Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Miris, Guru Honorer Dibayar 119 Ribu per Bulan, Anggota Dewan : Ini Tidak Layak dan Tak Manusiawi

Dalam satu bulan Guru Honorer ini hanya terima 119 ribu. Itupun dibayarkan enam bulan sekali. Begini curahatan hati para guru

Editor: Budi Rahmat
TRIBUNPEKANBARU.COM/NOLPITOS HENDRI
Tenaga honorer 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Miris, nasib guru honorer yang mendspatkan gaji Rp 119 ribu setiap bulannya.

Parahnya gaji tersebut basu diterima sekali enam bulan.

Kondisi yang membuat ratusan guru honorer tak mampu lagi bertahan.

Salah seroang guru mengatakan bahwa dengan uang segitu tentu saja jauh dari harapan untuk kesejehtaraan dan mencukupi kebutuhan rumahtangga.

Upah yang tal layak itu kemudian menjadikan ratusan guru honorer yang tergabung dalam Forum Guru Honorer Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Sumatera Selatan mendesak pemerintah provinsi untuk peduli dan memperhatikan nasib mereka.

Ratusan guru honorer itu mengaku sejak lama hanya mendapat gaji Rp 119 ribu per bulan dan dibayarkan selama 6 bulan sekali.

Tak hanya itu, para guru honorer SLB ini meminta pemerintah Provinsi menerbitkan surat keputusan (SK) honorer yang telah habis dan hanya diperpanjang kepala sekolah.

Selain itu ratusan guru honorer dari 14 kabupaten kota di Sumsel itu juga meminta agar dilakukan pengangkatan CPNS untuk guru SLB dan memberikan kuota serta memprioritaskan para guru honorer yang telah puluhan tahun mengabdi tersebut.

Keluhan ratusan guru itu disampaikan langsung kepada jajaran Komisi V DPRD Provinsi Sumsel yang melakukan kunjungan ke SLB Negeri Prabumulih Kelurahan Karangraja Kecamatan Prabumulih Timur, Senin (26/10/2020).

"Kami menyampaikan tiga masalah ke para dewan yakni masalah SK, Kesejahteraan dan pengangkatan. Untuk SK kami pada 2018 dari Gubernur dan dua tahun habis, harapan kami diperpanjang lagi semoga bisa diprioritaskan diangkat jika ada kuota nantinya," ungkap Ketua Forum Guru Honorer SLB Sumsel, Eva Mayasari ketika diwawancarai usai pertemuan.

Eva menuturkan, pihaknya mengharapkan mendapat gaji yang sesuai dengan standar kesejahteraan disebabkan saat ini hanya menerima Rp 119 ribu dan dibayar 6 bulan sekali.

"Sekarang cukup tidak cukup ya dicukupkan, kita tidak menuntut awalnya namun lama-lama kami minta tolong juga agar kesejahteraan kami diperhatikan. Selama ini selalu diabaikan alhamdulilah sekarang diperhatikan DPRD Sumsel," tuturnya.

Lebih lanjut Eva mengaku, untuk 14 kabupaten kota di Sumsel ada sekitar 341 orang tenaga pengajar SLB terdiri dari 119 orang PNS dan 222 orang merupakan honorer.

"Sekarang ini banyaklah honorer dari pada PNS, di kota Prabumulih sendiri tenaga honorer berjumlah 15 orang sementara PNS hanya 4 orang. Bahkan ada di Kabupaten kota di Sumsel hanya satu PNS itupun kepala sekolah, kami mengharapakan agar ada pengangkatan dan diberikan kuota untuk kami honorer ini untuk diangkat PNS atau PPPK," harapnya.

Eva menuturkan perhatian DPRD Sumsel yang peduli dengan para tenaga honorer tersebut membuat pihaknya berkumpul di kota Prabumulih.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved