Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

CS di Gedung Kejaksaan Agung Punya Rekening Rp 100 Juta & Bisa ke Lantai 6, Siapa Joko Prihatin?

cleaning service tersebut juga mempunyai akses ke lantai 6, tempat yang menjadi titik awal kebakaran pada malam nahas itu.

Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
Tribunpekanbaru.com
Kebakaran gedung Kejaksaan Agung 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Bareskrim Polri masih terus menelusuri adanya unsur pidana dalam kasus kebakaran gedung Kejaksaan Agung pada Sabtu (29/8/2020) lalu.

Setelah mengungkap asal api yang menjadi penyebab kebakaran, pengembangan dari kasus ini mulai menyasar pihak-pihak yang dicurigai.

Salah satunya cleaning service yang sehari-hari bekerja di kantor Kejaksaan Agung.

tribunnews
Gedung Kejaksaan Agung di Jalan Sultan Hasanudin Dalam nomor 1, RT.011/RW.007, Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan terbakar Sabtu (22/8/2020) malam. (KOMPAS TV)

Ada seseorang yang dicurigai oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Jaksa Agung punya dua alasan tersendiri mencurigai sosok cleaning service tersebut.

INILAH Nama Asli Artis Indonesia yang Jauh Berbeda dengan Nama Panggungnya: Tak Disangka!

UPDATE! TERUNGKAP Sosok Pemilik Mobil Berpelat TNI yang Dipakai Warga Sipil: Seorang Purnawirawan

Pertama, cleaning service itu memiliki uang senilai Rp 100 juta di rekening bank miliknya.

 

Kemudian, cleaning service tersebut juga mempunyai akses ke lantai 6, tempat yang menjadi titik awal kebakaran pada malam nahas itu.

Setelah melakukan penelusuran, Bareskrim Polri mengungkap identitas cleaning service yang dicurigai.

Sosok itu diinfokan oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam kasus kebakaran gedung Kejaksaan Agung itu.

tribunnews
Gedung Kejaksaan Agung di Jalan Sultan Hasanudin Dalam nomor 1, RT.011/RW.007, Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan terbakar Sabtu (22/8/2020) malam. (KOMPAS.COM/ BONFILIO PUTRA)

Cleaning service yang memiliki uang mencapai Rp 100 juta itu ternyata seorang pria bernama Joko Prihatin.

"Kemarin penyidik telah melakukan audit. Namun karena ini sudah masuk materi penyidikan, saya tidak bisa sampaikan.

"Mohon maaf," kata Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono dikutip dari Tribunnews.com pada Jumat (2/10/2020).

Kronologi Sopir Travel Terima 35 Jahitan Setelah Menantang Polisi Berkelahi di Atas Pecahan Piring

Zodiak Hari Ini Minggu (4/10/2020): Akhirnya Cancer, Selamat Ya, Libra Beruntung Banget Nih

Lagi, China Gertak Dunia dengan Meluncurkan Rudal LCS: Mereka Tidak Takut Perang

Polisi Printout Rekening 5 Tahun

Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo mengungkapkan

Pihak penyidik telah mendatangi Kantor BRI dan Bank Mandiri untuk meminta rekening koran Joko Prihatin selama 5 tahun terakhir.

"Penyidik gabungan Polri dan yang bersangkutan datang ke kantor pusat Bank BRI dan Bank Mandiri.

 

"Itu dilakukan untuk meminta printout rekening koran 5 tahun ke belakang," ujar Ferdy.

Kapuspenkum Kejaksaan Agung Hari Setiyono mengatakan ada dua kemungkinan cleaning service tersebut bisa mempunyai uang sebanyak Rp 100 juta.

Pertama, bisa jadi cleaning service tersebut merupakan karyawan sebuah perusahaan yang memang bekerja untuk cleaning service.

"Artinya dia berada di bawah satu perusahaan yang kontrak dengan kejaksaan," kata Hari.

tribunnews
Kapuspenkum Kejagung Hari Setiyono di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta, Rabu (15/1/2020). (Tribunnews.com/ Igman Ibrahim)

Kemungkinan kedua, lanjut Hari, memang ada cleaning service yang diberi honor oleh pihak Kejaksaan Agung.

"Nah, bagaimana posisi cleaning service kami ini, tentu nanti kita tunggu ya posisinya seperti apa," ujar Hari.

Dirinya bisa memahami dugaan masyarakat pasti macam-macam.

Tapi yang jelas antara kejadian dugaan apakah sengaja atau lalai pihaknya masih menunggu proses penyidikan.

"Jadi kaitan rekening ada dua kemungkinan kebakaran. Oleh karena itu, supaya tidak mempunyai persepsi yang berbeda, kita tunggu (penyidikan selesai)," ujar Hari.

Kabar Pendampingan Mantan JAM

Lebih lanjut, Hari mengklarifikasi soal isu pendampingan mantan Jaksa Agung Muda (JAM) kepada petugas cleaning service Joko Prihatin itu.

Menurut Hari, pendampingan yang dimaksud saat cleaning service tersebut menjalani pemeriksaan sebagai saksi bukanlah pendampingan hukum.

Melainkan hanya mendampingi saat cleaning service tersebut diperiksa.

"Ini yang kemarin adalah proses penyelidikan supaya lancar memberikan keterangan seluas-luasnya.

"Maka fungsi pengamanan organisasi mengamankan itu," kata Hari.

tribunnews
Jaksa Agung ST Burhanuddin mengikuti rapat kerja bersama Komisi III DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (29/6/2020) lalu. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

Sebelumnya, Jaksa Agung ST Burhanuddin menyebut pihaknya bersama kepolisian telah mengusut saksi cleaning service secara mendalam, terkait kebakaran Gedung Kejaksaan Agung.

Apalagi, yang bersangkutan dikabarkan memiliki uang di atas Rp 100 juta di rekeningnya, dan dapat mengakses lantai 6, yang merupakan titik kebakaran.

"Ini sudah di dalami oleh penyidik Kabareskrim, tentang adanya rekening Rp 100 juta yang tidak sesuai dengan pendapatannya," kata Burhanuddin.

Menurut Burhanuddin, kejaksaan sejak awal telah membentuk posko bersama untuk mengungkap penyebab kebakaran gedung yang diduga merupakan kelalaian.

"Kalau memang ada itu kesengajaan atau kelalaian, saya mengharapkan adanya tersangka," ucap Burhanuddin.

Open Flame

Sebelumnya, Bareskrim Polri mengungkap penyebab kebakaran di gedung utama Kejaksaan Agung setelah hampir sebulan penyidikan.

Diketahui, sumber api yang menjadi penyebab kebakaran bukan berasal dari hubungan pendek arus listrik. Akan tetapi, sumber api berasal dari nyala api terbuka alias open flame.

"Dari hasil olah TKP, puslabfor menyimpulkan sumber api tersebut bukan karena hubungan arus pendek. Tapi diduga karena open flame atau nyala api terbuka," kata Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo.

Listyo mengatakan sumber api pertama kali berasal dari lantai 6 Gedung Utama Kejaksaan Agung. Api kemudian menjalar ke seluruh ruangan gedung utama itu.

"Asal api diduga berasal dari lantai 6, dan kemudian menjalar ke ruangan dan lantai yang lain dari atas sampai ke bawah," kata Listyo.

Kabareskrim menjelaskan, api cepat merambat lantaran adanya akseleran berupa ACP pada lapisan luar gedung.

Selain itu, terdapat minyak lobi atau cairan pembersih yang dapat menyulut api karena mengandung senyawa hidrokarbon.

"Dipercepat penyebaran api tersebut karena adanya akseleran berupa ACP pada lapisan luar gedung dan beberapa cairan minyak lobi," kata Listyo.

Dia mengatakan, penyebaran api juga semakin cepat karena interior dalam gedung utama Kejagung dibuat dengan bahan yang mudah terbakar.

"Kondisi gedung yang hanya disekat dengan bahan yang mudah terbakar seperti gypsum, lantai parkit, panel HPL, dan bahan yang mempermudah terbakar lainnya, sehingga mempercepat terjadinya kebakaran," kata Listyo.

Dalam kasus ini, pihak Bareksrim Polri telah melakukan enam kali olah TKP. Pihaknya juga telah memeriksa 131 saksi.

"Kita sudah melakukan pemeriksaan 131 saksi yang terdiri dari petugas cleaning service, OB, pegawai yang ada, dan rekan kejaksaan," ujar Listyo.

"Dan para ahli kebakaran dan pidana untuk melakukan pendalaman lebih lanjut di dalam proses lidik."

Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dalam kasus ini antara lain rekaman CCTV, abu arang atau hidrokarbon, dan potongan kayu sisa kebakaran.

Juga botol plastik berisikan cairan, dirijen berisi cairan, kaleng bekas lem, kabel, terminal kontak, minyak pembersih atau gas cleaner yang disimpan di gudang cleaning service. (*)

Artikel telah tayang di Kompas TV yang berjudul: Terungkap Identitas Cleaning Service Kejaksaan Agung yang Punya Uang Rp 100 Juta di Rekening Bank 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved