Amerika Serikat Mulai Mengendur, Buka Komunikasi ke China, Menhan Mark Esper Akan Kunjungi China

Amerika mulai membuka komunikasi positif ke China setelah keduanya bersitegang terkait sejumlah hal, termasuk Covid-19.

Editor: Ilham Yafiz
OLIVIER DOULIERY / AFP
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Amerika mulai membuka komunikasi positif ke China setelah keduanya bersitegang terkait sejumlah hal, termasuk Covid-19.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper berharap ia dapat mengunjungi China pada akhir tahun ini.

Rencana kunjungan bos Pentagon tersebut dirancang di tengah meningkatnya ketegangan hubungan kedua negara.

Esper tersebut mengatakan, tujuan kunjungan itu adalah untuk meningkatkan saluran komunikasi saat krisis dan membahas bidang-bidang lain yang menjadi kepentingan dua negara.

Kendati pada waktu bersamaan, Esper juga mengutuk aktivitas China di Laut China Selatan.

Seperti diketahui, pada awal bulan Juli 2020, AS menolak klaim China atas sumberdaya di lepas pantai sebagian besar di Laut China Selatan.

Penolakan itu menuai kecaman Beijing yang mengatakan kehadiran AS hanya ingin meningkatkan ketegangan di kawasan itu.

"Sebelum tahun ini berakhir, saya berharap untuk mengunjungi RRC untuk pertama kalinya sebagai Menteri Pertahanan dalam rangka meningkatkan kerja sama dalam bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama, membangun sistem yang diperlukan untuk komunikasi krisis dan memperkuat niat kami untuk bersaing secara terbuka dalam sistem internasional," Kata Esper, seperti dilansir Reuters, Rabu (22/7/2020).

Tidak jelas apakah perjalanan Esper akan bergantung pada pengamanan perjalanan khusus mengingat dampak pandemi virus corona, yang telah merenggangkan hubungan dua ekonomi terbesar dunia tersebut.

Perjalanan diplomatik dan pertahanan internasional telah sangat dibatasi karena pandemi Covid-19 yang telah menambah ketegangan pada hubungan AS-China.

Amerika Serikat telah lama menentang klaim teritorial China yang luas di Laut Cina Selatan dan mengirim kapal perang secara teratur melalui jalur air strategis, tetapi komentar baru-baru ini mencerminkan nada yang lebih keras.

"Kami ingin mencegah perilaku memaksa," kata Esper.

Pulang Melaut, Begini Reaksi Suami setelah Tahu Istri dan Putra Kandung Asik-asik Digerebek Warga

Terkendala Persyaratan, Dinas Sosial Bengkalis Riau Upayakan Pencairan BST Dampak Covid-19 Tahap II

20 Tahun Berumah Tangga, Saat Jualan Mi Ayam Bangkrut, Suami Malah Jual Istri Lewat Aplikasi MiChat

Dia mengatakan, China telah mengintensifkan perilaku buruk dalam enam bulan terakhir.

China telah membangun pangkalan di Luat China Selatan, kendati mengatakan itu dibangun dengan niatnya damai.

Laut China Selatan adalah salah satu dari banyak titik panas dalam hubungan AS-China, termasuk meningkatnya tekanan Beijing terhadap Taiwan.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved