Kepulauan Meranti

Cegah Terjadinya Karhutla, Pemkab Kepulauan Meranti dan PT RAPP Teken MoU Program Desa Bebas Api

Program Desa Bebas Api pertama kali digulirkan 2015 dan selama 4 tahun berjalan mendapatkan hasil yang cukup signifikan bagi pencegahan karhutla

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: CandraDani
ISTIMEWA
Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si, melakukan penandatanganan kesepakatan (MoU) Program Desa Bebas Api Tahun 2020, dengan PT. Riau Andalan Pulp dan Paper (RAPP) di Ballroom Hotel Grand Meranti, Selatpanjang, Selasa (30/6/2020). 

Ia berharap dengan adannya MoU ini, bencana Karlahut yang sempat memporak porandakan huta, gambut Meranti ditahun 2014 silam tidak terjadi lagi. "Jangan sampai ditahun 2020 ini Karlahut kembali marak," ucap Bupati.

Dikatakan Bupati, saat ini Meranti dihadapi dua kondisi yang sulit pertama dampak Pandemi Covid-19 yang membuat anjloknya ekonomi, terganggunya kesehatan, serta sosial.

Kedua musim kemarau yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan, sehingga mengatasinya tak ada cara lain selain menggalang kerjasama dengan semua unsur yang ada untuk bersama-sama menyelesaikan masalah tersebut.

Lebih jauh dikatakan Bupati, semua layak bersyukur karena sejak digulirkannya Program Desa Bebas Api telah mampu menekan angka Karlahut di Meranti khususnya di dua Kecamatan yakni Tasik Putri Puyu dan Merbau tepatnya di Desa Putri Puyu, Lukit dan Tj. Padang.

4 Pejabat yang Mendaftar Lelang Jabatan Sekda Meranti Lulus Administrasi

Ia berharap kondisi itu dapat terus dijaga melakui aksi nyata dilapangan, karena mencegah lebih baik daripada memadamkan yang akan merepotkan semua pihak dan yang tak kalah penting menghabiskan sumber daya.

"Mencegah lebih baik daripada memadamkan karena jika terjadi kebakaran akan menghabiskan sumberdaya yang tidak sedikit," paparnya lagi.

Terakhir untuk mengoptimalkan pencegahan Karlahut Bupati Irwan mengintruksikan kepada BPBD dan Satpol PP Meranti untuk kembali melayangkan surat edaran kesiap-siagaan kesemua Kecamatan dan Desa untuk bersiap menghadapi musim kemarau.

"Saya minta aktifkan kembali Masyarakat Peduli Api, Cek smua peralatan, Sumber Air (Embung) dan semua yang diperlukan. Karena ini bukan masalah baru, kita semua tahu lokasi rawan Karlahut mari bersama diantisipasi jangan sampai terjadi Karlahut," tegas Bupati.

Hal senada juga ditimpali oleh Kapolres Meranti AKBP. Taufik Lukman, menurutnya kesepakatan bersama ini sangat baik dalam menanggulangi Karlahut memasuki kemarau saat ini.

Rencana Pemkab Meranti Buka Sekolah pada 13 Juli Sebaiknya Ditunda, Saran dari Gubernur Riau

Ia berharap Karlahut yang cukup besar terjadi ditahun 2019 dengan luasan 589 Ha, tidak terjadi lagi. "Pada Bulan Maret sampai April lalu sempat terjadi kebakaran hutan seluas 34 Ha, namun kita berharap jangan sampai kejadian tahun 2019 terulang lagi," harapnya.

Untuk itu diperlukan sinergitas dari semua pihak baik itu Pemda Meranti, TNI/Polri, Masyarakat hingga Dunua Usaha (Perusahaan) untuk bersinergi mencegah serta menanggulangi terjadinya Karlahut.

"Jadikan MoU ini sebagai motivasi dan meningkatkan sinergitas antara semua pihak untuk bersama-sama mengantisipasi terjadi Karlahut diwilayah Kepulauan Meranti," pungkas Kapolres. (Tribunpekanbaru.com/ Teddy Tarigan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved