Kisah Cowok Ganteng Anak Tukang Bangunan di Riau Lulus Masuk IPDN, Azam: Yang Penting Usaha dan Doa
Ia pun berprinsip, kalau orang bisa kenapa kita tidak. "Yang penting usaha dan berdoa jangan putus," kata Azam memotivasi.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Azam membuktikan, bahwa siapa saja punya peluang dan kesempatan yang sama untuk masuk di kampus pencetak abdi negara itu.
Azam bukan siapa-siapa, dia bukan siswa yang punya sugudang prestasi, namun ia dikenal sebagai sosok pekerja keras dan gigih.
Bahkan semasa ia masih sekolah dibangku kelas 11 SMA, sepulang sekolah ia menyempatkan waktunya untuk membantu orang tuanya.
Ia tidak gengsi untuk bekerja menjadi tukang masak di rumah makan pece lele di Jalan Tiung hingga menjadi cleaning service di perkantoran di Kota Pekanbaru.
"Waktu kerja di rumah makan itu gajinya Rp 20 sampai Rp 30 ribu seharinya.
Cukup lah biaya sekolah," katanya mengenang dirinya saat bekerja di rumah makan pecel lele di Pekanbaru.
Azam berpesan, siapa saja yang punya keinginan dan impian bisa diwujudkan.
Catatan harus berusaha keras dan berdoa.
Ia pun berprinsip, kalau orang bisa kenapa kita tidak.
"Yang penting usaha dan berdoa jangan putus," kata Azam memotivasi. (Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono)
