Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Viral, Remaja 19 Tahun Rela Jadi Santapan Pria Hidung Belang Demi Ibunya yang Alami Sakit Gula

Tubuhnya yang masih belia ia relakan untuk dijamah tangan-tangan pria hidung belang yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya.

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Instagram.com
Viral, Remaja 19 Tahun Rela Jadi Santapan Pria Hidung Belang Demi Ibunya yang Alami Sakit Gula. Foto: Ilustrasi remaja 19 tahun 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Nasib remaja satu ini sangguh memprihatinkan, pada usianya yang baru remaja 19 tahun ia sudah terjerumus ke dunia hitam kelam kehidupan malam.

Tubuhnya yang masih belia ia relakan untuk dijamah tangan-tangan pria hidung belang yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya.

Harusnya, remaja 19 tahun bernama Dinda ini tidak terjerumus ke jurang kenistaan hingga ia harus menjual dirinya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pengobatan ibunya.

Kondisi yang dialami Dinda satu bukti pemerintah telah abai terhadap kesejahteraan rakyatnya.

Semoga pada masa yang akan datang tidak ada lagi Dinda selanjutnya, tidak adalagi remaja 19 tahun yang harus melayani nafsu pria hidung belang demi mendapatkan uang.

Begitulah yang dialami wanita bernama Dinda ini.

Seorang pekerja seks komersial ( PSK ) yang terjaring di apartemen kawasan Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang itu menceritakan kisah hidupnya.

Viral, Remaja 19 Tahun Rela Jadi Santapan Pria Hidung Belang Demi Ibunya yang Alami Sakit Gula. Foto: Ilustrasi remaja 19 tahun
Viral, Remaja 19 Tahun Rela Jadi Santapan Pria Hidung Belang Demi Ibunya yang Alami Sakit Gula. Foto: Ilustrasi remaja 19 tahun (Tribun Pekanbaru/Instagram.com)

Selama bekerja sebagai PSK di apartemen tersebut, Dinda (19) mampu melayani hingga 8 pria dalam sehari.

Hari itu Dinda dibooking oleh Dafa.

Dafa tak lain adalah Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Ghusfron Falfeli.

Bukannya melayani, kini Dinda terjaring Satpol PP Kota Tangerang.

Dinda mengaku tinggal di bilangan Jakarta Barat.

Awalnya Dinda bukan bekerja sebagai PSK.

Dinda tadinya bekerja sebagai admin yang bertugas melakukan transaksi via aplikasi, lalu meneruskan pesanan ke penyedia layanan esek-esek.

Namun lama kelamaan Dinda tergiur dengan uang yang didapat dari menjual diri.

Dinda mengatakan setiap harinya ia bisa mengantongi Rp 1 juta.

"Paling banyak Rp 2,5 juta," kata Dinda dikutip dari Tribun Jakarta.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved