Keterlaluan, Polisi Ini Seret Seorang Pria yang sedang Mandi, Sampai Bergumul di Tanah

polisi-polisi ini terlihat menyeret seorang warga yang sedang mandi. Pria tersebut dalam kondisi telanjang. Lihatlah bagaimana mereka bergumul

Editor: Budi Rahmat
Kompas.com/Robertus Belarminus
ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Keterlaluan yang dilakukan polisi-polisi ini. Mereka dengan teganya menyerat seorang warga yang sedang amandi dalam kondisi telanjang.

Saat itu sedang terjadi penggusuran. Termasuk rumah warga tersebut. Polisi yang melakukan pengamanan malah bertindak tak pantas dengan menyeret warga yang mengaku sedang mandi itu hingga keluar rumah.

Videonya sampai viral dan banyak mendapat perhatian masyarakat

Akibat ulaghnya 4 polisi di Cape Town, Afrika Selatan tersebut diskors. Ulah mereka menyeret pria telanjang yang mengaku sedang mandi saat rumahnya digusur.

Bulelani Qholani, korban penggusuran rumah di Afrika Selatan yang diseret keluar saat telanjang dan mengaku sedang mandi
Bulelani Qholani, korban penggusuran rumah di Afrika Selatan yang diseret keluar saat telanjang dan mengaku sedang mandi (@LudidiVelani)

Video rekaman menunjukkan pria bernama Bulelani Qholani (28) itu dijorokkan ke tanah dan dihalang-halangi saat hendak masuk lagi ke gubuknya di permukiman Khayelitsha.

Videonya di tautan Ini

Ia sempat berhasil meloloskan diri dan masuk lagi ke rumahnya yang terbuat dari seng, tapi dinding depannya dirobohkan dan membuatnya kembali terekspos.

Menteri Perumahan Afrika Selatan Lindiwe Sisulu menyebut insiden itu "tidak manusiawi".

"Kami sangat mengecam suatu tindakan yang berusaha melecehkan seseorang seperti apa yang telah kami lihat," katanya dikutip dari BBC Kamis (2/7/2020).

Ia menambahkan, kasus ini "tidak memiliki tempat di Afrika Selatan yang demokratis."

Kemudian Richard Bosman kepala keselamatan dan keamanan Kota Cape Town dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam (1/7/2020) mengatakan, pihaknya sedang memproses penangguhan empat petugas tersebut.
"Kami sedang memproses penangguhan 4 anggota staf yang terlibat dalam insiden itu, sambil menunggu hasil penyelidikan."

"Penangguhan ini juga untuk memastikan petugas tidak diserang saat bertugas."

"Kami sedih dengan perilaku yang terekam dalam video, dan kami tidak memaafkan tindakan keras dan perilaku tak manusiawi oleh anggota staf kami," lanjutnya.

Laporan media lokal yang dilansir BBC menyebutkan, sebagian permukiman Khayelitsha yang terekam dalam video masuk dalam area penggusuran dan disiapkan untuk pembangunan kembali.

Hanya 49 rumah yang dibiarkan "tetap berdiri di sana sampai lockdown berakhir," kata Bosman.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved