CURHATAN Mahasiswi Hamil Bayi Kembar: Semangat Merawat Meski Sempat Mengaku Tidak Siap

Kisah pilu tersebut bahkan membuat sejumlah warganet ingin mengadopsi anak yang ia kandung.

Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
TikTok/user104810582959
VIRAL curhatan mahasiswi 18 tahun hamil bayi kembar 7 bulan dan ditinggal pacar. Dalam perantauan, ia menyembunyikan kehamilan dari keluarga. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sempat mengaku tidak siap atas kehamilannya, seorang mahasiswi yang tengah mengandung bayi kembar berusia tujuh bulan kini bersemangat merawat kandungannya.

Sebelumnya diberitakan, kisah sedih dialami mahasiswi yang hingga saat ini tidak diketahui identitasnya.

Melalui akun TikTok @user104810582959 mahasiswi berusia 18 tahun tersebut mencurahkan ketidaksiapannya menjadi seorang ibu.

Berada di tanah rantau membuat kehamilan tersebut ia tutupi dari keluarga.

Kisah pilu tersebut bahkan membuat sejumlah warganet ingin mengadopsi anak yang ia kandung.

Sempat hampir putus asa, mahasiswi tersebut kini mengaku bersemangat merawat kandungannya.

Satu Pasien Positif Covid-19 Kembali Sembuh di Pelalawan Riau Setelah Jalani Isolasi Selama 7 Hari

Yunani Sindir Turki Soal Hagia Sophia: PM Yunani Bilang Begini. . .

Posisi Start MotoGP Andalusia 2020: Quartararo Terdepan, Valentino Rossi ke-4, Marc Marquez Absen

Ia pun berencana untuk jujur kepada keluarganya tentang keadaannya.

"Makasih atas support kalian, aku jadi semangat buat ke depannya.

Aku mutusin bakal rawat anakku, aku gamau dia diadopsi orang lain.

Makasih buat yang ingin adopsi anakku, kalian perhatian banget sama aku.

Mungkin aku bakal jujur ke ortu setelah aku melahirkan nanti," tulisnya dalam video lain.

Peringatan Dini BMKG Cuaca Ekstrem Minggu 26 Juli: Potensi Hujan Lebat Beberapa Kabupaten di Riau

Guru Ini Jalin Asmara Terlarang dengan Muridnya, Kepergok Bermesraan di Laboratorium Sekolah

Prakiraan Cuaca 33 Kota di Indonesia Minggu 26 Juli 2020 Dirilis BMKG: Pekanbaru Siang Hujan Lokal

Pandangan Psikolog

Menanggapi kisah tersebut, psikolog keluarga dari Jasa Psikologi Indonesia (JASPI) Surakarta, R Yuli Budirahayu menilai, memberi informasi jujur kepada keluarga adalah pilihan terbaik.

"Meskipun jauh dari keluarga, harus ada komunikasi dengan orangtua, siapa tahu ada respons yang menenangkan sehingga psikologisnya menjadi tenang," ungkap Yuli saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (25/7/2020).

Langkah berkomunikasi dengan lingkungan sekitar terlebih dulu juga bisa diambil.

SPG Rokok Nyambi Jadi PSK di Padang: Short Time Rp 800.000 dan Long Time Rp 1,9 Juta

Gerindra Serahkan SK Dukungan 4 Pasangan Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada di Riau, Ini Nama-namanya

LIST HARGA Samsung Juli 2020: Simak Harga Smartphone Samsung Terbaru

"Kalau tidak siap menyampaikan ke keluarga mungkin lingkungan sosialnya bisa membantu menyampaikan ke keluarga," imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved