Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Alat Sudah Berumur 20-an Tahun, P3E Sumatera Ungkap Pentingnya ISPU dalam Pengambilan Kebijakan

Seperti daam penetapan status siaga karhutla atau status siaga pencemaran udara semua diputuskan berdasarkan hasil ISPU

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Kepala Pusat Pengendalian dan Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera, Amran Feri 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kepala Pusat Pengendalian dan Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera, Amran Feri menegaskan bahwa Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sangat penting.

Khususnya dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah daerah.

Seperti daam penetapan status siaga karhutla atau status siaga pencemaran udara semua diputuskan berdasarkan hasil ISPU.

"Makanya sangat penting bagi kita untuk menyamakan persepsi terkait dengan ISPU ini. Karena ISPU merupakan salah satu indikasi untuk mengambil kebijakan yang berimplikasi kepada masyarakat luas,” kata Amran usai memimpin rapat koordinasi Karhutla di Kantor P3E Sumatera, Jalan Subrantas Pekanbaru, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Sabu dan Ekstasi Diblender, Pelaku HS Dihadirkan Saat Pemusnahan Barang Bukti di Polres Inhil

Baca juga: Pjs Bupati Siak: Pengurusan Sertifikat Halal Hanya 14 Hari, Sosialisasikan UU Ciptaker di Perawang

Baca juga: PROYEK Rp 9 Miliar, Kejati Riau Usut Dugaan Korupsi Pembangunan Jalan di Kabupaten Kampar

“Di antaranya sebagai dasar untuk penetapan status, dan kebijakan meliburkan anak sekolah saat udara masuk kategori berbahaya,"imbuhnya.

"Disisi lain, ISPU juga digunakan untuk mengukur udara saat terjadi Karhutla, bahwa diwilayah itu udaranya masih aman atau tidak.”

“ Karena ada daerah yang tidak terjadi Karhutla bisa saja udara berbahaya dan itu semua bisa diukur kalau diwilayah itu ada ISPUnya," tambahnya.

Amran menegaskan, bahwa ISPU yang ditampilkan di display yang ada di sejumlah titik di Kota Pekanbaru dan kabupaten kota di Riau bukan lah hasil realtime yang terjadi saat itu.

Namun hasil tersebut merupakan hasil pengukuran yang dilakukan 24 jam sebelumnya.

"Selama ini, banyak orang yang bertanya, udaranya tebal kabut asapnya, tapi kok displaynya tidak menunjukkan dilevel berbahaya, jadi perlu saya sampaikan, bahwa ISPU ini pengukuranya 24 jam.”

“ Jadi hasil ISPU yang ditampilkan di display hari ini, itu adalah hasil pengolahan ISPU kemari, tidak bisa realtime," katanya.

Melihat pentingnya ISPU dalam memgambilan kebijakan, Amran berharap pemerintah daerah bisa mengalokasikan anggarannya untuk menambah ISPU yang ada di Riau.

Sebab sejauh ini masih ada sejumlah kabupaten kota yang belum memiliki ISPU.

Bahkan di Kota Pekanbaru saja, sebagai ibu kota provinsi, alat ISPUnya sudah berumur dan ada yang rusak.

Sehingga perlu dilakukan pengadaan baru lagi.

"Seperti di depan kantor Walikota Jalan Sudirman itu kan rusak, saat ini masih dalam perbaikan, memang itu umurnya sudah tua, sudah 20 an tahun," kata Amran.

( Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved