Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Swab Tes Massal

Tiru DKI Jakarta dan Jabar, Gubri : Tidak Pakai Masker Akan Disanksi

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mewacanakan di Riau akan dibuat produk hukum untuk mengatur kedisiplinan masyarakat, menjalankan protokol kesehatan

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUN PEKANBARU / SYAIFUL MISGIO
Gubernur Riau, Syamsuar memberi keterangan terkait rencana kebijakan pemberian sanksi bagi warga yang tidak memakai masker. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mewacanakan di Riau akan dibuat produk hukum untuk mengatur kedisiplinan masyarakat, dalam menjalankan protokol kesehatan terutama penggunaan masker.

Hal tersebut menurutnya juga sudah menjadi arahan presiden RI Joko Widodo.

"Dalam waktu dekat, bapak presiden akan mengeluarkan inpres dalam penegakan disiplin, memakai masker misalnya. Beliau mencontohkan, seperti provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat sudah membuat produk hukum berupa peraturan gubernur. Seperti kalau tidak pakai masker di Jakarta itu didenda Rp 250 ribu, di Jawa Barat Rp 150 ribu," kata Gubri Syamsuar, Kamis (23/7/2020).

Dari inpres yang akan dikeluarkan presiden tersebut, nantinya juga akan jadi acuan Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Riau dalam rangka membuat produk hukum agar masyarakat kita patuh terhadap disiplin protokol kesehatan.

"Untuk itu, saya sudah minta para bupati/walikota untuk mempromosikan produk hukum tersebut dan sanksinya sesuai dengan yang patut diterapkan didaerahnya masing-masing," sebutnya.

Penambahan kasus baru pasien positif Covid-19 di Provinsi Riau mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Bahkan penambahan yang diumumkan Rabu (22/7/2020) merupakan rekor terbanyak sepanjang Pandemi Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nanir mengumumkan, Rabu (22/7/2020) terdapat penambahan 38 kasus positif Covid-19.  Dengan adanya penambahan 38 kasus baru ini maka total kasus positif Covid-19 secara akumulatif di Provinsi Riau mencapai 248 kasus. 

Dengan rincian 105 pasien masih dirawat, kemudian ada 232 pasien yang sudah sehat dan sudah dipulangkan dan 11 pasien meninggal dunia.

Seorang pedagang di pasar bawah ikut dalam swab test massal, Kamis (23/7/2020). Targetnya ada 500 orang ikut dalam swab test massal ini.
Seorang pedagang di pasar bawah ikut dalam swab test massal, Kamis (23/7/2020). Targetnya ada 500 orang ikut dalam swab test massal ini. (Tribun Pekanbaru / Fernando Sikumbang)

Langgar Sumpah dan Janji Jabatan, Bupati Jember Faida Resmi Dimakzulkan oleh DPRD

Remajakan Alutsista TNI AU, Menhan Prabowo akan Borong Eurofighter Typhoon, Ini Spesifikasinya

Jadi Sorotan KPK, Penyaluran Dana Desa Khusus Bantuan Covid-19 di RIau Diawasi Maksimal

Gelar Tes Swab Massal di Pasar 

Swab test massal kembali digelar, Kamis (23/7/2020). Kali ini swab test massal berlangsung di Pasar Bawah, Kota Pekanbaru.

Masyarakat tampak bergantian menjalani swab test massal. Petugas tampak mengambil cairan dari hidung mereka yang ikut swab test.

Satu pedagang di pasar bawah, Zamril Tanjung mengaku ikut swab test karena ingin tahu kondisi kesehatannya. Ia mengaku belum keluar kota dalam beberapa waktu belakangan.

"Ndak ada pernah keluar kota, piknik kita ngga pernah keluar kota," jelasnya usai ikut swab test.

Ia mengetahui adanya swab test massal dari dinas kesehatan. Surat itu berisi pemberitahuan bakal digelar swab test massal.

"Jadi saya memang pedagang pasar bawah, jadi saya langsung ikut," ulasnya.

Zamril mengaku puas sudah melakukan swab test. Ia berharap covid-19 cepat selesai agar bisa beraktivitas seperti biasa kembali.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Nazir menyebut bahwa swab test massal kali ini digelar bagi pedagang di pasar bawah dan sekitarnya. Masyarakat yang datang berbelanja atau lewat pasar bawah bisa ikut swab test hari ini.

Pihaknya menargetkan 500 orang bisa ikut swab test massal kali ini. Namun ia akan melihat total jumlah masyarakat hingga akhir kegiatan.

Apalagi ada juga kios yang masih belum buka. Ia tidak tahu apakah pedagang takut atau memang belum buka.

"Itu yang ingin kita lihat, kata pengelola toko biasanya buka jam 10," paparnya.

Mimi pun berharap agar masyarakat punya kesadaran dan keinginan untuk memeriksakan kesehatannya.

"Semakin cepat diketahui maka akan semakin bagus agar ada tindakan selanjutnya," ujar Mimi.

Pada kegiatan ini juga digelar donor darah dan pemeriksaan TBC. Ada juga pembagian masker dan hand sanitizer.

Mereka membagikannya kepada para pedagang dan masyarakat yang ada di pasar bawah.

( Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved