Tak Menyangka, Bertahun-tahun Bocah SD Ini Trauma Fisik dan Psikis, Ini Biang Keroknya
Empat tahun lamanya, bocah SD ini alami kekerasan fisik dan psikis. Ia trauma sampai akhirnya berani mengungkapkannya ke keluarga
TRIBUNPEKANBARU.COM- Bertahun-tahun bocah sekolah dasar (SD) ini harus merasakan penderitaan fisik dan psikis.
Betapa tidak, orang yang seharusnya menjadi pelindungnya justru yang membikin masa depannya hancur.
Empat tahun lamanya kata santet menjadikan bocah tersebut bungkam. Sampai akhirnya ia tak kuasa dan memberanikan diri menceritakan perihal kelakuan bejat kakeknya sendiri.
Bejatnya lagi sang kakek ternyata pria yang mengalami stroke. jadi dengan kondisi sakit seperti itu ia masih saja melakukan perbuatan tak senonoh pada cucunya.
• Bikin tak Percaya, Modal Status di Medsos, Remaja Puteri Ini bisa Raup Uang Ratusan Juta
• Kepala Dinas Dicopot dari Jabatan Gara-gara Menari Ular Ditemani Seorang Wanita, Mengaku Khilaf
• News Video: Rangkaian Hari Bakti Adhyaksa Ke-60, Kejati Riau Salurkan Ratusan Paket Sembako
Memang untuk memuluskan aksinya, sang kakek penderita stroke itu mengancama korban akan disantet bila berani bercerita soal pencabulan itu.
Adalah Syafei (53) kakek penderita stroke berkelakuan bejat, yang merupakan warga Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), yang tega mencabuli dan menyetubuhi cucu sendiri selama 4 tahun.
Perbuatan itu dilakukan beberapa kali di sebuah rumah di Indralaya, Ogan Ilir, sejak cucunya kelas 5 SD hingga kelas 3 SMP.
Perbuatan sang kakek terbongkar setelah cucunya berani menceritakan kejadian yang menimpanya ke pihak keluarga.
Pihak keluarga pun kemudian langsung melapor ke polisi.
Dengan tertatih kakek Syafei yang telah kena penyakit stroke itu dibawa ke Mapolres Ogan Ilir setelah ditangkap oleh personel polisi dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Ogan Ilir.
Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Robby Sugara mengatakan, penangkapan pelaku pencabulan kakek Syafei dilakukan setelah korban melaporkan perbuatan tersangka ke keluarganya.
Oleh keluarganya pengaduan itu dilaporkan ke polisi sehingga polisi langsung bertindak cepat menangkap pelaku.
Saat Ibu ke Sawah
Korban diancam akan disantet jika lapor Dalam aksinya pelaku selalu mengancam akan menyantet korban jika melapor atau menceritakan perbuatannya ke orang lain.
"Syafei mencabuli cucunya sejak sekolah dasar hingga SMP, korban awalnya takut melaporkan karena diancam akan disantet pelaku," kata Robby di Mapolres Ogan Ilir kepada wartawan, Kamis (16/7/2020).
"Namun saat pelaku terkena stroke dan jarang ke Ogan Ilir, korban tumbuh keberaniannya untuk menceritakan perbuatan bejat pelaku ke keluarganya," lanjut Robby.
• Atta Halilintar Bilang Mantan Aurel Tak Ada Otak, Dia Bilang: Masih enak enggak Aurel bekasan Gue?
• Lagi, Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Riau, Ada Juga Suami Istri, Total Capai 251 Kasus
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pencabulan-pelecehan-seksual_20151101_192312.jpg)