Remaja Pria yang Terlantarkan Bayi di Panti Asuhan Akhirnya Dibekuk Polisi, Apa Motifnya?
CRA bersama seorang rekan perempuannya, menitipkan bayi laki-laki yang masih berusia 2 hari di Panti Asuhan Ar-rahim, lalu tak pernah kembali
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Aparat Polsek Tampan, Pekanbaru Riau membekuk seorang remaja lelaki berinisial CRA (17).
Remaja tersebut diduga merupakan pelaku penelantaran anak di bawah umur.
CRA bersama seorang rekan perempuannya, menitipkan bayi laki-laki yang masih berusia 2 hari di Panti Asuhan Ar-rahim, di Jalan Tiung, Kelurahan Binawidya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
Informasi yang disampaikan Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya melalui Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita, CRA ditangkap di Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Sabtu (27/6/2020) malam.
• Ada Teriakan White Power di Video yang Diunggah Presiden AS Trump, Gedung Putih Langsung Klarifikasi
• Dari 9 Pilkada di Riau, Dua Daerah Ini Bakal Seru Menurut Pengamat Politik, Daerah Mana Saja?
• Wilayah Riau dengan Jumlah PDP Covid-19 Terbanyak, Berikut Rincian Penyebaran Covid-19 di Inhil
"Pelaku mengakui telah menelantarkan bayi tersebut, dengan meletakkannya di panti asuhan. Untuk perkara ini, selanjutnya ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polresta Pekanbaru," kata Kompol Ambarita, Senin (29/6/2020).
Lanjut Kapolsek, saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap CRA.
Terkait apa motifnya menitipkan bayi itu ke panti asuhan, dan siapa orangtua sebenarnya dari bayi malang tersebut.
"Kita juga masih melakukan pencarian terhadap rekan perempuan CRA yang saat itu ikut mengantar bayi ke panti asuhan," jelas Ambarita lagi.
Diberitakan sebelumnya, sepasang muda-mudi di Pekanbaru, mendadak mendatangi Panti Asuhan Ar-rahim, Jumat (26/6/2020) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Keduanya menitipkan seorang laki-laki, yang diterima oleh ustadz di panti asuhan itu.
Dikisahkan pengurus yayasan panti asuhan, Muhammad Danil, pasangan remaja yang masih berusia belasan tahun itu, mengaku menemukan anak tersebut di kos mereka.
"Alasan mereka, mereka dapat juga anak bayi di kosnya. Pas itu dicari di google, dapatlah yayasan kita. Diantar ke tempat kita, ustadz (panti asuhan) yang menerima," sebutnya, Sabtu siang.
Usai menyerahkan bayi yang hingga kini belum diketahui siapa orangtuanya itu, pasangan remaja tersebut bergegas ingin pergi.
Mereka berjanji kembali lagi untuk mengambilnya.
Tak mengizinkan keduanya pergi begitu saja, pihak panti lalu meminta kartu identitas diri mereka.
