Jasad Guru SD Yuyun Baru Ditemukan setelah Warga Kembali masuk ke Dalam Rumah, Semua Syok Melihatnya
Padahal warga sudah sempat masuk ke dalam rumah korban namun tak menemukannya. Masuk kedua kalinya barulah didapatkan jasad korban dalam ember
TRIBUNPEKANBARU.COM- Tewasnya guru Sekolah Dasar (SD) yang bernama Yuyun (51) masih menjadi pembicaraan di kalangan warga sekitar rumah korban yakni di Banyuasin.
Korban yang dikenal supel dan bergaul dengan warga sekitar itu ditemukan daalm kondisi mengenaskan yakni di dalam ember.
Kondisi tanganya juga terikat dan korbvan tak menggunakan pakaian.
Ternyata saat korban dinyatakan menghilang, warga mulai curiga. Namun upaya pencarian tidak membuahkan hasil.
Bahkan warga yang sempat masuk ke dalam rumah korban sempat tak mengetahui jika korban ternyata telah meninggal dunia dalam kondisi menyedihkan.
• Pria Ini Dibegal Temannya Sendiri, Dipukul Pakai Pentungan dari Belakang
• TRAGIS, 8.000 Pria dan Bocah Muslim Dibantai pada 25 Tahun Lalu, Kemudian Ditimbun di Kuburan Massal
• Ibu Gengster Marah Besar, Minta Anaknya Ditembak Dimanapun Berada
Menurut keterangan saksi yang pertama kali menemukan Yuyun, mereka masuk ke dalam rumah Yuyun dengan mengambil kunci di bagian laci meja yang terletak di luar.
Masuk dengan jumlah sebanyak lima orang, saksi mencari dengan menelusuri seluruh bagian rumah Yuyun.
Akan tetapi setelah ditelusuri warga tidak menemukan Yuyun dan akhirnya kembali menutup rumah wanita 51 tahun tersebut.
"Kami belum curiga, setelah itu kami mencari lagi untuk yang kedua kali dan akhirnya kami menemukan Yuyun dalam ember tempat kami mencari tadi dengan keadaan tertutup oleh tikar dan terbungkus kain," kata Haris selaku tokoh agama desa tersebut, Kamis (11/7/2020).
Yuyun seorang guru SDN 11 Muara Telang Kabupaten Banyuasin.
Selain kondisi mayat saat ditemukan mengundang simpati cukup mendalam dan pelaku pembunuhan yang notabene sosok yang kenal dengan korban, beberapa hari sebelum Yuyun ditemukan tewas juga menjadi cerita dari sekelumit kasus yang mengundang perhatian banyak pihak ini.
Maklum, sebelum ditemukan tewas, keberadaan Yuyun yang mendadak hilang dari mata para tetangganya mengundang kcemasan mendalam untuk mereka yang kenal dengan sosok guru ramah dan baik hati ini.
Semasa hidupnya, Yuyun yang belasan tahun tinggal seorang diri kerap kali silaturahmi ke rumah tetangganya untuk sekedar ngobrol atau ada urusan lainnya.
Namun, beberapa hari sebelum ditemukan tewas, beberapa tetangga merasa heran sosok yang terkenal supel tersebut mendadak hilang dari pandangan mereka.
Pakaian yang terjemur sudah dua hari tak diangkat, sudah dua hari juga tak terlihat oleh warga.
Warga Desa Marga Rahayu, tempat dimana Yuyun tinggalm bertanya dimanakan keberadaan Yuyun yang biasanya selalu terlihat dan berbaur dengan warga.
Sebelum mencari untuk yang kedua kalinya, warga sempat menghubungi beberapa serang speedboat dengan maksud apakah korban sedang pulang ke Palembang atau tidak.
Setelah dihubungi, tidak ada satupun serang yang mengantarkan Yuyun ke Palembang.
Dari itulah masyarakat kembali mencari korban dan akhirnya menemukan korban dalam keadaan tak bernyawa.
Korban terikat di dalam ember dengan posisi tertutup oleh tikar.
Warga pun membuka dengan menggunakan pisau dan kemudian menemukan kembali adanya kain yang ternyata berisikan jasad Yuyun.
Lima orang yang ada di dalam rumah berkumpul dan melihat kaki tersebut, mereka mengenali bila itu kaki Yuyun.
Hal ini, karena ada gelang kaki perak yang dipakai Yuyun di kaki kanannya.
Tahu itu sosok Yuyun yang sudah meninggal, Haris menutup kembali kain yang membalut kaki korban. Para saksi memutuskan keluar dari dalam rumah, agar barang bukti dan lokasi kejadian tidak rusak.
Ketika keluar itulah, seorang warga yang ikut di dalam rumah langsung berteriak dan mengabarkan kepada semua warga bila Yuyun sudah ditemukan, akan tetapi dalam keadaan tewas.
"Kami tidak mencium bau busuk ketika masuk ke dalam rumah. Baru ketika dievakuasi polisi, baru tercium aroma tidak sedap," lanjutnya.
Tetangga yang juga ikut mencari korban P Gassing juga mengutarakan bila ia sama sekali tidak melihat korban selama dua hari.
Rumahnya yang hanya berkelang satu rumah, juga tidak pernah mendengar teriakan sama sekali.
"Kemungkinan, korban ini dibunuh hari Selasa (7/7/2020) malam. Karena saat itu PLN sedang padam dan hujan juga. Tetapi, saya sama sekali tidak mendengar suara minta tolong atau teriakan," katanya.
Namun, sejak Selasa itu menurut P Gassing ia tidak pernah lagi melihat Yuyun baik di sekolah maupun berada di depan rumah.
• Ini Calon Lawan Timnas U16 Indonesia di Laga Uji Coba Internasional
• Laptop Hasil Curian, Pencuri Ini Tak Sadar Pembelinya Ternyata Korban
Ia juga sangat terkejut, saat ikut mencari di dalam rumah dan menemukan soosk Yuyun sudah tewas dengan kondisi berada di dalam ember dan dibalut kain dan ditutupi tikar.
Sedangkan ketua RT 16 Desa Marga Rahayu Kecamatan Muara Telang Banyuasin Muhammad Idris (41) menjelaskan, ketika itu ia mengetahui kejadian pembunuhan terhadap korban setelah mendapatkan laporan dari warga.
"Saya baru pulang, ada warga datang ke rumah dan memberi tahu kalau Bu Yuyun meninggal.
Katanya telepon polisi, saya langsung menelpon Kapolsek mengabarkan bila ada warga saya yang meninggal dibunuh," katanya.
Setelah polisi datang dan dilakukan olah tempat kejadian, ia sempat memastikan kepada polisi apakah itu memang benar sosok Yuyun.
Setelah dipastikan, ia baru memberitahu semua warga yang sudah berkumpul di depan rumah korban bila memang itu merupakan Bu Yuyun guru SDN 11 Muara Telang Banyuasin.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Yuyun Diduga Dibunuh Ketika Listrik Padam dan Hujan, Tetangga tak Dengar Suara Jeritan Minta Tolong
• Jelang Hari Raya Idul Adha 2020, Ini Kisaran Harga Hewan Kurban Kambing hingga Sapi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-mayat-kamar-jenazah_20150730_20150809_084531.jpg)