Pada Kerusuhan di Medan, Kapolda Sumut: Ada Bukti Yuridis KAMI Terlibat Kerusuhan di Medan
Nana menambahkan pihaknya juga membuka kemungkinan akan adanya sejumlah orang lagi yang ditetapkan sebagai tersangka.
Kemudian untuk unjuk rasa yang juga berlangsung rusuh pada Jumat (9/10/2020), polisi mengamankan 468 orang.
Baca juga: Wakil Ketua DPR Persilahkan Warga Tak Pilih Dirinya Lagi Usai Pengesahan UU Cipta Kerja, Putus Asa?
Baca juga: Sempat Polemik, Akhirnya Gugus Tugas Resmi Nyatakan Wabup Kuansing Halim Sembuh dari Covid-19
Baca juga: Nonton Streaming Drama Korea Record of Youth Episode 11, Download dan Simak Sinopsisnya

Sebanyak 460 di antaranya dilepaskan dan 2 orang ditahan karena kedapatan memiliki bom molotov, 3 orang kepemilikan senjata tajam dan 3 orang positif narkoba.
Seperti diberitakan, demo di DPRD Sumut berakhir ricuh hingga dibubarkan petugas.
Tak berlangsung lama, satu unit mobil polisi dibakar massa d i Jalan Sekip, Kota Medan, Kamis (8/10/2020).
Mobil tersebut terbakar habis tepat di tengah Jalan Sekip.
Menurut informasi dari warga, aparat kepolisian sempat dipaksa turun oleh massa.
Baca juga: Matre? Ayah Rozak Sesumbar Ayu Ting Ting Bakal Dinikahi Duda Kaya Raya, Ini Sosok Calon Pria Itu
Baca juga: Tangis Nia Ramadhani Pecah, Sang Ayah Ternyata Titip Pesan Ini Pada Ardi Bakrie Sebelum Meninggal
"Tadi sempat dipaksa untuk turun," kata seorang warga bernama Dimas Seno.
Dirinya tidak mengetahui secara jelas, terbakarnya satu unit mobil polisi tersebut dilakukan massa dari mahasiswa atau buruh.
"Kalau dari mana saya tidak tau, yang jelas itu orang demo yang bakar," ucapnya.
Setelah mengetahui adanya peristiwa ini, aparat kepolisian langsung turun ke lokasi untuk memadamkan api tersebut.
Akses jalan tersebut juga mengalami kemacetan karena adanya insiden ini.
Aparat kepolisian juga turut mengamankan lokasi, agar tidak terjadi kemacetan.
Dimas mengatakan, tidak ada korban akibat insiden tersebut.
Jakarta
Sementara dari Jakarta, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan pihak kepolisian akan mengusut dugaan adanya aktor utama di balik aksi kerusuhan saat aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Jakarta pada Kamis (8/10/2020).