Donald Trump Ternyata Punya Tabungan di Bank China dan Main Proyek di Negri Xi Jinping
Disebutkan bahwa perusahaannya selama 2013-2015 membayar pajak kepada China sebesar US$ 188.561, atau sekitar Rp 2,7 miliar.
"Sejak 2015, kantor itu tidak aktif. Meski rekeningnya masih terbuka, tidak pernah digunakan untuk hal lain," jelas Garten, Si pengacara juga menyebut laporan dari New York Times "hanyalah spekulasi murni" dan mengeklaim hanyalah sebuah "asumsi yang tak benar".
Presiden dari Partai Republik tersebut mempunyai sejumlah bisnis, baik di AS maupun luar negeri.
Setidaknya ada dua negara yang diketahui.
Yakni Irlandia dan Skotlandia di mana dia mempunyai padang golf.
Selain itu, Trump juga mengelola jaringan botel bintang lima.
The Times memberitakan, presiden ke-45 dalam sejarah AS itu mempunyai rekening bank di Inggris, Irlandia, dan "Negeri Panda".
Pada Agustus, Trump menyatakan dia berinisiatif untuk memberikan kelonggaran pajak kepada perusahaan AS, dengan syarat mereka memindahkan perusahaannya dari China.
Dia juga mengancam bakal mencabut kontrak pemerintah dengan perusahaan yang masih mempekerjakan pegawai outsource dari "Negeri Panda".
Dalam pidatonya, dia berseloroh bakal menciptakan 10 juta lapangan pekerjaan dalam 10 bulan. "Saatnya menghentikan kebergantungan dari China," kata dia.
Namun dalam laporan The Times, sang presiden ingin membangun bisnisnya di sana, di mana pada 2012 dia mendirikan kantor di Shanghai.
Berdasarkan catatan pajaknya, Trump menyuntikkan setidaknya US$ 192.000 (Rp 2,8 miliar) ke lima perusahaan berbeda untuk mendapatkan tender.
Perusahaan tersebut mengklaim setidaknya US$ 97.400 (Rp 1,4 miliar) dalam biaya bisnis sejak 2010, termasuk pembayaran untuk pajak dan pembukuan hingga 2018.
(*)
Sumber: Kontan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/nbc-news-donald-trump.jpg)