Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

LAGI, Penembakan Terjadi di Papua, Seorang Warga Tertembak, KKB Terlibat?

Penembakan kembali terjadi di Papua, kali ini mengenai seorang warga sipil sebagai korbannya.

Editor: Ilham Yafiz
Gambar oleh Alexas_Fotos dari Pixabay
ilustrasi senjata api 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Penembakan kembali terjadi di Papua, kali ini mengenai seorang warga sipil sebagai korbannya.

Seorang warga sipil bernama Agustinus Duwitau (23) terkena tembakan di Kampung Damonggoa, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Rabu (7/10/2020).

Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal mengatakan, peristiwa tersebut terjadi saat korban dalam perjalan hendak ke Kampung Emondi.

"Namun, dalam perjalanan sekitar daerah Kampung Damonggoa, korban terkena tembakan sehingga meninggalkan barang bawaan berupa senapan angin dan minyak goreng, garam serta vetsin yang diisi dalam karung berwarna kuning," ujar Kamal, melalui keterangan tertulis, Kamis (8/10/2020).

Kamal menuturkan, saat terkena tembakan, korban berlari ke atas ketinggian dan bertemu dengan salah satu warga berinisial MB dan kemudian mereka berdua mencari pertolongan.

Pukul 09.00 WIT, personel kepolisian mendapat informasi dari masyarakat bahwa adanya warga yang terkena tembakan di Kampung Damonggoa.

"Pukul 11.30 WIT, tim evakuasi dipimpin oleh Marten Tipagau Wakil Ketua I DPRD Intan Jaya bersama Pastor Yance Yogi dan beberapa tokoh agama katolik menunggu korban di jembatan Kali Wabu," ujar Kamal.

Baru pada pukul 15.05 WIT, tim evakuasi bersama korban tiba di RSUD Intan Jaya, Kampung Yokatapa, Distrik Sugapa, dan langsung mendapat perawatan oleh tim medis RSUD Kabupaten Intan Jaya.

"Korban mengalami luka tembak pada bagian bahu kiri tembus punggung belakang (bawah leher)," kata Kamal.

Kejadian berawal pada Selasa (6/10/2020), saat itu semua gembala (pewarta) yang bertugas di seluruh Stase Gereja Katolik Roma yang berada di bawah Paroki Bilogai melakukan pertemuan di paroki untuk pembagian tema, termasuk korban Agustinus Duwitau.

Setelah kegiatan, korban menginap di rumah saudara Ismail Duwitau. Kamal mengklaim, setelah kejadian penembakan tersebut, situasi keamanan di Intan Jaya kondusif.

Ratusan Juta Dolar Taiwan Habiskan untuk Belanja Militer, Jaga Kedaulatan dari Tangan Komunis China

Menkumham Yasonna Laoly Akui Pembahasan UU Cipta Kerja Relatif Cepat, Dibahas Melalui Streaming

Muatan Over Kapasitas,Puluhan Kendaraan Diminta Putar Balik Jelang Masuk Jalan Tol Pekanbaru-Dumai

Mantan Anggota KKB Papua Boangkar Kekejian Egianus Kogoya

Eks anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB OPM pimpinan Egianus Kogoya, Tenius Tebuni membongkar kebohongan para dedengkot KKB Papua.

Selama bergabung dengan Egianus Kogoya, Tenius Tebuni juga kerap kelaparan di hutan.

Anggota KKB OPM juga harus memeras masyarakat yang merupakan warga kampungnya sendiri.

Tak hanya itu, bahkan mereka tak segan-segan membunuhnya.

Tenius Tebuni kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Jumat (2/10/2020).
Banyak kebohongan KKB OPM yang ia bongkar agar warga Papua tidak terjerumus dengan tipu daya KKB OPM dan para elitenya.

Tenius Tebuni mengungkapkan alasan dirinya mau bergabung dengan KKB Papua ketika itu karena dijanjikan kehidupan serba mudah.

Segala kebutuhan hidupnya, kata dia, akan dipenuhi, termasuk juga diberikan banyak uang. Namun, seiring berjalannya waktu, dia sadar telah ditipu.

"Sering kelaparan di dalam hutan, karena kekurangan logistik.

Ditambah KKB Papua tidak solid selalu terpecah-pecah dan bergerak sendiri-sendiri," kata Tenius Tabuni.

1. Menyakiti masyarakat

Tak hanya itu, Tenius Tabuni mengaku selalu bertentangan dengan hati nuraninya selama bergabung dengan kelompok Rambo Lokbere yang dipimpin Egianus Kogoya.

Batinnya menjerit ketika KKB Papua kerap menyakiti masyarakat yang menolak membantunya.

Dia pun mengaku terpaksa bergabung dengan KKB Papua.

"Seringkali memeras dan mengancam masyarakat, serta menyakiti bahkan membunuh masyarakat yang tidak mau membantu," ujar Tenius.

2. Pernah ikut kontak senjata dengan aparat

Lebih lanjut, dia mengungkapkan jika pernah terlibat kontak senjata dengan aparat saat masih bergabung dengan KKB Papua.

Menurut Tenius, insiden baku tembak itu terjadi pada 2017 di wilayah Habema.

Saat itu, dia bersama kelompoknya melakukan pengadangan hingga akhirnya terjadi kontak senjata.

3. Ingin hidup normal

Setelah mengucapkan ikrar setia kepada NKRI, Tenius Tabuni mengaku ingin hidup normal, merasa aman, dan nyaman seperti masyarakat umum lainnya.

Sementara itu, Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas Mobile Yonif Raider 323/BP Kostrad Mayor Inf Afriandy Bayu Laksono mengapresiasi langkah Tenius Tebuni tersebut.

Penyerahan diri Tenius Tabuni kembali ke NKRI ditandai dengan penyerahan bendera merah putih dari Satgas kepada bekas anggota KKB Papua yang menyerahkan diri itu.

"Setelah itu, Tenius Tebuni membuat pernyataan keluar dari KKB Papua dan ikrar setia pada NKRI di Kampung Mbua tengah, Distrik Mbua, Kabupaten Nduga," kata Mayor Afriandy.

Afriandy menambahkan Tenius Tebuni sebelumnya merupakan anggota KKB Papua dari kelompok Rambo Lokbere pimpinan Egianus Kogoya.

Pada Sabtu, 26 September 2020, dia turun gunung dan menyerahkan diri kepada Satgas Yonif Raider 323 Kostrad di Kampung Mbua Tengah, Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua.

Prosesi penyerahan diri itu disaksikan perwakilan Satgas Yonif Raider 323 Kostrad Lettu Inf Sudarso Pursito, Letda Chb Dede Syahroji, dan 8 anggota.

Selain itu ada pula tokoh agama Pendeta Yohanes dan perwakilan perangkat Kampung Mbua tengah.

Anggota KKB Papua Purom Wenda Menyerah

Alasan hampir serupa juga diungkapkan sejumlah mantan anggota KKB Papua Purom Wenda.

Mereka mengaku diberikan janji-janji manis yang ternyata hanya kebohongan belaka.

Kesepuluh anggota KKB Papua itu akhirnya menyerahkan diri di Distrik Balingga, Kabupaten Lanny Jaya, Papua pada Senin (31/8/2020).

Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa, dilansir dari Kompas dalam artikel '10 Anggota KKB Pimpinan Purom Wenda Menyerahkan Diri'

Gusti Nyoman Suriastawa mengonfirmasi 10 anggota KKB Papua pimpinan Purom Okiman Wenda (POW) menyerahkan diri.

Penyerahan diri kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu dilakukan di Distrik Balingga, Kabupaten Lanny Jaya, Papua.

"Pada 31 Agustus 2020 telah dilakukan penyerahan diri empat orang kelompok Militan Purom Okiman Wenda beserta enam orang simpatisannya kepada Satgas Pamtas Mobile YPR 305/TKR di Lany Jaya," kata Nyoman melalui keterangan tertulis, Selasa (1/9/2020).

Empat dari 10 orang itu merupakan anggota KKB Papua dan telah masuk dalam daftar pencarian orang.

Mereka adalah Tabenak Wenda, Join Tabuni, Dekin Wenda, dan Bakar Wenda.

Sementara enam lainnya merupakan simpatisan KKB Papua, yakni Leis Tabuni, Telia Wenda, Kuku Tabuni, Wiro Wenda, Kondis Tabuni, dan Nendiles Wenda.

Nyoman mengatakan, 10 orang tu pernah bergabung dengan KKB Papua pimpinan Purom Wenda.

Mereka telah mengikuti pelatihan militer di Markas OPM Soemalo.

Menurut Nyoman, kesepuluh orang itu bergabung dengan KKB Papua karena mendapat ancaman dari Purom Wenda.

Selain itu, Purom Wenda juga menjanjikan mereka akan memperoleh kehidupan yang lebih baik.

"Kesepuluh orang tersebut juga mengakui bergabung dalam KKB Papua karena diancam oleh Purom Wenda dan dijanjikan akan memperoleh kehidupan yang lebih baik," kata dia.

Pada acara penyerahan diri tersebut, diserahkan juga barang bukti berupa satu handy talkie, sebuah charger handy talkie, dan satu rompi serbu yang pernah digunakan saat tergabung dalam KKB Papua pimpinan Purom Wenda.

Sebelumnya, 5 anggota KKB Papua pimpinan Purom Wenda juga menyerahkan diri dan mengikrarkan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Identitas 5 eks KKB Papua itu adalah Vandem Wonda, Dekiron Tabuni, Ibetius Tabuni, Terkis Tabuni atau Yuborak Telenggan dan Delis.

Ke-5 eks KKB Papua pimpinan Purom Wenda ini menyerahkan diri di Distrik Bruwa, pada Rabu (22/7/2020).

Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa, membenarkan kabar tersebut. 

Melalui rilis resminya pada Kamis (23/7/2020), Nyoman mengatakan, kelima anggota KKB Papua kelompok Purom Okiman Wenda itu juga menyatakan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kelima orang DPO tersebut pun menyetujui untuk bergabung kembali ke dalam NKRI," kata dia.

Menurut Nyoman, kelima orang tersebut pada Sabtu (18 /7/2020), sudah terpantau oleh Tim Kompi Bangau Satgas Pamtas mobile YPR 305/Tengkorak yang berpatroli.

Saat itu, Letda Inf Reza CP bersama Sertu Rudyan, segera melacak informasi terkait 5 orang tersebut.

Mereka saat itu terdeteksi di sekitaran Kampung Wame Distrik Bruwa.

Aparat akhirnya mendapat informasi dari Honai kepala Kampung Wame Eli Wenda bahwa kelima orang itu anggota KKB dan masuk daftar DPO.
Setelah didatangi dan dimintai keterangan, kelima orang tersebut mengaku ingin menyerahkan diri dan bergabung lagi dengan NKRI.

"Kepala Kampung Wame membenarkan bahwa kelima orang tersebut merupakan anggota KKB pimpinan POW yang terdapat di dalam DPO, dan selanjutnya kepala kampung beserta tokoh masyarakat didampingi Satgas mendatangi lima orang yang dicurigai tersebut," kata Nyoman.

( Tribunpekanbaru.com )

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Warga Sipil Tertembak di Intan Jaya, Papua", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2020/10/08/07561411/seorang-warga-sipil-tertembak-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved