Sindir Orang yang Minta Lockdown, Luhut: Kalau Waktu Itu Kita Lockdown, Kita Sudah Bubar
Pemerintah hanya berusaha mengambil keputusan yang tepat untuk rakyatnya.
Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
Diperkirakan pertumbuhan Indonesia bahkan bisa menurun hingga minus 17 persen.
Perkiraan itu berdasar prakiraan sejumlah lembaga ekonomi internasional, di antaranya Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
• Ketahuan Tandatangani Kontrak Mata-mata Militer China, Warga Singapur Dituntut 10 tahun oleh Amerika
• KODE REDEEM FREE FIRE Incubator Juli 2020:Bocoran Lanjutan Kode Redeem Free Fire FF4M
• Ingin Bertemu Kekasih di Kostan, Ternyata Sedang Memadu Kasih dengan Pria Lain: Keduanya Baku Hantam
Menurut OECD, negara yang menerapkan lockdown, perekonomiannya menjadi menurun minus dua digit.
Sehingga kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan keputusan yang tepat bagi Indonesia.
Adapun perekonomian Indonesia dikuartal kedua 2020 dilaporkan minus 4,3 persen setelah menerapkan PSBB.
"Kuartal kedua mungkin kita bisa minus 4,3 persen, di kuartal pertama kita masih positif 2,97 persen."
"Saya enggak bisa membayangkan kalau kita dulu lockdown, itu mungkin bisa minus 17 persen," ujar Jokowi dalam video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (16/7/2020).
Lebih lanjut, Jokowi memaparkan sejumlah negara yang pertumbuhan ekonominya minus setelah melakukan lockdown.
"Perancis misalnya di angka minus 17,2 persen, Inggris minus 15,4 persen, Jerman minus 11,2 persen, Amerika Serikat minus 9,7 persen. Minus semuanya," paparnya.

Sementara negara-negara yang terdampak virus corona tetapi pertumbuhan ekonominya masih cukup baik yakni, China, India, dan Indoensia.
Oleh karena itu Jokowi meminta agar para gubernur jangan sampai lepas kendali terhadap manajemen krisis.
Ia mengimbau aparat di bawah gubernur juga perlu diajak bekerja secara maksimal, karena di situasi seperti ini pemerintah tidak boleh bekerja biasa-biasa saja.
Jokowi kemudian mengapresiasi dan menyebutkan lima provinsi yang mempunyai penanganan terbaik terkait virus corona.
"Dalam penanganan Covid-19 dari seluruh parameter yang kira miliki memang DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) yang paling baik, Bangka Belitung juga masuk, Aceh, Sumatera Barat, dan Gorontalo," ujar Jokowi.
Jokowi menilai, provinsi-provinsi lain juga memiliki pengendalian angka kematian dan kesembuhan yang baik terhadap virus corona.
Sebagaimana diketahui, target dunia saat ini yakni menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan setinggi-tingginya.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Luhut: Kalau Waktu Itu Kita Lockdown, Kita Sudah Bubar"