Belum Usai Covid-19, Kini Korea Utara Dihandam Banjir, Palang Merah Kirim Bantuan

Belum usai badai Virus Corona, Covid-19 menghantam, kini Korea Utara diporak poranda oleh banjir.

Editor: Ilham Yafiz
KIRILL KUDRYAVTSEV / AFP
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Belum usai badai Virus Corona, Covid-19 menghantam, kini Korea Utara diporak poranda oleh banjir.

Seorang pejabat Palang Merah mengatakan, pihaknya telah mengirim lebih dari 43.000 sukarelawan ke Korea Utara, termasuk ke kota Kaesong yang sedang dikunci (lockdown), untuk membantu memerangi virus corona baru dan memberikan bantuan banjir.

Reuters memberitakan, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengumumkan keadaan darurat bulan lalu dan memberlakukan penguncian di wilayah Kaesong, dekat perbatasan antar-Korea, setelah seorang pria yang membelot ke Selatan pada tahun 2017 kembali ke kota tersebut dan menunjukkan gejala virus corona.

Hujan deras dan banjir dalam beberapa hari terakhir juga memicu kekhawatiran tentang kerusakan tanaman dan persediaan makanan di negara yang terisolasi itu.

Menurut juru bicara Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) Antony Balmain, para sukarelawan membantu warga Korea Utara di sembilan provinsi untuk menghindari virus dan melindungi diri dari banjir dan tanah longsor.

"Ratusan rumah rusak dan sebagian besar sawah terendam akibat hujan lebat dan banjir bandang," kata Balmain.

Di Kaesong, yang bergulat dengan penguncian dan banjir, sukarelawan IFRC memberikan bantuan kepada 2.100 keluarga paling berisiko termasuk terpal, peralatan dapur, selimut, perlengkapan kebersihan dan wadah air.

"Keluarga didukung dengan pertolongan pertama psikologis dan kegiatan penyadaran untuk menjaga kebersihan dan tetap sehat," tambah Balmain.

Loker Agustus 2020, Lowongan Kerja Bank BNI dan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Cek Disini

Balita Terseret Ombak Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Hari Ini dengan Ratusan Personil

Anji Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya, Bagaimana dengan Hadi Pranoto?

Kim juga telah mengirim paket bantuan khusus ke Kaesong.

Media pemerintah melaporkan pada hari Senin bahwa pasokan biji-bijian dari Pyongyang telah tiba di daerah lain yang dilanda banjir yang telah Kim kunjungi pada minggu lalu.

Korea Utara belum mengonfirmasi kasus virus corona, akan tetapi telah memberlakukan tindakan karantina yang ketat.

Korea Selatan mengatakan tidak ada bukti pembelot yang kembali itu terinfeksi virus corona.

IFRC pada bulan lalu memberi Korea Utara kit atau peralatan yang dirancang untuk menjalankan hingga 10.000 tes virus corona, di samping termometer inframerah, masker bedah, gaun pelindung, dan perlengkapan pelindung.

Di Korea Selatan, sedikitnya 32 orang tewas setelah 49 hari hujan monsun, yang merupakan hujan terlama di negara itu sejak 1987.

Hujan ini telah menyebabkan banjir, tanah longsor, dan evakuasi.

( Tribunpekanbaru.com )

Artikel ini sebelumnya tayang fi Kontan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved