Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Aksi Tuntut Keringanan UKT Saat Pandemi Covid-19, Mahasiswa UIN Suska Sampai Menginap di Rektorat

Sejumlah Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau melakukan aksi menuntut keringan UKT selama pandemi Covid-19

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Ariestia
Istimewa
Sejumlah Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau mulai Jumat (3/7/2020) melakukan aksi menuntut keringan Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama pandemi Covid-19. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sejumlah Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau mulai Jumat (3/7/2020) melakukan aksi menuntut keringan Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama pandemi Covid-19.

Apalagi pelaksanaan kegiatan kampus semuanya dilaksanakan dengan sistem online (daring).

Karena tidak ada tanggapan dari pihak kampus dan rektorat, Mahasiswa tersebut memilih untuk menginap di lantai empat gedung rektorat UIN Suska.

Koordinator Lapangan Muhammad Alhafiz menyampaikan aksi ini berlandaskan keresahan bersama, semua mahasiswa merasakan dampak pandemi Covid-19, maka pihaknya meminta keringanan atau diskon (UKT) secara menyeluruh.

"Rasionalnya kami mahasiswa membayar UKT, tapi kami tidak merasakan Fasilitas Kampus, dikarenakan kuliah sistem online, bahkan kami harus mengorek kantong untuk membeli kuota internet demi nilai masa depan, maka timbullah pertanyaan, kemana dana UKT yang kami bayar?" ujar Alhafiz.

Sampai saat ini pihaknya yang sudah sejak Jumat (3/7/2020) lalu melakukan aksi di rektorat, tidak pernah menerima jawaban yang memuaskan dari Rektor UIN Suska Riau. Aksi ini sudah dilakukan berhari-hari.

"Kami tetap berpengang teguh dengan komitmen yang kami bangun, aksi ini akan terus berjalan sampai tuntutan kami direalisasikan, kami tidak terima negoisasi dengan pihak birokrat," ujar Alhafiz.

Sebelumnya setelah beberapa hari melakukan aksi, mahasiswa sempat terjadi bentrok dengan pihak security kampus, karena ada upaya untuk membubarkan mahasiswa yang melakukan aksi.

"Sebelumnya ada beberapa security mengahampiri kami untuk membubarkan paksa aksi, tapi kami mahasiswa tidak diam, kami melakukan perlawanan hingga terjadi bentrok. Apapun risikonya kami tetap mempertahankan hak kami mahasiswa." ujar Alhafiz didampingi rekannya yang lain Azam dan Fauzi.

Setelah bermalam di Rektorat, akhirnya beredar surat dari Rektor hari Senin (6/7/2020), Rektor bersedia melakukan dialog dengan mahasiswa terkait tuntutan aksi dengan syarat memberikan Naskah Akademik.

Mahasiswa Aksi memberikan surat balasan atas kesedian berdialog dengan Rektor dan akan memberikan naskah akademik dengan beberapa catatan.

"Inilah yang kami harapkan adanya dialog atau diskusi antara mahasiswa dengan Rektor, terkait dengan naskah akademik kami meminta Rektor memberikan data yaitu. Untuk keputusan dari tuntutan yang kami sampaikan sama-sama kita tunggu saja besok. Jika tidak memuaskan maka kami tetap lanjutkan gerakan," ujar mahasiswa lainnya Dewi. (Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved