Duta Besar China untuk Inggris Terdiam Diperlihatkan Video Dugaan Kekejaman China pada Etnis Uighur
Duta Besar China terdiam saat diperlihatkan video dugaan kekejaman China pada etnis Uighur di negeri panda tersebut.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Duta Besar China terdiam saat diperlihatkan video dugaan kekejaman China pada etnis Uighur di negeri panda tersebut.
Video itu beredar di dunia maya, tampak para tahanan dengan seragam berwarna biru duduk berbaris dan dibelenggu rantai. Rambut mereka terlihat habis dicukur dengan mata ditutup.
Mereka diperiksa satu per satu oleh petugas.
Setelah diperiksa, para tahanan tersebut dibawa pergi dari sebuah tempat yang disinyalir ada di wilayah Xinjiang.
Menteri Luar Negeri Bayangan Inggris, Lisa Nandy, mencurigai video tersebut merupakan tindakan genosida dari China terhadap etnik Uighur sebagaimana dilansir dari Yeni Safak, Minggu (20/7/2020).
Nandy mengatakan apa yang dilakukan oleh China adalah perbuatan penganiayaan dan pembunuhan skala besar yang disengaja terhadap sebuah etnik.
"Jelas terlihat seperti itu," kata Nandy kepada BBC. Dia meminta Inggris untuk menjatuhkan sanksi sepihak kepada China sebagaimana halnya yang telah dilakukan AS.
Duta Besar (Dubes) China untuk Inggris, Liu Xiaoming, menyangkal video tersebut merupakan tindakan genosida. Dia bahkan mengaku tidak mengetahui adanya video yang diduga muslim Uighur itu.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Liu Xiaoming dihadapkan dengan rekaman video tersebut.
"Saya tidak tahu dari mana Anda mendapatkan rekaman video ini," kata Xiaoming kepada BBC.
Xiaoming mengklaim China memperlakukan semua kelompok etnis dengan adil. Dia juga mengklaim ektnik Uighur hidup dengan damai.
“Orang-orang Uighur menikmati hidup berdampingan secara damai dan harmonis dengan kelompok etnis lain,” kata Xiaoming.
• VIRAL Termometer Bisa Merusak Otak, Jubir Pemerintah: Itu Hanya Infra Merah
• Doa Menyembelih Hewan Kurban dan Tata Cara Semblih Hewan saat Hari Raya Idul Adha 2020/1441 H
• Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah Jelang Idul Adha, Simak Keutamaan dan Waktu Pelaksanaannya
Kelompok hak asasi manusia (HAM) dan pemerintah barat telah vokal mengutuk perlakuan China terhadap Uighur.
Kecaman dan kutukan mereka dialamatkan pada kamp kerja paksa di Xinjiang dan dugaan sterilisasi massal terhadap etnik Uighur.
Xiaoming membantah tuduhan tersebut. "Tidak ada yang disebut sterilisasi paksa di kalangan wanita Uighur di Cina," kata Xiaoming.
Dia mengatakan tuduhan tersebut datang dari sekelompok kecil elemen kekuatan anti-China.
Artikel ini sebelumnya tayang di Kontan, dan Kompas.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/topeng-uighur4.jpg)