Rapid Test Massal

Ahli Epidemiologi Riau, Wildan Asfan Hasibuan Sebut Pemeriksaan Massal Harus Dipekuat

Masih diperlukan masih banyak lagi tes massal, supaya lebih banyak OTG yang ditemukan dan rantai penularan Covid-19 bisa diputus

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Wildan Asfan Hasibuan 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ahli Epidemiologi Riau, Wildan Asfan Hasibuan mengatakan, sebenarnya Orang Tanpa Gejala (OTG) itu pengalaman di beberapa negara dan daerah di Indonesia itu bisa mencapai 80 persen.

Sisanya yang bergejala ringan sampai sedang itu 15 persen dan yang berat itu 5 persen.

Jadi kalau di Riau angka OTG-nya 60 persen itu masih kecil dan kemungkinannya belum terjaring semua.

“Karena prediksi kami OTG itu jauh lebih tinggi, karena ini seperti fenomena gunung es,” ujarnya.

Jadi OTG yang ditemukan sekarang ini sebagian besar ditemukan karena upaya aktif baik yang terjaring melalui rapid test masal maupun dari swab masal.

JPU KPK Ajukan 5 Saksi di Sidang Perkara Dugaan Korupsi Bupati Bengkalis Nonaktif Amril Mukminin

Warga Bergantian Jalani Rapid Test Massal di Pasar Lima Puluh Pekanbaru Riau

245 Tenaga Kesehatan yang Tangani Covid-19 di Riau Terima Insentif dari APBN,Total Rp 1 M Lebih

Sebagian lagi terjaring karena seseorang akan melakukan perjalanan.

Kemudian yang bersangkutan ini butuh surat keterangan lalu melakukan rapid test dan hasilnya reaktif lalu dilanjutkan swab dan hasilnya positif.

Jadi kalau OTG itu berada di angka 60 persen itu masih sedikit.

Karena rata-rata di beberapa negara dan daerah di Indonesia itu 80 persen.

Makanya, masih diperlukan masih banyak lagi tes massal, supaya lebih banyak OTG yang ditemukan dan rantai penularan Covid-19 bisa diputus.

OTG ini sangat berbahaya, karena mereka tidak terdeteksi dan bisa menularkan ke orang lain.

Upaya yang harus dilakukan tidak ada cara lain, harus dilakukan pemeriksaan sebanyak-banyaknya.

Target WHO itu 1 per 1.000 penduduk atau 1000 per 1 juta penduduk per minggu.

Jadi, kalau penduduk Riau lebih kurang ada 6 juta, maka per minggu itu harus dilakukan pemeriksaan itu 6 ribu jiwa penduduk.

Bisa dimulai dengan rapid test dan dilanjutkan dengan swab.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved