Kisah Buaya Monster yang Ditangkap Warga di Bangka, Ompong Tapi Tewaskan Banyak Manusia
Buaya monster di Sungai Kayubesi Kecamatan Puding Besar, Bangka, akhirnya bisa ditangkap.
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKA - Buaya monster di Sungai Kayubesi Kecamatan Puding Besar, Bangka, akhirnya bisa ditangkap.
Penangkapan ini dilkukan warga dipimpin seorang pawang Mang Ademi (62).
Buaya monster itu beratnya 500 kilogram dan ompong.
Meskipun monster tersebut tidak bergigi, namun sudah banyak korban yang tewas diterkamnya.
Menurut Mang Ademi (62), pawang buaya Desa Kayubesi, banyak larangan yang harus diindahkan saat berada di aliran sungai ini.
Jika melanggar, maka buaya sungai itu akan mengamuk, memangsa siapa saja yang ditemuinya.
Mang Ademi ditemui Bangka Pos, Selasa (4/8/2020) di desa setempat pasca penangkapan buaya ompong nan ganas seberat setengah ton berusia 112 tahun, pemangsa manusia.
"Pantangannya kalau mandi di sungai dak boleh mandi (hanya) pakai sempak (celana dalam), tapi harus pakai celana (celana pendek)," kata Mang Ademi menyebut pantangan pertama agar terhindar pada terkaman buaya.
Pantangan kedua, siapa saja yang berada di aliran Sungai Kayubesi, tidak boleh sesumbar atau sombong seolah paling hebat.
Sebab kesombongan akan membuat penghuni sungai marah.
"Dak boleh berlagak jadi dukun, tidak boleh sombong takabur (di sungai), itu pantangan," katanya.
Pantangan ketiga, siapapun tidak boleh menebar pancing (rawai atau tajur) yang dibiarkan berlama-lama di tepi sungai.
Sebab mata pancing yang tajam menjadi ancaman bagi buaya.
"Rawai atau pancing tidak boleh ditinggal di pinggir sungai. Boleh mancing tapi jangan pasang pancing (tajur) dibiarkan di pinggir sungai.
Masalahnya jorang (buaya) takut matanya kena mata pancing. Sehingga buaya mengganggu, itu menurut kepercayaan," imbaunya.
Pantang keempat, para pemancing ikan atau udang, sebaiknya tidak menggunakan umpan yang aneh-aneh.
Sebab keberadaan umpan pancing yang tidak lazim, membuat buaya mengeluarkan energi negatif.
