Tol Trans Sumatera Ruas Tol Riau-Jambi Segera Dibangun, Tim Akan Lakukan Konsultasi Publik
tol trans sumatera ruas Tol Rengat-Jambi atau Tol Riau-Jambi sepanjang 198,130 kilometer sudah selesai melakukan sosialisasi pembebasan lahan
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama instansi terkait saat ini terus menggesa percepatan pembangunan jalan tol ruas Rengat - Jambi.
tol trans sumatera ruas Tol Rengat-Jambi atau Tol Riau-Jambi sepanjang 198,130 kilometer sudah selesai melakukan sosialisasi Pembebasan Lahan.
Selanjutnya tim percepatan pembangunan jalan Tol Rengat-Jambi yang diketuai Sekdaprov Riau, Yan Prana Jaya akan melakukan konsultasi publik tahap pertama.
"Sosialisasi pembebasan lahan jalan Tol Rengat-Jambi sudah selesai.
Nanti tanggal 6 Oktober kita lanjutkan konsultasi publik pertama," kata Kepala Biro Pembangunan Setdaprov Riau, Aryadi, Senin (5/10/2020).
Aryadi mengatakan, konsultasi publik pertama jalan Tol Rengat-Jambi akan dilakukan di wilayah Kecamatan Kemuning dan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir.
"Konsultasi publik ini merupakan tahapan proses pengadaan lahan.
Kita berharap tahapan ini berjalan sesuai harapan, sehingga tahap selanjutnya pembangunan jalan Tol Rengat-Jambi bisa dilaksanakan," ujarnya.
Aryadi mengungkapkan, untuk saat ini pihaknya bersama instansi terkait lainnya seperti BPN dan lainnya telah menuntaskan konsultasi publik pembangunan jalan tol Bangkinang-Pangkalan Sumatera Barat.
"Konsultasi publik jalan tol Bangkinang-Pangkalan sudah selesai.
Tahapan selanjutnya penetapan lokasi," katanya.
Seperti diketahui, rencana pembangunan Tol Jambi-Rengat sampai Pekanbaru sudah masuk dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Riau 2018-2038 (Perda Nomor 10 Tahun 2020) dan Perda Provinsi Jambi Nomor 10 Tahun 2013 dalam RTRW Jambi 2013-2033.
Untuk panjang ruas Tol Rengat-Jambi yang akan dibangun sepanjang 198,130 kilometer, dan panjang jalan Tol Rengat-Pekanbaru 206 kilometer.
Namun untuk tahap awal, jalan tol Rengat-Jambi yang diprioritaskan.
Berkah Tol Pekanbaru-Dumai
Rest Area Jalan Tol Pekanbaru-Dumai atau Tol Permai adalah kawasan yang disediakan untuk beristirahat bagi para pengendara yang lelah dalam perjalanan.
Kawasan Rest Area ini dimanfaatkan oleh pedagang untuk berjualan berbagai macam makanan dan minuman.
Satu di antara pedagang itu adalah Sahirman.
Sempat berbulan-bulan Sahirman kebingungan dengan penjualan kuliner ikan asin, yang saban hari makin turun penjualannya karena sejak pandemi Covid-19 tidak banyak lagi konsumen yang berbelanja.
Namun ia kembali bangkit ketika mendapatkan kesempatan berjualan di salah satu gerai UMKM Rest Area jalan Tol Pekanbaru-Dumai (Permai), yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Pembukaan jalan Tol Pekanbaru-Dumai memberikan berkah tersendiri bagi Sahirman dan keluarga.
Sejak Covid-19, rumah makannya di Kandis kilometer 71 tidak lagi ramai para pembeli yang datang untuk makan di sana.
Hal itu tentu saja berdampak kepada pemenuhan kebutuhan sehari-hari baginya sekeluarga.
Ketika mendapatkan kesempatan berjualan di Rest Area jalan Tol Permai, Sahirman merasa mendapatkan berkah yang luar biasa, apalagi setiap hari omsetnya meningkat begitu cepat.
Saat ditemui Tribun di gerainya Rumah Makan Ikan Asin, pada Kamis (1/10/2020), Sahirman baru memasuki hari ketiga berjualan di sana, hari pertama ia berjualan di sana, omsetnya sekira Rp 300 ribu.
Kemudian memasuki hari kedua, langsung naik menjadi Rp 800 ribu. Sedangkan hari ketiga saat ditemui di sana, pengunjung semakin bertambah, dan juga makin ramai yang datang ke gerainya.
"Kami sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan berjualan di sini.
Semakin hari Alhamdulillah semakin naik penjualannya," kata Sahirman kepada Tribun.
Usaha Sahirman sendiri merupakan salah satu UMKM binaan BRI.
Ia ditawarkan oleh pihak BRI untuk berjualan di sana.
Setelah mengurus beberapa adminstrasi, dan sempat menunggu beberapa bulan jelang pembukaan jalan tol, akhirnya Sahirman bisa memulai berjualan di sana bersama keluarganya.
Sahirman merupakan salah satu tenan di Rest Area Tol Pekanbaru-Dumai di kilometer 45 tersebut, dan di titik itu terdapat beberapa gerai yang memang disiapkan untuk UMKM yang ada di Riau oleh pihak pengelola jalan tol.
Branch Manager Tol Pekanbaru-Dumai, AAG Indrayana mengatakan, pihaknya memang sengaja menyiapkan gerai yang diperuntukkan bagi UMKM yang ada di Riau, sebagai bentuk dukungan pihaknya dalam membantu dan support terhadap pelaku usaha kecil dan menengah.
"UMKM tersebut ada yang dari binaan Pemprov Riau, Dekranasda, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Riau, Bank Indonesia (BI), BNI, BRI, dan banyak lagi yang lainnya," kata Indrayana kepada Tribun.
Untuk UMKM dijelaskannya, hanya membayar Rp 4,5 juta setahun tempat tersebut, atau hanya sekitar Rp 375.000 perbulannya.
Namun demikian, pihaknya berharap tetap ada subsidi dari pembina masing-masing UMKM, karena selain biaya perbulan, UMKM juga tetap mesti membayar masuk jalan tol nantinya ketika sudah diberlakukan tarif baru.
"Tetap bayar memang, tapi tidak banyak. Ini bentuk keberpihakan kita kepada UMKM. Gubernur juga memanggil kita untuk rapat kemaren, beliau ingin memastikan bahwa UMKM memang terokomodir di sini," ulasnya.
Sepanjang Tol Pekanbaru-Dumai, dikatakan Indrayana terdapat 10 Rest Area yang disiapkan, dan sebagian sudah dimanfaatkan.
Masing-masing Rest Area tersebut terdapat gerai UMKM di sana.
"Jalur Pekanbaru-Dumai kita namakan dengan jalur Ambon, sedangkan Dumai-Pekanbaru adalah jalur Bandung.
Untuk jalur Ambon terdapat lima Rest Area, demikian juga di jalur Bandung terdapat lima Rest Area," jelasnya.
Ia menambahkan, tiap Rest Area juga tengah disiapkan pembangunan yang lebih luas lagi, sehingga lebih banyak UMKM lagi yang bisa bergabung nantinya dan lebih banyak lagi pengemudi mobil yang bisa berhenti dan beristirahat di sana.
"Untuk titik Rest Area kilometer 45 ini misalnya, itu masih luas ke belakang yang akan dibangun, ada sekitar 5 sampai 6 hektare.
Jadi Rest Area ini akan ada dua tipe nanti, yaitu tipe A dan B.
Sebanyak 6 Rest Area disiapkan untuk tipe A dan 4 lagi tipe B.
Bedanya, kalau tipe A pakai SPBU, kalau tipe B tidak.
Kita harapkan dari divisi pembangunan bisa dimulai nantinya sebelum akhir tahun 2020 ini pengerjaannya, sehingga jelang akhir tahun 2021 Rest Area sudah bisa dimanfaatkan secara maksimal," tuturnya.
Tol Pertama di Riau, Jalan Tol Permai Mimpi Jadi Nyata Warga Dumai
Jumat (25/9/2020), merupakan hari Tol Pekanbaru-Dumai (Permai) di resmikan pada oleh Presiden RI Joko Widodo, meskipun diresmikan secara Virtual, namun tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk menyambut beroprasia Tol Permai.
Bahkan, Tol Permai ini merupakan mimpi dan semangat masyarakat Dumai, untuk kemajuan pembangunan dan peningkatan kota Dumai.
Walikota Dumai, Zulkifli As mengaku, sangat bersyukur dengan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai di resmikan dan bisa di operaionalkan.
"Dahulu, kita semua barangkali pernah punya mimpi dan cerita yang sama dan semua itu tentang kalau Jalan Tol Pekanbaru-Dumai selesai dan diwujudkan pemerintah.
Namun, cerita dan mimpi kita beberapa tahun yang silam, kini berubah menjadi nyata dan hadir di hadapan kita," ungkapnya
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Pusat terutama kepada Presiden Joko Widodo.
Komitmen dan tekad besar dari Presiden Republik Indonesia, sehingga konektifitas antar wilayah di Republik ini bisa terwujud dan Kota Dumai menjadi salah satu wilayah yang terkoneksi dengan baik dan lancar.
Zulkifli As mengatakan masyarakat Dumai bisa berbangga hati karena punya akses konektifitas yang paling bagus dan mulus dibanding dengan kabupaten/Kota lain di Provinsi Riau.
"Diiringi doa dari kita semua, semoga teman-teman kita di Kabupaten/Kota lain di Provinsi Riau ini punya akses yang bagus dan lancar sehingga dapat menggerakkan semua sektor di Provinsi Riau ini dengan baik dan maksimal," terangnya.
Orang nomor satu di Kota Dumai itu mengatakan pihaknya juga sudah membenahi dan memperbaiki beberapa fasilitas wisata di Kota Dumai.
"Kami akan berusaha sebaik-baiknya mungkin memanfaatkan infrastruktur yang ada ini untuk kesejahteraan masyarakat," sebutnya.
Zulkifli As menerangkan, dengan telah beroprasinya Tol Permai ini, dampaknya sudah mulai dirasakan, seperti rumah-rumah makan disekitar kawasan pitu tol mulai ramai, serta objek wisata pantai di Dumai juga sudah mulai ramai.
"Semoga keberadaan Tol Permai ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Dumai, dan tentunya kesejahteraan nya pun meningkat," harapnya.
Sementara, Wandi salah satu pengusaha Cafe mengaku juga ikut merasakan dampak dari operasional Tol Permai, omsetnya menjadi meningkat akibat kedatangan warga dari dalam dan luar Dumai.
"Alhamdulillah lah bang, biasanya dalam sehari omset Rp500 ribu dengan adanya tol baru ini bisa mencapai Rp800 hingga Rp1 juta," ungkapnya.
Dirinya berharap, dengan adanya tol Permai ini, bisa mendatangkan lebih banyak lagi berkah baginya.
Sehari pasca diresmikan Masyarakat Kota Dumai sangat antusias menjajal Tol baru di Riau ini.
Bahkan sejak pagi Sabtu (26/9/2020) hari pertama ratusan masyarakat Kota Dumai test drive melawati Tol sepanjang 131 kilometer itu.
Berbagai alasan di sampaikan masyarakat Kota Dumai ketika mencoba akses tol yang baru diresmikan oleh presiden Joko Widodo secara virtual tersebut.
Antusias masyarakat menggunakan Infrastruktur senilai Rp 12 triliun itu juga terlihat antrian mengular di pintu gerbang Tol Dumai yang berada di Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur.
Puluhan kendaraan roda empat dengan plat nomor Dumai terlihat antri untuk masuk di pintu masuk Tol.
Salah satunya, Rian warga Kota Dumai mengaku sengaja menjajal Tol Pekanbaru-Dumai, untuk mencari tahu bagaimana menggunakan jalan tol
"Ini kan pertama kali di Riau ada tol tentu harus di coba, apalagi dengan adanya tol jarak tempuh menuju Pekanbaru menjadi lebih singkat," ujarnya.
Selain itu, masih gratisnya tol Pekanbaru-Dumai menjadi alasan pria yang sehari-hari bekerja di perusahaan swasta di Kota Dumai itu menjajal Tol.
Alink warga Dumai lainya, meminta Pemerintah Kota Dumai juga mempersiapkan infrastruktur dalam Kota terutama akses menuju tempat-tempat wisata sehingga nantinya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Saya khawatir juga, jika tidak ada inovasi dari Pemerintah Kota Dumai, Dumai di tinggal warganya, mereka lebih suka berlibur ke Pekanbaru, maunya warga Luar Kota Dumai yang datang ke Dumai, jangan nanti Dumai kosong karena warga semua keluar Kota," pungkasnya.
(Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/tol-trans-sumatera-ruas-tol-riau-jambi-segera-dibangun-tim-akan-lakukan-konsultasi-publik.jpg)