Penanganan Covid
21 Puskesmas di Kota Pekanbaru Layani Pasien Positif Covid-19 dengan Gejala Ringan dan OTG
Pasien positif Covid-19 di Kota Pekanbaru tidak cuma dirawat di rumah sakit. Mereka juga mendapat pelayanan kesehatan di puskesmas
Penulis: Fernando | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Jumlah kasus covid-19 yang tercatat di Kota Pekanbaru saat ini mencapai 5.226 kasus.
Jumlah pasien positif yang jalani perawatan medis hamlir 3.000 orang.
Ada 2.970 pasien positif masih dalam perawatan. Total 98 pasien meninggal dunia.
Ada penambahan puluhan pasien pada Selasa (13/10/2020). Jumlah penambahan mencapai 79 pasien dalam sehari.
Baca juga: Pede Tingkat Tinggi Anwar Ibrahim Sebut Raja Malaysia Pelajari Dokumen Pembentukan Pemerintahan Baru
Baca juga: Ronaldo Positif Covid-19 Usai Berlaga Lawan Prancis di UEFA Nations League, Apa Kata Kekasih Seksi?
Baca juga: China Berekasi Keras Saat Dapat Info Amerika Jual Senjata Canggih ke Taiwan, Desak Hentikan
Pasien positif Covid-19 di Kota Pekanbaru tidak cuma dirawat di rumah sakit. Mereka juga mendapat pelayanan kesehatan di puskesmas.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy menyebut bahwa
ada 21 puskesmas siap melayani pasien positif Covid-19.
"Mereka menangani dengan gejala ringan dan pasien tanpa gejala," jelasnya kepada Tribun, Selasa malam.
Zaini memastikan dokter dan petugas siap melayani pasien positif covid-19. Peralatannya tidak jauh beda dengan pasien umum biasa.
"Kalau kondisinya kurang membaik, pihak puskesmas merujuk pasien di rumah sakit," ujarnya.
Pasien Positif Covid-19 Wajib Tempati Ruang Isolasi yang Disediakan Pemerintah
Sebelumnya, Walikota Pekanbaru, Firdaus menegaskan bahwa pasien positif covid-19 wajib isolasi di tempat yang disediakan pemerintah. Ia tidak menampik puskesmas mengalami kendala dalam menangani pasien yang isolasi mandiri.
Firdaus pun menegaskan bakal membuat Peraturan Walikota Pekanbaru untuk mempertegas kebijakan isolasi bagi pasien positif Covid-19.
"Kita akan pertegas dengan perwako, jadi isolasi di tempat yang disediakan tidak cuma disarankan saja. Tapi wajib," tegasnya, Selasa (13/10/2020).
Firdaus menyebut bahwa isolasi mandiri di rumah memang harus memenuhi syarat bisa menerapkan protokol kesehatan mencegah Covid-19.
Namun hal itu tidak bisa menjadi jaminan pasien tersebut disiplin.
Pasien pun wajib menempati isolasi yang sudah disediakan oleh pemerintah. Ia menegaskan pemerintah provinsi dan kota sudah menyediakannya.
Pasien bisa menempatinya secara gratis. "Maka bagi pasien positif covid-19, untuk penyembuhannya mesti isolasi," ujarnya.
Firdaus juga memberi perhatian khusus kepada pasien positif covid-19 yang kurang mampu.
Pemerintah kota bakal memenuhi kebutuhan pangannya saat pasien tersebut merupakan kepala keluarga.
"Kita berupaya memberikan bantuan sosial, kepada pasien positif yang kurang mampu. Tidak seperti yang lalu," jelasnya.
Pemerintah kota pun terus memberi edukasi kepada masyarakat. Ia menilai upaya ini untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat mengikuti protokol kesehatan.
Wako Pekanbaru Tegaskan Belum Berencana Terapkan PSBB
Walikota Pekanbaru, Firdaus menegaskan belum berencana memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru.
Ia menyebut tim Satgas Penanganan Covid-19 di Kota Pekanbaru segera mengvealuasi Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) secara menyeluruh.
"Evaluasi nanti kita lakukan di hari terakhir setelah PSBM," tegasnya usai rapat evaluasi bersama Gubernur Riau, Selasa (13/10/2020).
Menurutnya, saat ini baru empat kecamatan yang memberlakukan PSBM.
Ia menyebut dalam rapat evaluasi menyeluruh nanti akan dibahas kelanjutan PSBM.
Pemberlakuan PSBM berakhir pada Selasa malam.
"Bila perlu untuk menekan kasus, maka dilanjutkan. Kalau tidak dilanjutkan, dengan syarat angka kasus bisa terkendali dengan baik," paparnya.
Firdaus menyebut bahwa evaluasi hari ini fokus dalam upaya peningkatan upaya penanganan covid-19 di Kota Pekanbaru.
Apalagi kondisi kasus covid-19 di Kota Pekanbaru menjadi perhatian pemerintah pusat.
Satgas Penangangan Covid-19 Kota Pekanbaru melakukan rapat bersama Satgas Penanganan Covid-19 Pemerintah Provinsi Riau.
Evaluasi pun dilakukan hingga penanganan di tingkat kecamatan.
"Intinya kita berupaya menekan penyebaran kasus Covid-19 di seluruh kecamatan," ujarnya.
Pihaknya juga fokus dalam upaya meningkatkan angka kesembuhan covid-19. Lalu menurunkan angka kematian covid-19.
"Kita berupaya mengendalikan dampak Covid-19 dengan melakukan tes, tracing dan treatment. Masyarakat juga tetap ikuti 4 M yakni mengenakan masker, menjaga jarak, menjaga kebersihan dan menghindari kerumunan," paparnya.
Firdaus menyebut bahwa tidak semua yang terindikasi menjalani tes. Mereka yang jalani tes hanya kontak erat pasien.
Pasien positif Covid-19 yang gejala ringan dan pasien tanpa gejala nantinya tidak swab test. Mereka cukup isolasi selama sebelas hari ditambah tiga hari.
"Kita berpedoman kepada Permenkes," terangnya.
( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin) Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/virus-corona-atau-covid-19.jpg)