2.020 Jemaah Haji Ilegal Ditahan Polisi Arab Saudi, Terancam Didenda Rp 40 Juta

TRIBUNPEKANBARU.COM, MEKKAH - Sebanyak 2.050 orang ditahan oleh Polisi Arab Saudi karena menerobos memasuki lokasi pelaksanaan haji di Kota Mekkah.

Para penerobos itu ditangkap jelang dan selama pelaksanaan ibadah haji 2020.

"Mereka berupaya menyusup ke kawasan-kawasan pelaksanaan ibadah haji. Seperti di Masjidil Haram, Arafah dan Mina," sebut pejabat keamaan Arab Saudi seperti dikutip Tribunpekanbaru.com dari Arab News pada Minggu (2/8/2020) 

Saat ini, 2.050 orang tersebut ditahan di kantor Komando Pasukan Keamanan Haji di Kota Mekkah.

Petugas keamanan Arab Saudi sendiri telah mengunci seluruh pintu masuk ke Kota Mekkah dan ke sejumlah kawasan suci untuk pelaksanaan ibadah haji.

Ribuan personil keamanan dikerahkan untuk melakukan pengawasan ketat.

Pembatasan itu tetap berlaku sampai hari ini, Minggu (2/8/2020). 

Para pelanggar yang kini ditahan, terancam hukuman denda sebesar SR10.000 atau sekitar Rp 40 juta

Seperti diketahui Prosesi ibadah haji tahun 2020 telah dimulai pada hari Rabu (29/7/2020).

Sedangkan pelaksanaan wukuf di Padang Arafah akan digelar pada Kamis (30/7/2020).

"Wukuf di Padang Arafah sebagi puncak dari ritual haji, jatuh pada hari Kamis (30/7/2020)," lansir kantor berita pemerintah, Saudi Press Agency.

Dikutip Tribunpekanbaru.com dari Aljazeera, pemerintah Arab Saudi hanya memberikan izin bagi 1.000 orang untuk melaksanakan ibadah haji pada tahun ini.

Pembatasan jumlah jemaah haji itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona.

Pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah jemaah haji yang berpartisipasi dalam ibadah tahunan ini mencapai 2,5 juta orang dari berbagai negara di dunia.

Pada bulan Juni lalu, Arab Saudi mengumumkan, ibadah haji pada tahun ini tetap akan dilangsungkan,