Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ulah UEA Turki jadi Berang, Hubungan Diplomatik Bakal Hancur, Ada Kebijakan Tegas Lainnya

Ulah UEA sendiri, Turki jadi berang. Mereka putuskan hubungan dilomatik dan lakukan kebijakan ekstrem lainnya. Hubungan mereka jadi kacau

Editor: Budi Rahmat
Screenshot (kompas.com/AFP/ADEM ALTAN)
Recep Tayyip Erdogan 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Turki bereaksi keras terkait dengan keputusan Uni Emirat Arab (UEA) yang menjadlin hubungan diplomatik dengan Israel.

Keputusan UEA itu telah memantik kemarahan Presiden Turki Tayyip Erdogan.

Ia bahkan mengatakan sedang mempertimbangkan untuk memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Pertimbangan itu dilakukan setelah negara Teluk tersebut mengumumkan kesepakatan penting untuk membangun hubungan diplomatik dengan Israel.

Dituding Senggol Kendaraan, Sopir Truk Dirampok Pria Bertato, Uang Tunai, HP Hingga e-KTP Dirampas

Video: Berbaju Loreng Mendatangi Polda Bali, Siapa Gerangan Ayah Jerinx?

Ngakunya untuk Konsumsi Pribadi, Pria Ini Sengaja Rekam Rekan Kerjanya yang Sedang Buang Air Kecil

Erdogan mengkritik keras UEA atas kesepakatan hubungan diplomatik dengan negara Yahudi itu.

Karena sebagian besar negara Arab secara historis menahan diri dari mempertahankan hubungan diplomatik dengan Tel Aviv.
Hal itu dilakukan sebagai protes terhadap pendudukan bangsa Yahudi di Tepi Barat Palestina.

"Kami sudah memberikan instruksi kepada Menlu. Menangguhkan hubungan diplomatik dengan Abu Dhabi mungkin salah satu langkahnya, selain memanggil duta besar kami, karena kami berdiri bersama rakyat Palestina." Kata Erdogan, mengutip dari Russia Today, Sabtu (15/8/2020).

Sebelumnya, sebuah pernyataan keluar dari Kementerian Luar Negeri Turki pada hari Jumat (14/8/2020) yang mengecam kesepakatan hubungan diplomatik antara UEA dan Israel.

Pihak Turki mengatakan kedua negara telah mengabaikan keinginan Palestina atas pengakuan dunia terhadap wilayahnya.

"UEA secara diam-diam mengejar ambisi rahasia atas rencana AS dan telah mengabaikan keinginan keras Palestina," kata pernyataan Kemenlu Turki, dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (14/8/2020).

Turki juga menyatakan keprihatinan dan mendukung rakyat dan otoritas Palestina atas reaksi mereka yang menjalin kesepakatan baru-baru ini.

Menurut Turki, langkah yang diambil oleh UEA hanya bertujuan untuk menghapus Rencana Perdamaian Arab secara sepihak.

"Dengan demikian, tidak ada kredibilitas dalam menampilkan deklarasi trilateral sebagai dukungan untuk perjuangan Palestina," bunyi pernyataan itu.

Pernyataan Kemenlu Turki juga mencatat bahwa pemerintah UEA tidak memiliki wewenang untuk bernegosiasi dengan Israel atas nama Palestina, tanpa persetujuan dari rakyat dan pemerintahan Palestina itu sendiri.

"Baik sejarah maupun hati nurani di kawasan ini tidak akan pernah terlupakan dan dimaafkan perilaku munafik UEA,” kata pernyataan itu

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved