Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Walikota Dumai Riau Tak Mau Gegabah, Terkait Penerapan Sistem Sekolah Tatap Muka di Sekolah

Walikota Dumai, Zulkifli As mengaku, bahwa terkait dengan persoalan proses belajar mengajar tatap muka di sekolah, pihaknya tak mau gegabah

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Nurul Qomariah
tribun pekanbaru
Wali Kota Dumai Zulkifli AS tak mau gegabah menerapkan sistem belajar tatap muka di sekolah 

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Pemerintah telah mengizinkan sekolah yang masuk di wilayah zona kuning dan hijau untuk melakukan proses belajar mengajar tatap muka, membuat sejumlah wali murid bertanya-tanya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengeluarkan daftar kabupaten/ kota yang sekolahnya bisa belajar tatap muka, dan Dumai termasuk di antaranya.

Menanggapi hal tersebut, Walikota Dumai, Zulkifli As mengaku, bahwa terkait dengan persoalan proses belajar mengajar tatap muka di sekolah, pihaknya tak mau gegabah.

"Memang kita saat ini sudah berada di zona kuning, dan berdasarkan ketentuan Kemendikbud diperbolehkan belajar tatap muka, namun harus dengan persiapan yang matang, kita tidak mau gegabah," katanya, Senin (10/8/2020).

Gantikan Dede Firmansyah, Jufliyanto Nakhodai Asita Riau 5 Tahun ke Depan

Bos PT Serikat Putra Kabur Usai Rapat, Komisi II DPRD Pelalawan Gelar RDP Terkait Kebocoran Limbah

Berkat Perusahaan Asal Medan, Harga Karet di Kuansing Tembus Rp 8.000-an Per Kilogram

Ia menambahkan, pihaknya berencana akan memanggil pihak Dinas Pendidikan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, untuk merapatkan hal-hal apa saja yang harus dilakukan sebelum menggelar proses belajar mengajar tatap muka.

"Malam ini kita akan menggelar rapat terkait belajar tatap muka, dan bagaimana hasilnya tentunya menjadi yang terbaik untuk Kota Dumai," sebutnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, jikapun nantinya belajar tatap muka dilaksanakan di sekolah, tentunya dengan protokol kesehatan yang ekstra ketat.

Dan tidak seluruh sekolah sekaligus buka, melainkan bertahap.

"Nantinya akan bertahap bukanya, mungkin dari tingkat SMA, SMP, SD, dan lainya, dan akan terus dievaluasi.”

“Kita tidak mau ini akan menjadi permasalahan baru kalau kita gegabah, yang jelas Pemko ingin yang terbaik untuk kita semua," jelasnya.

Menurutnya, bagi anak-anak dengan latar belakang keluarga yang mampu, mungkin bisa mengakses materi belajar dari sekolah dengan mengakses nya melalui smart phone.

Namun, bagaimana dengan peserta didik dari keluarga yang kurang mampu dan pra sejahtera, mungkin saja mereka tak bisa mengakses materi belajar karena faktor ekonomi.

"Ini pertanyaan yang selalu menjadi buah fikiran saya terhadap persoalan yang sama-sama kita hadapi.

“Belum lagi soal efektifitas belajar melalui daring. Singkat cerita, melalui pertemuan langsung di kelas saja, mungkin masih ada siswa yang tidak sepenuhnya memahami materi pembelajaran.”

“ Apakah lagi, belajar melalui daring (virtual education). Namun, semua kondisi itu harus kita hadapi bersama, dengan tetap bersatu dan selalu berdoa agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir," sebutnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved