Hampir Semua Keturunan Asia di Australia Alami Diskriminasi Selama Pandemi: China Paling Parah!
Warga Asia di Australia, terutama keturunan China, melaporkan meningkatnya pelecehan dan serangan rasis, karena virus corona
Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
Survei ANU menemukan bahwa mata pencaharian warga keturunan Asia di Australia lebih mungkin yang terpengaruh oleh COVID-19 dan mereka lebih khawatir tentang pandemi daripada warga lainnya.
Jam kerja mereka mengalami pengurangan sebanyak lima jam selama periode Februari dan April, dua kali lebih besar daripada yang dialami penduduk Australia lainnya.
Baca juga: Kasus Baru Covid-19 Riau Melandai, Gubri Syamsuar Ingatkan Masyarakat Jangan Lalai
Baca juga: Pulang Merantau & Ingin Rayakan Anniversary, Rizky Malah Lihat Pacar Disuapi Pria Lain: Duh. . .
Dikatakan, hal ini terjadi karena keturunan Asia umumnya lebih muda dan cenderung tinggal di daerah perkotaan serta bekerja di industri yang terkena dampak lockdown.
"Namun kami juga tidak dapat mengabaikan efek diskriminasi dalam pasar tenaga kerja," kata Nicholas Biddle dari Pusat Metode Penelitian Sosial ANU.
Sekitar 80,7 persen keturunan Asia mengaku khawatir dengan virus corona pada periode Oktober, dibandingkan dengan 62,4 persen dari populasi Australia lainnya.
"Keturunan Asia bernasib lebih buruk selama periode COVID-19 dibandingkan penduduk Australia lainnya," jelas kata Jieh-Yung Lo,
Menurut dia, pengalaman mereka sebelumnya dengan epidemi SARS, telah membuat keturunan Asia lebih waspada dengan COVID-19 sementara mereka juga menghadapi xenofobia dan rasisme, termasuk serangan fisik dan verbal.
Namun Profesor Biddle mengatakan orang Australia cenderung menganggap keturunan Asia lebih "dipercaya" dan "adil".
Sekitar 65 persen orang Australia mengaku sangat percaya pada keturunan Asia, dibandingkan dengan 55 persen sangat percaya pada keturunan Anglo.
Komnas HAM Australia melaporkan kurang dari 5 persen keturunan Asia berhasil mencapai level eksekutif senior dan hanya 1,6 persen yang berhasil menjadi CEO.
"Terlepas dari COVID-19, pemerintah bertanggung jawab menyusun dan menegakkan undang-undang anti-diskriminasi dengan hati-hati," kata Profesor Biddle.
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.
https://www.tribunnews.com/australia-plus/2020/11/02/virus-corona-hampir-semua-keturunan-asia-di-australia-alami-diskriminasi-selama-pandemi?page=all