Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Evert Julius Kandou, Prajurit KKO Pengangkat Jenazah Pahlawan Revolusi Terbaring Sakit di Rumahnya

Pelda KKO (Purn) Evert Julius Kandou saat ini sedang menderita sakit asam urat dan keretakan tulang lutut kaki kiri, diakibatkan jatuh di kamar mandi

Editor: CandraDani
Dok Korps Marinir via Warta Kota
Perwira Seksi Operasi Puslatpurmar 7, Mayor Marinir Suhartoyo beserta jajarannya mengunjungi kediaman Pelda KKO (Purn) Evert Julius Kandou. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Salah satu prajurit KKO TNI AL yang mengangkat jenazah pahalawan revolusi dari sumur mau Lubang Buaya kini terbaring sakit.

Korps Komando TNI AL atau KKO sekarang bernama Korps Marinir TNI AL.

Pelda KKO (Purn) Evert Julius Kandou, terbaring di tempat tidur di rumahnya di Desa Kedungrejo Rt 001/004 Muncar Banyuwangi Jawa Timur.

Dalam siaran pers yang diterima Wartakotalive.com dari Dispen Korps Marinir dijelaskan pada Jumat (24/7/2020), Komandan Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpurmar) 7 Lampon, Letkol Marinir Dodik Eko Siswanto, yang diwakili oleh Perwira Seksi Operasi (Pasiops) Mayor Marinir Suhartoyo beserta jajarannya mengunjungi kediaman Pelda KKO (Purn) Evert Julius Kandou.

PLN Lakukan Pemeliharaan Jaringan Listrik, Sejumlah Daerah Alami Pemadaman, Berikut Daftarnya

Pelda KKO (Purn) EJ Venkandou dan Pelda KKO (Purn) Soegimin. Keduanya adalah saksi dan ikut membantu mengangkat para jenderal yang masukkan ke dalam sumur di Lubang Buaya pada peristiwa berdarah 30 September 1965.
Pelda KKO (Purn) EJ Venkandou dan Pelda KKO (Purn) Soegimin. Keduanya adalah saksi dan ikut membantu mengangkat para jenderal yang masukkan ke dalam sumur di Lubang Buaya pada peristiwa berdarah 30 September 1965. (Dispenal via Tribunnews)

Hal ini untuk memberi semangat dan rasa simpati kepada salah satu pelaku sejarah pengangkatan jenazah korban  G 30 S PKI di Lubang Buaya.

Kedatangan Pasiops  merupakan wujud kepedulian dan perhatian untuk memberi dukungan semangat kepada Pelda KKO (Purn) Evert Julius Kandou yang pada saat ini sedang menderita sakit asam urat dan keretakan tulang lutut kaki kiri, diakibatkan jatuh dari kamar mandi.

Pasiops menjelaskan, Pelda KKO (Purn) Evert Julius Kandou, adalah salah satu pelaku sejarah pengangkatan jenazah korban G 30 S PKI atau yang lebih kita kenal gerakan 30 September tahun 1965 adalah juga salah satu  penemu daerah latihan.

Ahli Beberkan Simulasinya Perang Dunia Ketiga yang Diprediksi Akan Meletus di Laut China Selatan

Serangan Khusus Intai Amfibi di Lampon Banyuwangi yang sekarang menjadi Puslatpurmar-7 Lampon, salah satu Satuan Pelaksana (Satlak) di bawah Jajaran Komando Latih Korps Marinir (Kolatmar).

"Kita sebagai generasi penerus sangat berterima kasih kepada beliau atas jasa jasanya kepada bangsa dan negara khususnya Marinir dan TNI - AL pada umumnya, keluarga besar Korps Marinir dan khususnya anggota Puslatpurmar -7 Lampon, turut mendoakan agar beliau segera sembuh  dan diangkat dari penyakitnya dan bisa beraktivitas kembali", pungkasnya.

Kesaksian Evert Julius Ven Kandou

Dilansir dari Intisari Online, Pelda (Purn) Sugimin dan Pelda (Purn) Evert Julius Ven Kandou merupakan tentara yang diberikan tugas oleh Komandan KKO AL saat itu Mayjen Hartono untuk mengangkat jenazah korban G30S di Lubang Buaya, Kompleks Halim.

Sugimin dan Ven Kandou termasuk dari 12 orang yang jadi saksi hidup melihat kekejaman apa yang dilakukan PKI terhadap tujuh perwira TNI AD.

(Ilustrasi) Kesaksian Eks Personel KKO AL Pengangkat Jenazah Korban G30S di Sumur Lubang Buaya, Jasad Jenderal Ahmad Yani Paling Mengenaskan
(Ilustrasi) Kesaksian Eks Personel KKO AL Pengangkat Jenazah Korban G30S di Sumur Lubang Buaya, Jasad Jenderal Ahmad Yani Paling Mengenaskan (Kolase Foto: indocropcircles.wordpress.com/tribunnews/bartzap.com/net via TribunManado.co.id)

Awal keduanya ditugasi saat itu 3 Oktober 1965 sore hari, seorang personel Kostrad bernama Kapten Sukendar mendatangi Pusat Kormar untuk menemui perwira dinas disana.

Tujuan Kapten Sukendar ialah meminta bantuan personel KKO AL untuk mengangkat jenazah para perwira TNI AD atas mandat dari Pangkostrad Mayjen Soeharto.

Lantas Sugimin dan Kandou bersama rekan-rekan naik truk menuju Lubang Buaya.

Jasad Brigjen Soetojo Siswomiharjo sesaat setelah diangkat dari sumur di Lubang Buaya, 4 Oktober 1965
Jasad Brigjen Soetojo Siswomiharjo setelah diangkat dari sumur di Lubang Buaya, 4 Oktober 1965 (IST via TribunJogja.com)
Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved