Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Adv

Atasi Kelangkaan Gas LPG, Tim Kukerta UNRI Sosialisasi Pembuatan Briket dari Daun dan Ranting Kayu

Setelah kegiatan survei selesai dilakukan, maka didapati 75% masyarakat Kelurahan Batu Panjang setuju dengan adanya energi alternatif baru

Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Istimewa
Atasi Kelangkaan Gas LPG, Tim Kukerta UNRI Sosialisasi Pembuatan Briket dari Daun dan Ranting Kayu 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Bertempat di aula pertemuan Kantor Kelurahan Batu Panjang pada hari Selasa (18/08/2020), telah terlaksanakan kegiatan sosialisai pembuatan briket berbasis limbah biomasa sebagai bahan bakar alternatif serta kompor biomasa untuk mendukung ketahanan energi masyarakat Kelurahan Batu Panjang.

Kegiatan ini dihadiri oleh Lurah Batu Panjang beserta jajarannya, masyarakat umum, dosen pembimbing lapangan serta seluruh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta).

Kegiatan ini merupakan akhir dari serangkaian kegiatan yang telah dilakukan oleh tim Kukerta Abdi Masyarakat (Abdimas) Universitas Riau di Kelurahan Batu Panjang dimana sebelumnya telah terlaksanakan kegiatan survei mengenai bahan bakar apa yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta survei potensi biomasa berupa daun kering dan ranting kayu sebagai bahan dasar pembuatan briket yang ada di Kelurahan Batu Panjang.

Setelah kegiatan survei selesai dilakukan, maka didapati 75% masyarakat Kelurahan Batu Panjang setuju dengan adanya energi alternatif baru jika terjadi kelangkaan gas LPG.

Menurut Ibu Suryani yang merupakan warga RT 01 RW 02 “ya selagi energi alternatif tersebut bisa dimanfaatkan hal tersebut sangat bagus, sebagai energi pengganti jika gas LPG kosong” ujarnya.

Sementara itu, 12% diantaranya tidak setuju dan sisanya masih ragu-ragu.

Masyarakat yang setuju dengan bahar bakar alternatif ini karena mereka merasa gas LPG langka dan harganya relatif mahal, dengan adanya bahan bakar alternatif ini mereka berharap dapat mempermudah dan meminimalisir pengeluaran.

Sementara itu masyarakat yang tidak setuju dan ragu-ragu merasa penggunaan gas LPG lebih praktis dan mudah sehingga mereka tidak ingin beralih menggunakan bahan bakar lain.

Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan mendemonstrasikan tata cara pembuatan briket dari daun dan ranting kering serta cara menggunakan kompor biomasa yang dilakukan oleh mahasiswa Kukerta dan dosen pembimbing lapangan.

Antusias peserta sosialiasi terlihat dari keingintahuan masyarakat terhadap setiap proses yang didemonstrasikan dengan munculnya pertanyaan-pertanyaan dari peserta.

Salah satu peserta menanyakan kemungkinan untuk menggunakan sekam padi sebagai bahan baku briket dan dijawab oleh tim sosialisasi bahwa sekam padi juga merupakan biomasa yang dapat dijadikan sebagai bahan baku briket.

Lurah Batu Panjang yakni M. Rais S.H.I., M.SI. berharap ada program lanjutan dari kegiatan yang telah terlaksana ini “kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat dan apabila dikembangkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga saya berharap ada program lanjutan” ujar Rais.

Lebih lanjut Lurah Batu Panjang ini mengucapkan terimakasih kepada pihak Universitas Riau yang telah mempercayakan Kelurahan Batu Panjang sebagai salah satu lokasi pengabdian mahasiswa Kukerta.

Sementara itu, menangapi penyataan Lurah Batu Panjang, sebagai dosen pembimbing lapangan Romy ST., M.Eng mengatakan “Saya juga berharap kegiatan Kukerta di kelurahan Batu Panjang untuk tahun-tahun ke depannya dapat menyongsong tema yang sama sehingga kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan berkesinambungan dengan kegiatan saat ini yang sedang kita lakukan” ujar Romy.

Acara sosialisasi  ini juga sekaligus merupakan penutupan kegiatan Kukerta serta penyerahan kembali mahasiswa Kukerta oleh pihak kelurahan kepada dosen pembimbing lapangan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved