Menkes Terawan Ungkap Vaksin Merah Putih Diperkirakan Siap Tahun 2020
Sambil menanti vaksin tersebut siap, pemerintah bekerja sama dengan China dan Inggris dalam mendapatkan kandidat vaksin Covid-19.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Vaksin Merah Putih buatan Indonesia diperkirakan baru akan siap pada tahun 2022.
Sambil menanti vaksin tersebut siap, pemerintah bekerja sama dengan China dan Inggris dalam mendapatkan kandidat vaksin Covid-19.
Kandidat vaksin yang dimaksud yakni Sinovac (China), Sinopharm (China) dan Astra Zeneca (Inggris).
“Sambil menunggu vaksin Merah Putih yang diperkirakan baru akan siap pada awal 2022, kita manfaatkan kerja sama dengan China dan Inggris," ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto sebagaimana dikutip dari siaran pers di laman resmi Kemenkes, Kamis (15/10/2020) seperti yang dilansir dari Kompas.
"Karena vaksin ini perlu dua kali suntik, maka kita perlu atur prioritas pemberian vaksin. Kita prioritaskan dahulu pada tenaga kesehatan garda terdepan,” jelasnya.
Dia melanjutkan, pemerintah menargetkan vaksin dari China dan Inggris dapat memenuhi cakupan minimal 70 persen populasi masyarakat Indonesia.
Baca juga: Nyaris Tembus 1.000 Kasus,Total Positif Covid-19 di Kabupaten Siak, 1 Warga Sungai Apit Meninggal
Baca juga: Kata Menlu Kualitas Vaksin Bio Farma Diakui Internasional, Terus Kenapa Masih Niat Beli dari LN?
Baca juga: UPDATE Vaksin Covid-19: Komisi Fatwa MUI Terbang ke China, Cek Kehalalan Vaksin
Selain itu, pemerintah juga menggandeng organisasi/aliansi internasional, yaitu Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).
Nantinya, kandidat vaksin dari organisasi/aliansi internasional CEPI dan GAVI akan menjamin akses vaksin terhadap 20 persen populasi Indonesia.
Sementara itu, apabila nanti vaksin Merah Putih telah siap, diharapkan bisa memenuhi kekurangan kebutuhan vaksin di Indonesia.
Lebih lanjut Terawan menjelaskan, Kemenkes menyusun dua Rancangan Permenkes (RPMK), yakni tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Imunisasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.
"RPMK dibahas baik internal lintas program dan lintas sektor dengan melibatkan institusi penting dalam proses pengadaan antara lain LKPP, BPKP, KPK," tambah Terawan.
Sementara itu, dalam kunjungan kerja ke London, Sekretariat Jenderal Kemenkes menandatangani Letter of Intent (LoI) antara Kemenkes dan Astra Zeneca tentang kerja sama pengadaan vaksin.
Indonesia menyatakan minat terhadap kandidat vaksin dari Astra Zeneca untuk pengadaan sebesar 100 juta dosis pada 2021.
Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi mengatakan, pemerintah Indonesia bersyukur dapat membuka hubungan yang konstruktif dengan AstraZeneca mengenai pembelian kandidat vaksin yang saat ini sedang dikembangkan oleh Oxford University dan AstraZeneca sebagai salah satu kandidat vaksin Covid-19 WHO.
"Dengan penandatanganan perjanjian ini, Kemenkes dan AstraZeneca berniat untuk menuntaskan perjanjian pembelian di muka pada akhir Oktober 2020 sehingga kami dapat memberikan akses vaksin Covid-19 kepada seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.