Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Untung Saja Pemilik Warung Curiga, Kalau Tak, Semua yang Minum Teh akan Terinfeksi Virus Corona

Tak ada yang mengira pria renta itu pasien positif virus corona. Kalau tidak pemilik warung bertanya, maka semua akan terinfeksi

Editor: Budi Rahmat
Gugus Tugas Covid-19 Kota Ambon
Petugas menjemput pasien positif Virus Corona yang kabur 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Pemilik warung ini curiga dengan plester yang menempal di tangan seorang pria yang sudah lanjut usia.

Ia kemudian mempertanyakan perihal plester yang menempal tersebut kepada pria yang menyeduh teh.

Dengan entengnya pria itu mengatakan bahwa ia ada;ah pasien rumah sakit dan mampir untuk meminum teh.

BUkan pasien biasa, pria yang berusia 73 tahun itu merupakan pasien positif virus corona.

Menunggu 70 Tahun Agar Jalan Dibeton, Saking Senangnya Warga Gelar Syukuran di Atas Jalan Tersebut

10 Kuburan di TPU Khusus Jenazah Covid-19 di Kota Bandung Dibongkar, ini Kata Pihak Berwenang

Daftar Kekayaan Bupati Kutai Timur Beserta Istri yang Jabat Ketua DPRD, Terjaring OTT KPK

Foto ini diambil pada Selasa (18/02/2020) Seorang dokter sedang menangani pasien yang telah pulih dari infeksi virus corona (COVID-19) menyumbangkan plasma di Wuhan di Hubei, China. Sebelumnya Pejabat kesehatan China pada 17 Februari kemarin mendesak pasien yang telah pulih dari coronavirus untuk menyumbangkan darah sehingga plasma dapat diekstraksi untuk mengobati orang lain yang sakit kritis.
Foto ini diambil pada Selasa (18/02/2020) Seorang dokter sedang menangani pasien yang telah pulih dari infeksi virus corona (COVID-19) menyumbangkan plasma di Wuhan di Hubei, China. Sebelumnya Pejabat kesehatan China pada 17 Februari kemarin mendesak pasien yang telah pulih dari coronavirus untuk menyumbangkan darah sehingga plasma dapat diekstraksi untuk mengobati orang lain yang sakit kritis. (STR/AFP/China OUT)

Terang saja pengakuan oria itu membikin beberapa orang yang ada di warung tersebut langsung menjauh.

Pemilik warung yang mengetahui hal itu selanjutnya memberitahukan kepada staf rumah sakit dekat dengan lokasi warung.

Pria itu kemudian kembali diajak masuk rumah sakit dan kembali bengsalnya.

Kok bisa Pasien Positif Covid-19 keluar masuk RS

Dilansir dari Tribunnews ( grup TribunJatim.com ), pasien Covid-19 atau virus Corona itu mendatangi sebuah warung demi meminum teh.

Ia pun keluar dari rumah sakit dan berjalan santai.

Kejadian ini terjadi di sebuah Rumah Sakit Swasta, Jalan Mysuru di India.

Menurut India Times, pasien berusia 73 tahun itu dipindahkan ke rumah sakit di Jalan Mysuru pada Selasa malam waktu India. 

Dia dipindahkan dari rumah sakit lainnya setelah dinyatakan positif Covid-19.

Sesampainya di rumah sakit, pasien itu meminta dibuatkan teh kepada staf tepatnya pada pukul 5 pagi waktu setempat.

Usut punya usut, teh yang diharapkan tidak kunjung datang hingga pukul 7.30 pagi.

Pasien lansia ini merasa gelisah karena keinginanya tidak segera dibawakan staf rumah sakit.

Hilang kesabaran, pasien ini akhirnya melepas peralatan medis, termasuk infus yang menempel di tubuhnya dan beranjak turun dari tempat tidur.

Dia lantas berjalan keluar menuju warung teh terdekat di luar rumah sakit.

Saat sedang menikmati teh panasnya, seorang pelanggan warung memperhatikan plester di tangannya dan bertanya kepada pasien itu.

Pria pasien Covid-19 itu dengan percaya diri mengaku pasien Corona yang hanya ingin mempir minum teh di tempat itu.

"Dia bilang dia bahkan tidak mendapatkan secangkir teh di rumah sakit."

"Tujuh pelanggan yang menyesap teh segera menjatuhkan gelas mereka dan beranjak menjauh."

"Mereka bahkan tidak membayar saya. Saya harus menutup warung saya karena lelaki tua itu," cerita pemilik warung teh, Narayana.

Narayana lalu bergegas ke rumah sakit dan memberi tahu staf medis tentang pasien tersebut.

Para staf medis akhirnya membawa pria itu kembali ke bangsalnya.

Salah satu kerabat pasien menyalahkan rumah sakit atas kejadian ini.

"Paman saya bisa saja menginfeksi orang lain. Jika rumah sakit lebih waspada, ini tidak akan terjadi," ujar kerabat pasien.

Menurut laporan yang ada, pasien itu marah karena harus menunggu lebih dari delapan jam ketika dipindahkan dari rumah sakit awal ke rumah sakit yang baru.

Dia juga mengungkit bahwa telah mengeluarkan uang sebesar Rs 1,5 lakh untuk perawatan rumah sakit, namun tidak mendapatkan secangkir teh yang dia minta.

Kerabat pasien mengatakan bahwa pamannya itu mengeluh kelelahan dan diare pada Minggu.

Setelah itu dia dibawa ke rumah sakit swasta di Nagarbhavi.

Petugas rumah sakit telah meminta keluarga untuk membayar sejumlah Rs 25.000 atau Rp 4,8 juta untuk biaya masuk dan perawatannya.

Setelah pria tua itu dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa sore, rumah sakit menagih uang seharga Rs 1,5 lakh.

"Rumah sakit menagih kami Rs 1,5 lakh dan kami diizinkan pergi hanya setelah membersihkannya. Kami membayar jumlahnya dan pergi ke rumah sakit pemerintah di Malleswaram," ujar kerabat pasien.

"Paman saya menunggu di ambulans selama hampir tiga jam ketika kami tawar-menawar agar dia diterima."

"Dia mulai berdarah dari hidungnya, tetapi rumah sakit hanya memberi kami kapas," kata saudara itu.

Setelah berjam-jam menunggu, keluarga pria itu akhirnya berhasil membawanya ke rumah sakit di Jalan Mysuru.

Cegah Karhutla dengan Hujan Buatan, Riau Minta Bantuan TMC & Tunggu Kiriman Pesawat dari Kalimantan

Warga Datang Sejak Subuh, Disdukcapil Kota Pekanbaru Batasi Antrean hanya 300 Sehari

Petugas Medis di sebuah rumah sakit di Sao Paulo tampak serius menangani pasien positif Virus Corona pada Jumat (22/5/2020)
Petugas Medis di sebuah rumah sakit di Sao Paulo tampak serius menangani pasien positif Virus Corona pada Jumat (22/5/2020) (AFP)

"Dia diterima pada pukul 1.30 pagi. Karena kami tidak diizinkan masuk, kami pulang ke rumah," tambah kerabatnya.

Disetujui, India Akan Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Manusia

India berupaya mengembangkan sendiri vaksin Covid-19 untuk mengendalikan wabah yang melanda di negara itu.

Kasus Covid-19 di India kini menempati nomor 4 tertinggi di dunia dengan sekitar lebih dari 500.000 kasus hingga hari ini, Selasa (30/6/2020).

Vaksin yang tengah dikembangkan India saat ini sudah mendapatkan izin untuk diuji coba pada manusia.

Dikutip dari Reuters, Selasa (30/6/2020) vaksin ini diproduksi oleh Bharat Biotech, sebuah perusahaan yang terletak di Genome Valley, Hyderabad, India.

Persetujuan ini membuat vaksin ini menjadi produk domestik pertama India yang mendapat lampu hijau dari regulator obat dan makanan setempat.

Pengawas obat-obatan India telah menyetujui perusahaan melakukan uji klinis fase I dan II dari vaksin bernama Covaxin yang dikembangkan bersama Dewan Penelitian Kesehatan India dari National Institute of Virology.

Pihak Bharat Biotech menyampaikan informasi ini, Senin (29/6/2020).

Sementara itu, uji coba pada manusia ini direncanakan akan dilakukan di seluruh negara pada Juli 2020.

Namun, tidak ada informasi lebih lanjut, siapa saja atau bagaimana kriteria orang yang akan menjadi sampel dari uji coba ini.

India, mengacu pada data Worldometer, Selasa (30/6/2020), total kasus infeksi sebanyak 568.315 kasus dengan 16.917 kematian.

Selain vaksin yang dikembangkan Bharat Biotech, beberapa produk vaksin lain juga sudah diuji coba pada manusia.

Misalnya, vaksin yang dikembangkan oleh University of Oxford dan diproduksi AstraZeneca yang mulai diujicobakan pada 3.000 orang di Brazil.

Ada pula vaksin produksi oleh unit penelitian dan perusahaan biotek militer China, CanSino Biologics yang ada di Beijing.

Vaksin ini disebut aman sehingga disetujui untuk diujicobakan pada para pasukan tentara negara tersebut selama satu tahun.

Sebanyak 300 orang di Inggris juga telah terdaftar sebagai relawan di fase pertama yang menerima uji coba vaksin yang dikembangkan oleh tim peneliti dari Imperial College London.

Untuk fase kedua yang rencananya akan dilakukan pada Oktober mendatang, jumlah relawan yang terlibat akan lebih banyak lagi, yakni 6.000 orang.

Terakhir, vaksin Covid-19 yang telah diujicobakan pada manusia adalah vaksin hasil pengembangan kerja sama antara PT Kalbe Farma Tbk dan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine Inc.

Uji klinis fase I telah dilaksanakan di Korea Selatan pada bulan Juni ini, sementara untuk Indonesia uji klinis baru akan dilakukan fase II yang rencananya akan dilakukan Agustus mendatang.

Sambut Kedatangan Jenazah Pelda Anumerta Rama Wahyudi, Pangdam I BB Berikan Penghormatan Terakhir

Akan Diresmikan Presiden Jokowi, Besok Gubri dan Pangdam Tinjau Tol Pekanbaru - Dumai

Setelah hampir dua pekan nihil, kembali dua orang warga Kabupaten Pelalawan Riau kembali dinyatakan positif terjangkit Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) pada Sabtu (9/5/2020).
Setelah hampir dua pekan nihil, kembali dua orang warga Kabupaten Pelalawan Riau kembali dinyatakan positif terjangkit Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) pada Sabtu (9/5/2020). (Tribunpekanbaru.com)

Meski banyak vaksin yang terus dikembangkan dan juga diujicobakan, hingga saat ini belum ada satu vaksin pun yang secara resmi disetujui oleh WHO untuk mengatasi infeksi virus Corona.

Namun, upaya peneletian dan pengujian terus dilakukan hingga akhirnya ditemukan satu vaksin yang paling sesuai.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pasien Corona Nekat ke Warung untuk Minum Teh, Pelanggan Panik hingga Warungnya Terpaksa Ditutup dan Kompas.com dengan judul Disetujui, India Akan Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Manusia.

Menunggu 70 Tahun Agar Jalan Dibeton, Saking Senangnya Warga Gelar Syukuran di Atas Jalan Tersebut

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved