MASIH TUTUP, Dua Puskesmas di Kuansing Riau Tak Layani Pasien, Petugas Medis Terpapar Covid-19

Fasilitas lainnya yakni Puskesmas. Hingga saat ini ada dua Puskesmas yang tutup pelayanan sementara waktu

Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Swab massal yang digelar di Desa Koto Lubuk Jambi, Kecamatan Kuantan Mudik, Kuansing. Dua Puskesmas dan IGD RSUD Teluk Kuantan tutup sementara karena petugas medis terpapar Covid-19. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Instalansi Gadang Darurat (IGD) RSUD Teluk Kuantan yang tutup layanan akibat Covid-19 .

Beberapa fasilitas kesehatan lainnya juga tutup.

Fasilitas lainnya yakni Puskesmas. Hingga saat ini ada dua Puskesmas yang tutup pelayanan sementara waktu.

Yakni Puskesmas Sukaraja di Kecamatan Logas Tanah Darat (LTD) dan Puskesmas Pangean di Kecamatan Pangean.

"Dua Puskesmas itu masih tutup pelayanan," kata Ventri Yoni, Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kuansing, Minggu (1/11/2020).

Baca juga: Pastikan Besaran UMK 2021 sama dengan Tahun Lalu,Dinasker Pelalawan Ikuti Instruksi Pemerintah Pusat

Baca juga: 3 Pejabat Disanksi, Pelalawan Klaim Tindaklanjuti Rekomendasi KSAN Terkait Netralitas ASN di Pilkada

Baca juga: Pemkab Pelalawan Ditegur Kemendagri Terkait Pelanggaran Netralitas ASN, Ini Kata KPU Riau

Penyebabnya yakni ada petugas di dua Puskesmas tersebut yang positif Covid-19 .

Bahkan satu petugas di Puskesmas Pangean meninggal akibat Covid-19 .

"Mungkin Puskesmas Pangean Senin ini sudah buka. Tapi rawat jalannya saja," ucapnya kepada Tribunpekanbaru.com .

Kuansing sendiri memiliki 25 Puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan.

Sebelumnya, Puskesmas Teluk Kuantan juga pernah tutup pelayanan akibat petugasnya terpapar Covid-19.

Namun saat ini Puskesmas Teluk Kuantan sudah buka pelayanan.

IGD RSUD Teluk Kuantan Tutup Sementara

Diberitakan sebelumnya, IGD RSUD Teluk Kuantan untuk sementara waktu ditutup. Penutupan dikakukan sejak Sabtu (31/10/2020).

Rencananya, 4 November nanti pelayanan IGD akan dibuka kembali.

Penutupan pelayanan IGD dilakukan karena ada satu petugas yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Penutupan dilakukan karena hasil tracking terhadap satu petugas IGD tersebut meragukan.

Sehingga pihak rumah sakit susah mengambil kesimpulan.

Pihak RSUD memang harus mengambil opsi menutup pelayanan IGD sementara waktu. Sebab opsi lain tidak mendukung.

Opsi lainnya yakni mengganti seluruh petugas IGD yang berjumlah 23 orang.

Opsi ini tidak memungkinkan karena jumlah SDM di RSUD Teluk Kuantan tidak banyak.

Ada juga opsi melakukan shift, dibagi dua. Opsi ini juga tidak ditempuh karena tracking belum memuaskan.

"Makanya kita ambil opsi tutup sementara dulu," katanya.

Senin nanti, petugas IGD yanh belum menjalani swab, akan di swab. Diharapkan, hasil swab bisa didapat segera.

Diakuinya penutupan IGD ini akan mengganggu pelayanan kedaruratan kesehatan. Ia pun meminta masyarakat bisa ke Puskesmas atau ke klinik swasta.

"Kalau yang rujukan bisa ke provinsi," kata Dirut RSUD Teluk Kuantan, dr Irvan Husin.

Kasus Positif Tembus 300 Lebih

Kasus positif Covid-19 di Kuansing, Riau terus bertambah. Walau pertambahan tidak menunjukkan grafik menanjak.

Namun total kasus positif Virus Corona di Kuansing hingga Sabtu (31/10/2020), sebanyak 314 kasus.

"Total terkonfirmasi 314 kasus," kata juru bicara gugus tugas penanganan Covid-19 Kuansing, Agusmandar, Sabtu (31/10/2020).

Pada Jumat (30/10/2020), Kuansing sendiri mencatatkan satu penambahan kasus positif. Yakni tuan M, 51 tahun, warga Kecamatan Logas Tanah Darat.

Saat ini, tuan M isolasi mandiri. Ia merupakan hasil tracking kontak erat pasien konfirmasi nyonya W, 30 tahun.

Dari total 314 kasus positif Covid-19 tersebut, sebanyak 82 pasien menjalani perawatan. Sebanyak 223 pasien dinyatakan sembuh dan 9 pasien meninggal.

Dari 82 pasien yang menjalani perawatan, sebanyak 73 pasien menjalani isolasi mandiri di puskesmas tertentu dan ada juga di rumah masing-masing.

Hanya 9 pasien yang dirawat di rumah sakit.

Tingkat kesembuhan pasien covid-19 di Kuansing sendiri cukup tinggi. Sebab ada 223 pasien yang sembuh.

Pada Jumat (30/10/2020) lalu, ada 7 pasien yang dinyatakan sembuh.

Tujuh pasien yang sembuh tersebut yakni tuan JK, 34 tahun, nyonya WSP, 28 tahun, tuan ST, 59 tahun, tuan JF, 39 tahun dan tuan VA, 45 tahun.

Kelimanya merupakan warga Kecamatan Kuantan Tengah.

Kemudian, nyonya MBW, 53 tahun, warga Kecamatan Sentajo Raya dan tuan S, 35 tahun, warga Kecamatan Singingi Hilir.

Disisi lain, Jumat (23/10/2020) lalu, Pjs Bupati Kuansing Roni Rakhmat menargetkan Kuansing kembaki ke zona hijau dalam 4 pekan kedepan.

Upaya yang akan dilakukan gugus tugas bersama camat dan kepala puskesmas (kapus) yakni memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana menghadapi Covid-19.

Setiap camat dan kapus beserta jajaran diminta untuk mengedukasi masyarakat.

"Bagaimana gerakan 3M ini mengakar, yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, itu menjadi tugas bersama.”

“ Kita minta para camat dan Kapus mengedukasi masyarakat. Sehingga, masyarakat semakin disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Pjs Bupati Roni.

Selain itu, Pemkab Kuansing akan mengefektifkan protokol penanganan dan pengendalian Covid-19 revisi lima.

Kontak erat yang tidak bergejala tidak perlu dilakukan swab.

Kemudian, pasien positif tanpa gejala tidak dilakukan swab follow up.

"Jadi, kontak erat pasien positif atau pasien tanpa gejala, tak akan dilakukan swab. Cukup jalani isolasi mandiri selama 14 hari," ujar Pjs Bupati Roni.

Dengan strategi yang telah disiapkan tersebut, Roni optimistis target Kuansing akan menjadi zona hijau penyebaran Covid-19 dalam empat minggu tercapai.

( Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan )

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved