jenazah sampainya malam di Jakarta disemayamkan di sana. Paginya baru berangkat ke sini (rumah duka)," pungkas Anita.

Diberitakan sebelumnya, seorang prajurit TNI AD Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi gugur dalam menjaga. perdamaian Republik Demokratik Kongo.

Prajurit tersebut diketahui berdinas di Kota Pekanbaru, Riau.

Komandan Korem (Danrem) 031/ Wira Bima Brigjen TNI Syech Ismed saat diwawancarai Kompas.com membenarkan hal tersebut.

"Ya, benar. Prajurit yang gugur pasukan PPB. Yang bersangkutan bertugas di Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 Pekanbaru," kata Ismed, Rabu (24/6/2020).

Dia mengatakan, terkait kepulangan jenazah menunggu pengurusan dari PBB terlebih dahulu.

Menurutnya dalam beberapa hari ke depan  akan tiba di Pekanbaru.

"Nanti akan dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan) Pekanbaru. Dia adalah pahlawan karena gugur dalam bertugas," sebut Ismed.

Sebagaimana diketahui, Serma Rama Wahyudi gugur dalam bertugas menjalankan misi perdamaian di Kongo.

Dia diserang sekitar 20 kilometer dari Kota Beni, Provinsi Kivu Utara.

Anita Cerita Siapa Suaminya

Anita (32) harus merelakan kepergian sang suami, Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi, untuk selama-lamanya.

Suaminya seorang prajurit TNI AD Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 Pekanbaru itu gugur dalam bertugas menjaga perdamaian dunia di Republik Demokratik Kongo.

Saat ditemui Kompas.com di rumah duka di Jalan Garuda Sakti, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (24/6/2020), Anita tampak berusaha tegar menghadapi cobaan itu. 

Sejumlah keluarganya tampak memberikan semangat agar tidak larut dalam kesedihan.

Sesekali Anita terlihat masih bisa tersenyum. Tapi, saat melihat foto suaminya di handphone yang dipegangnya, air matanya langsung mengalir deras.

Sosok suami yang bertanggungjawab

Di mata Anita, Wahyudi adalah sosok suami yang bertanggung jawab.

"Dia suami yang bertanggung jawab. Dari proses melahirkan anak pertama sampai anak ketiga, dia selalu mendampingi. Dia selalu ada," ujar Anita saat diwawancarai Kompas.com.

Dia menyebut suaminya sering pergi, namun tiba waktunya pulang ia pulang ke rumah. Wahyudi selama ini tinggal di rumah mertua bersama istri dan anak-anaknya.

Almarhum juga dikenal sosok yang tidak banyak cerita.

"Dia tak banyak cerita. Kalau iya iya, kalau tidak ya tidak," ujar Anita.

"Nanti bulan Juli tanggal 27 (2020) ini dia ulang tahun, masya Allah. Dia ulang tahun ke 37 tahun," imbuhnya.

Anita mengatakan, suaminya itu lahir di Dolok Sinumbah 1983. Wahyudi anak ketiga dari empat bersaudara.

Orangtua dan saudara-saudara Wahyudi berada di Sumatera Utara (Sumut).

"Orangtua ibu masih ada sekarang di Siantar. Bapaknya udah meninggal," sebut Anita.  

Dia menambahkan, keluarga suaminya yang di Sumut akan datang ke rumah duka.

"Mereka akan datang ke sini (Kampar). Tapi kan jenazahnya belum datang, kami masih nunggu. Kalau bisa ya kita ingin secepatnya dipulangkan," pungkas Anita.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wakil RI untuk PBB Ucapkan Belasungkawa ke Keluarga Prajurit TNI yang Gugur di Kongo" dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Serma Rama Wahyudi Gugur di Kongo, Istri: Dia Suami yang Bertanggung Jawab...", 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved