Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Serangan Kebebasan Sipil Makin Ganas, Mantan Koordinator Kontras Sebut Buzzer & Influencer Melempem

Ia menilai, serangan terhadap kebebasan masyarakat sipil menjadi lebih ganas pada periode kedua Presiden Joko Widodo.

Editor: Ilham Yafiz
DOKUMENTASI KOMPAS.COM / GARRY A LOTULUNG
Presiden RI, Jokowi dan Wapres, Maruf Amin. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pemerintah makin ganas dalam menyerang masyarakat sipil pada periode kedua Presiden Joko Widodo menjabat.

Pandangan ini diungkap oleh Mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Yati Andriyani.

Ia menilai, serangan terhadap kebebasan masyarakat sipil menjadi lebih ganas pada periode kedua Presiden Joko Widodo.

Salah satu alasannya, kata dia, para pendengung atau buzzer dinilai sudah tidak efektif menyerang sehingga serangan dilakukan secara langsung melalui aparat kepolisian.

“Buzzer, influencer, barangkali tidak bisa lagi dianggap satu alat yang efektif, maka serangan-serangan langsung melalui aktor-aktor polisi kalau saat ini,” kata Yati dalam diskusi daring, Senin (19/10/2020).

Baca juga: Awalnya Berlagak Sok Jago, TNI AU Bikin Nyali Pasukan Australia Ciut Lihat Kualifikasi Paskhas

Baca juga: LIVE Khabib Nurmagomedov vs Justin Gaethje, UFC Rilis Video UFC 254 Countdown: Khabib vs Gaethje

Baca juga: Suami Terlalu Cepat Crot, Wanita Ini Kecewa hingga Malas Untuk Behubungan Badan Lagi

Ia membandingkannya dengan awal masa kepemimpinan Jokowi.

Menurut dia, awalnya pendengung banyak berperan untuk menyerang masyarakat sipil.

Namun, Yati melihat bahwa para pendengung mulai terlihat kontraproduktif ketika membela pemerintah.
Sebab, kata dia, apa yang disampaikan pendengung kerap menjadi serangan balik bagi pemerintah.

“Di akhir-akhir ini ada kekalahan sebetulnya di media sosial. Buzzer mulai banyak kontraproduktif, bagaimana dia membela secara di luar nalar kita semua tentu saja, kepada pemerintahan hari ini, kepada Jokowi,” tutur dia.

Alasan lainnya, Jokowi sudah tidak memiliki beban politik di periode kedua kepemimpinannya.

Menurut dia, Jokowi tidak terbebani untuk terpilih lagi maupun beban untuk mendapatkan dukungan masyarakat sipil.

Hal itu yang dalam pandangannya membuat hak asasi manusia serta demokrasi menjadi tersingkirkan pada era pemerintaan Jokowi periode kedua ini.

“Sehingga HAM, demokrasi dan seterusnya, dengan sangat percaya diri dihilangkan, dipinggirkan, dan tidak ada tempat dalam politik pemerintahan hari ini,” ucap dia.

( Tribunpekanbaru.com )

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Periode Kedua Jokowi: Buzzer Dinilai Tak Lagi Efektif, Serangan ke Kebebasan Sipil Semakin Ganas", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/10/19/20183571/periode-kedua-jokowi-buzzer-dinilai-tak-lagi-efektif-serangan-ke-kebebasan.
Penulis : Devina Halim
Editor : Icha Rastika

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved