Akhirnya Polisi Tangkap Remaja Putri, Ibu yang Telantarkan Bayi Hasil Hubungan Gelap di Pekanbaru
Terungkapnya kasus penelantaran anak dibawah umur ini, berawal saat kedua tersangka, mendatangi Panti Asuhan Ar-rahim, Jumat (26/6/2020) jam 21.00 WIB
Penulis: Rizky Armanda | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kepolisian dari Sektor Tampan dan Unit PPA Satreskrim Polresta Pekanbaru, mengamankan pasangan remaja diduga pelaku penelantaran anak di bawah umur.
Awalnya, polisi meringkus remaja laki-laki, berinisial CRA (18), di Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Sabtu (27/6/2020).
Dari hasil pengembangan, polisi juga berhasil mengamankan si remaja perempuan, pasangan CRA, berinisial SPR (18), Senin (29/6/2020).
Dia tak lain adalah ibu dari bayi yang ditelantarkan tersebut.
Dari hasil pendalaman petugas, bayi lelaki berusia hitungan hari itu, merupakan anak dari hasil hubungan gelap.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya menjelaskan, pasangan muda bukan suami istri itu sudah ditetapkan statusnya sebagai tersangka.
Keduanya diketahui sudah berpacaran sejak masih duduk di kelas X SMK di tahun 2018.
• Remaja Pria yang Terlantarkan Bayi di Panti Asuhan Akhirnya Dibekuk Polisi, Apa Motifnya?
Mereka sudah beberapa kali melakukan hubungan terlarang. Awal mula di salah satu hotel di Jalan Nangka Pekanbaru, selebihnya di rumah kos tersangka laki-laki.
"Saat ini keduanya masih diperiksa intensif. Mereka dijerat Pasal 76 b UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak," jelas Kapolresta, Rabu (30/6/2020).
Untuk diketahui, terungkapnya kasus penelantaran anak dibawah umur ini, berawal saat kedua tersangka, mendatangi Panti Asuhan Ar-rahim, Jumat (26/6/2020) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Keduanya menitipkan seorang bayi laki-laki, yang diterima oleh ustaz di panti asuhan itu.
Dikisahkan pengurus yayasan panti asuhan, Muhammad Danil, pasangan remaja yang masih berusia belasan tahun itu, mengaku menemukan anak tersebut di kos mereka.
"Alasan mereka, mereka dapat juga anak bayi di kosnya. Pas itu dicari di google, dapatlah yayasan kita. Diantar ke tempat kita, ustaz (panti asuhan) yang menerima," sebutnya, Sabtu siang.
Usai menyerahkan bayi itu, pasangan remaja tersebut bergegas ingin pergi. Mereka berjanji kembali lagi untuk mengambilnya.
Tak mengizinkan keduanya pergi begitu saja, pihak panti lalu meminta kartu identitas diri mereka.
Sang remaja laki-laki, lalu menyerahkan Surat Izin Mengemudi (SIM) miliknya, yang selanjutnya difoto oleh pihak panti.
"Katanya (yang cowok) mau ngantar ceweknya, mau ke kos. Katanya balik lagi. Rupanya tidak balik-balik lagi," ungkap Danil.
"Dari SIM-nya dilihat kelahiran tahun 2002, sekitar 18 tahun umurnya. Karena waktu diminta KTP-nya, dia bilang tidak ada," sambungnya lagi.
Saat ditanyai status keduanya kata Danil, pasangan muda-mudi itu mengaku bukan suami istri.
Awalnya dibeberkan Danil, keduanya hendak meletakkan bayi itu begitu saja di dekat panti.
Namun karena dipergoki pihak panti, akhirnya mereka menyerahkan bayi malang itu secara baik-baik.
Danil menambahkan, peristiwa itu selanjutnya dilaporkan pihak panti asuhan ke Polsek Tampan, pada Sabtu pagi ini.
Buru-buru Meninggalkan panti Asuhan
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sepasang muda-mudi di Pekanbaru, mendadak mendatangi Panti Asuhan Ar-rahim yang ada di Jalan Garuda Sakti, Km 3, Jumat (26/6/2020) sekitar pukul 21.00 WIB.
Keduanya menitipkan seorang laki-laki, yang diterima oleh ustaz di panti asuhan itu.
Dikisahkan pengurus yayasan panti asuhan, Muhammad Danil, pasangan remaja yang masih berusia belasan tahun itu, mengaku menemukan anak tersebut di kos mereka.
"Alasan mereka, mereka dapat juga anak bayi di kosnya. Pas itu dicari di google, dapatlah yayasan kita. Diantar ke tempat kita, ustaz (panti asuhan) yang menerima," sebutnya, Sabtu siang.
Usai menyerahkan bayi yang hingga kini belum diketahui siapa orangtuanya itu, pasangan remaja tersebut bergegas ingin pergi. Mereka berjanji kembali lagi untuk mengambilnya.
• Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Kekasih ke Sungai, Pemuda Ini Akhirnya Ditangkap Polisi
Tak mengizinkan keduanya pergi begitu saja, pihak panti lalu meminta kartu identitas diri mereka.
Sang remaja laki-laki, lalu menyerahkan Surat Izin Mengemudi (SIM) miliknya, yang selanjutnya difoto oleh pihak panti.
"Katanya (yang cowok) mau ngantar ceweknya, mau ke kos. Katanya balik lagi. Rupanya tidak balik-balik lagi," ungkap Danil.
"Dari SIM-nya dilihat kelahiran tahun 2002, sekitar 18 tahun umurnya. Karena waktu diminta KTP-nya, dia bilang tidak ada," sambungnya lagi.
Saat ditanyai status keduanya kata Danil, pasangan muda-mudi itu mengaku bukan suami istri.
• Pelaku Ternyata Sepasang Kekasih Berstatus Mahasiswa, Buang Bayi Hubungan Terlarang di Prambanan
Awalnya dibeberkan Danil, keduanya hendak meletakkan bayi itu begitu saja di dekat panti.
Namun karena dipergoki pihak panti, akhirnya mereka menyerahkan bayi malang itu secara baik-baik.
Danil menambahkan, peristiwa itu selanjutnya dilaporkan pihak panti asuhan ke Polsek Tampan, pada Sabtu pagi ini.
Terpisah, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya melalui Kapolsek Tampan, Kompol Ambarita menjelaskan, mendapat laporan itu, pihaknya langsung berangkat menuju panti asuhan.
"Tadi kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada penelantaran bayi di yayasan Ar-rahim di Jalan Garuda Sakti Km 3. Kami meninjau ke TKP, bayinya lalu kita bawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk pemeriksaan kesehatan," jelas Ambarita.
Bayi itu diterangkan Kapolsek, memiliki berat sekitar 2,3 kg dan panjang 43 cm.
"Jenis kelamin laki-laki. Kondisinya sehat, usia sekitar 2 hari," tuturnya.
• Pria Ini Temukan Bayi Dibuang di Bukittinggi, Setelah Diperiksa Ternyata Dia Ayahnya
Kompol Ambarita melanjutkan, saat bayi itu diserahkan, tidak ada barang-barang lain, kecuali hanya kain gendongan.
"Menurut keterangan orang yayasan, awalnya anak itu hendak itu diletakkan (dua remaja) di musala. Tapi dilihat anak-anak panti, tidak jadi, akhirnya diserahkan ke kantor yayasan," urai Kapolsek.
"Setelah itu, mereka beralasan menitip sebentar. Tapi tidak diambil lagi. Kita akan selidiki 2 orang tersebut. Ada data dirinya, itu dasar kami untuk mendalaminya," pungkas Kompol Ambarita.(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)
