Kerusuhan di Thailand Tak Surutkan Minat Turis Asing Datang,Wisata Dibuka Sejak Tutup Akibat Corona
Kedatangan para wisatawan asing di Thailand juga terjadi di tengah aksi unjuk rasa yang meningkat
Hingga kini, Thailand mengonfirmasi 3.700 infeksi.
Turis asing yang datang dengan visa khusus 90 hari harus tinggal di karantina selama dua minggu dan tes negatif tiga kali sebelum mereka dapat bergerak bebas di Thailand.
“Yang kami inginkan sekarang adalah wisatawan berkualitas yang tinggal lama,” kata Yuthasak.
Gelombang kedua yang terdiri dari 147 turis dari Guangzhou, China, dijadwalkan tiba pada 26 Oktober, dengan lebih banyak lagi akan tiba bulan depan.
"Kami sedang berdiskusi dengan kelompok yang akan datang dari Eropa pada November," ungkap Yuthasak.
Ekonomi Thailand Diproyeksi Kontraksi 7,8% di Tahun 2020
Bank of Thailand mengatakan, ekonomi Thailand menghadapi guncangan parah akibat pandemi Virus Corona dan pemulihan yang diperkirakan membutuhkan waktu setidaknya dua tahun untuk kembali ke tingkat pra-pandemi.
Dalam pidatonya, Gubernur BOT Sethaput Suthiwartnarueput bilang, ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara tersebut akan kontraksi 7,8% pada tahun ini.
Hal ini terjadi karena ekonomi Thailand sangat bergantung pada perdagangan dan pariwisata, yang merupakan dua sektor paling terpukul oleh pandemi Virus Corona.
Selain itu, Sethaput juga menegaskan bahwa masalah ekonomi dapat diselesaikan tetapi akan memakan waktu karena "tidak ada peluru ajaib" yang dapat mengerek ekonomi secara instan.
"Guncangannya sangat parah, terutama pada pariwisata," kata dia.
Setidaknya, sektor pariwisata kehilangan 1,6 triliun baht setara US$ 51 miliar, atau 10% dari PDB, dari tingkat kedatangan wisatawan asing yang anjlok di 2020.
Setidaknya, hanya ada 6,7 juta wisatawan asing di tahun ini, sedangkan di 2019 lalu hampir 40 juta.
Tetapi, Sethaput juga menggarisbawahi bahwa Thailand memiliki posisi eksternal yang kuat untuk menahan guncangan apapun.
Perekonomian, yang mengalami kontraksi terburuk dalam 22 tahun di kuartal yang berakhir Juni 2020, diperkirakan akan mencatat beberapa pertumbuhan pada kuartal kedua tahun depan, katanya.