Kisah Mantan Prajurit Satuan Elit Marinir, Kabur dari Rutan Militer, Panjat Dinding Gunakan Sarung
Agar tidak kabur lagi, Suud dan Syam kembali dijebloskan ke RTM Cimanggis. Meskipun demikian, Suud dan Syam berhasil melarikan diri lagi dari penjara
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
"Alhamdulillah kondisi saya baik baik saja," ujarnya saat dihubungi SURYAMALANG.COM, lewat telepon salah satu petugas Lapas Kelas I Surabaya di Porong, Kabupaten Sidoarjo.
Berikut Petikan Wawancara Eksklusif Antara Wartawan Surya Bersama Suud Rusli.
Selama berada di Lembaga Pemasyarakatan, Apa saja aktivitas yang bapak lakukan setiap hari?
Saya kegiatan tiap hari di kebun. Menanam tumbuhan yang bisa saya tanam. Seperti pepaya padi terus sayur sayuran. Menyiram tanaman juga beternak ayam bebek lele dan beberapa ekor lainnya
Saya melihat berita tentang bapak sebelumnya. Bahwa anda juga jadi pelatih bagi para warga binaan. Seperti apa suka dukanya menjalani profesi tersebut?
Iya itu sudah lama kegiatannya. Sudah sekian tahun, tidak jauh beda dengan bidang olahraga.
Kalau sukanya kenal banyak orang dengan latar belakang dan pendidikan yang berbeda.
Untuk dukanya sering menemukan kondisi fisik yang berbeda. Jadi membutuhkan proses.
Setiap pagi memberikan pengarahan pengenalan lingkungan, untuk melakukan hal yang positif, program baris berbaris seperti itu.
Anda pernah melakukan upaya melarikan diri sebanyak dua kali dari rumah tahanan militer. Kenapa bapak nekad berbuat hal tersebut?
Saya punya alasan tersendiri kenapa melakukan hal itu. Di sana perlakuannya jauh berbeda dengan Lembaga Pemasyarakatan.
Aturan di sana adalah aturan militer. Dari situ masyarakat bisa tahu saya diperlakukan seperti apa
Sejauh ini apakah bapak masih berkomunikasi dengan keluarga, anak, dan istri?
Kalau keluarga masih, kalau istri sudah tidak karena sudah jadi mantan. Sudah menikah lagi. Saat ini saya berfokus menyelesaikan permasalahan ini.
Terkait vonis hukuman anda, hukuman mati, apakah bapak menerima dengan keputusan tersebut?
Saya terus berupaya mengajukan keringanan hukuman kepada pemerintah.
Sementara napi lain bisa masak saya enggak. Mudah mudahan dengan adanya kebijakan grasi saya, dan teman- teman ada proses yang meringankan.
Apapun bisa terjadi kepada semua manusia. Harapan saya adalah tetap mengabdi kepada bangsa dan tanah air walau hanya di balik jeruji besi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kisah-mantan-prajurit-satuan-elit-marinir-kabur-dari-rutan-militer-panjat-dinding-gunakan-sarung.jpg)