Terbongkar Live Show Berhubungan Badan di Grup Line, Tarrifnya Rp 150 Ribu, Sudah Ada 600 Member
Aksi Live Show telanjang di Akun Line yang dikelola empat orang pemuda ternyata sudah mempunyai banyak anggota.
"Mereka mengelola akun tersebut sudah lebih dari 600 orang anggotanya dan keuntungan sementara yang kita ketahui Rp 1 sampai Rp 4 juta perbulan,"
TRIBUNPEKANBARU.COM - Aksi Live Show telanjang di Akun Line yang dikelola empat orang pemuda ternyata sudah mempunyai banyak anggota.
Setidaknya 600 orang sudah tergabung dalam Group Live Show telanjang bahkan berhubungan badan tersebut.
Saat mereka beraksi, ada yang melihatkan mukanya namun ada juga yang mengunakan topeng penutup wajah.
Ketika mereka sedang Show, admin grup kemudian meminta anggota Grup untuk membayar.
Setahun beroperasi, grup pornografi berbayar yang dikelola empat pemuda Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat diungkap Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Teuku Arsya Khadafi mengatakan, saat diungkap pihaknya, anggota dari grup yang dikelola keempat pemuda itu sudah mencapai 600 orang.
Arsya menuturkan, total ada tiga grup di Line yang dikelola pelaku.
Grup tersebut menawarkan sejumlah layanan pornografi, mulai dari video porno, video call seks, live show telanjang hingga aksi berhubungan badan secara langsung.
Adapun tarif yang dipatok para tersangka kepada calon member grup bervariasi mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu tergantung fasilitas yang ditawarkan.
"Untuk orang yang menjadi member akan dimintai uang keanggotan sekitar Rp 300 ribu sampai dengan Rp 100 ribu tergantung jenis member yang diikuti. Sedangkan orang yg mau melihat live show akan dikenai lagi Rp 150 ribu per orang. Nantinya mereka akan buat grup baru," kata Arsya.
Arsya menambahkan, pihaknya akan terus menggiatkan patroli siber untuk mengantisipasi adanya hal serupa, terutama di masa pandemi Covid-19.
Diberitakan sebelumnya, manfaatkan media sosial, empat pemuda di Jakarta Barat membuat grup pornografi berbayar.
Mereka memperdayai seorang remaja perempuan untuk menarik lelaki hidung belang yang ingin menyaksikan aksi pornografi di grup tersebut.
Aksi mereka terungkap oleh patroli siber yang dilakukan jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat.
