Beredar Kabar Peserta Demo di DPRD Riau Ada yang Meninggal, Polisi Pastikan Hoax, Ini Faktanya
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto menuturkan, faktanya peserta demo itu masih hidup tidak meninggal dunia seperti kabar beredar
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Sesri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pihak kepolisian memastikan informasi terkait adanya seorang peserta demonstrasi di DPRD Riau meninggal dunia pada Kamis (8/10/2020) kemarin, adalah hoax.
Informasi terkait meninggalnya peserta demo itu, sudah dibagikan oleh banyak orang dan dengan cepat menyebar di media sosial (medsos).
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto menuturkan, faktanya peserta demo itu masih hidup.
Namun kini sedang menjalani perawatan akibat luka yang dialaminya di rumah sakit.
"Kita sudah cek bahwa yang bersangkutan, korban ini memang mengikuti unjuk rasa. Menurut keterangan korban, karena melompat, terjatuh dan terluka. Sempat pingsan, saat ini sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Pekanbaru," urai Kabid Humas kepada wartawan, didampingi Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya, Jumat (9/10/2020).
• Demo Tolak Omnibus Law Masif, MUI Minta Jokowi Kendalikan Keamanan, Jangan Biarkan Aparat Brutal
• Mobil Polisi Digulingkan Pendemo, Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja di Depan Gedung DPRD Riau Ricuh
• Aksi Unjukrasa di Depan Gedung DPRD Riau Rusuh, Petugas Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Pandemo
Dalam keterangannya, Sunarto kembali menegaskan, korban tidak meninggal dunia.
"Jadi itu hoax, yang sengaja mungkin dihembuskan oleh pihak-pihak yang ingin memancing keruhnya suasana.
Sekaligus pernyataan ini meng-counter berita hoax tersebut, bahwa tidak benar yang beredar itu," tegasnya.
Berdasarkan informasi yang dirangkum TribunPekanbaru.com, peserta demo yang terluka dan dirawat di rumah sakit itu bernama Dody Wahyudhi.
Sesuai kartu identitasnya, korban berasal dari Kecamatan Perawang, Kabupaten Siak.
Sunarto menambahkan, buntut dari unjuk rasa yang berakhir anarkis itu, beberapa orang personel polisi juga ada yang terluka dan dirawat di rumah sakit.
"Barusan saya terima informasi dari Kabid Dokkes, bahwa personel kita atas nama Bripka Ridwan , personel Polres Rohil terjadi pembengkakan saraf di belakang mata.
Tercatat hari ini ada 3 orang (personel Polri) yang masih dirawat. 8 orang lainnya sudah diperbolehkan pulang, rawat jalan," tuturnya.
Selain itu, 1 unit kendaraan operasional mengalami kerusakan, akibat dirusak pendemo.
Tak hanya dari pihak kepolisian, banyak juga dari para peserta unjuk rasa yang terluka.
