Anggaran Minim Akibat Dampak Covid-19, Proyek Pembangunan di Kepulauan Meranti Tetap Berjalan
Untuk memastikan sejumlah proyek berjalan Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti Dr Kamsol MM bersama rombongan melakukan peninjauan sejumlah proyek
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, KEPULAUAN MERANTI - Anggaran pembangunan infrastruktur yang makin minim di tengah pandemi Covid-19 ini tak membuat Pemkab Kepuluan Meranti Riau menghentikan sejumlah proyek pembangunan.
Untuk memastikan sejumlah proyek berjalan Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti Dr Kamsol MM bersama rombongan melakukan peninjauan sejumlah proyek infrastruktur di dua kecamatan.
Yakni, Kecamatan Tebing Tinggi Timur dan Kecamatan Rangsang pada Minggu (11/10/2020).
Turut mendampingi Sekda, Camat Tebing Tinggi Timur Tunjiarto, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Meranti Fajar Triasmoko.
Baca juga: Jajaran Staf di DPRD Kampar Lakukan Uji Swab Usai Diketahui Satu Pegawai Terpapar Covid-19
Baca juga: WOW,Rudal Antisiluman dan Antisatelit Ada di Kapal Destroyer Type 055 China, Unggulan Perang Modern
Baca juga: Sempat Polemik, Akhirnya Gugus Tugas Resmi Nyatakan Wabup Kuansing Halim Sembuh dari Covid-19
Kabid Fisik Bappeda Meranti Robert, Kasi Dinas Perindagkop Meranti Miftah, Kasubag Kesra Alfian, Camat Rangsang Afifuddin.
Aktifis Gambut Cik Manan, Kades Sungai Tohor dan Kades Sungai Tohor Barat, Bagian Humas dan Protokol Meranti dan sejumlah ASN lainnya.
Infrastruktur pertama yang dikunjungi Sekda Kamsol adalah, Centra Industri Sagu di Desa Sungai Tohor, Tebing Tinggi Barat.

Dalam kunjungannya Sekda berharap Centra Industri Sagu yang dibangun dengan dana APBN Kementerian Perindag tahun 2018-2019 sebesar Rp 40 miliar itu segera dapat dioperasikan.
Sehingga, dapat menambah nilai ekonomi Sagu Meranti yang dapat diproduksi menjadi berbagai turunan mulai dari tepung sagu, gula sagu, mie sagu, beras sagu, kerupuk sagu dan lainnya.
Saat ini dari keterangan Kepala Seksi Industri Miftah, pembangunan fisik bangunan utama dan pengadaan mesin-mesin peralatan sudah siap.
Namun yang menjadi kendala saat ini hanyalah jaringan listrik menuju industri sagu yang tak lama lagi akan tersambung serta aksesbilitas jalan yang saat ini sedang dalam progres pembangunan.
Lebih jauh dijelaskannya, untuk pengelolaan sendiri akan dilakukan oleh koperasi yang dibentuk oleh masyarakat.
Nantinya, pihak koperasi akan mencari SDM, tenaga ahli serta investor sebagai pendana awal.
Agar pengoperasian dapat berjalan sesuai rencana dikatakan Sekda perlu melibatkan 4 unsur yakni akademisi (tenaga ahli), pengusaha (pemodal), pemerintah, dan community (masyarakat).
"Dengan melibatkan 4 unsur ini kita juga dapat mengusulkan bantuan ke Balitbang LIPI baik berupa mesin peralatan maupun tenaga ahli," jelas Sekda.
Proyek Jalan Pengubung
