Petugas Bandara Periksa Mrs V Penumpang Wanita, Berawal Temuan Bayi Baru Lahir di Tong Sampah Toilet
Petugas bandara memeriksa seluruh Mrs V penumpang wanita, seusai menemukan bayi dibuang ke tempat sampah kamar mandi bandara
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
"Saya jamin bahwa kami akan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas tindakan ini."
Pemeriksaan fisik penumpang yang menuju Sydney dan sembilan tujuan lain yang tidak disebutkan namanya memicu kemarahan di Australia.
Pemerintah mengecam penggeledahan tersebut sebagai tidak pantas dan di luar keadaan di mana para wanita dapat memberikan persetujuan tanpa paksaan.
Insiden tersebut telah menyebabkan ketegangan diplomatik dengan tiga negara sahabat, Australia, Inggris dan Selandia Baru.
Selandia Baru adalah yang terbaru menyampaikan kekhawatiran, mengatakan salah satu warganya termasuk di antara wanita yang menjalani pemeriksaan Mrs V.
"Kami sangat prihatin mengetahui ... bahwa seorang warga negara Selandia Baru terlibat dalam insiden mengerikan yang melibatkan penumpang wanita di beberapa penerbangan Qatar Airways," kata kementerian luar negerinya.
"Itu benar-benar tidak dapat diterima," tambahnya.
Insiden itu baru terungkap minggu ini setelah penumpang Australia angkat bicara.
Australia sejak itu mengatakan 13 warganya harus menjalani pemeriksaan mengerikan.
Inggris mengatakan pihaknya memberikan dukungan untuk dua wanita, dan AFP telah mengetahui seorang wanita Prancis juga diperiksa.
Qatar mengatakan bayi perempuan yang selamat dibungkus dengan plastik dan dibiarkan mati di tempat sampah kamar mandi, mendorong apa yang dikatakan sebagai sumber penguncian Bandara Internasional Hamad.
Para penumpang wanita dibawa dari pesawat ke ambulans di landasan di mana mereka menjalani pemeriksaan Mrs V untuk melihat apakah mereka baru saja melahirkan.
Wolfgang Babeck, seorang penumpang di salah satu penerbangan mengatakan para wanita yang menjadi sasaran penggeledahan terguncang setelah pemeriksaan.
Qatar adalah monarki Muslim ultra-konservatif, di mana seks dan melahirkan di luar nikah dihukum penjara.
Menjelang Piala Dunia 2022 di Qatar, mereka telah berjuang untuk meyakinkan para kritikus bahwa janji mereka tentang hak-hak perempuan, hubungan perburuhan dan demokrasi dapat dipercaya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/selangkangan-vagina-miss-v_20151220_215041.jpg)