Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ciri-ciri Wanita Dirasuki Jin Jahat dan Ciri-ciri Pria Dirasuki Jin Jahat, Ada Suka Sesama Jenis

Jin bisa melakukan apa saja untuk bisa menyesatkan manusia dari jalan Allah SWT hingga ia bisa masuk tubuh manusia bahkan bisa mengalir di dalam darah

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
Ciri-ciri Wanita Dirasuki Jin Jahat dan Ciri-ciri Pria Dirasuki Jin Jahat, Ada Suka Sesama Jenis 

Kemudian suka buang angin ketika berwudhuk, suka marah, malas melakukan aktifitas.

Ada juga saat tidur suka ketindihan.

Gangguan lain yang termasuk ada jin jahat yang mengganggu adalah suka dengan sejenis, lelaki suka lelaki begitu juga dengan perempuan yang menyukai sejenisnya.

Cara menangani gangguan ini adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sebab golongan syaitan dan jin yang jahat takit mendekati atau mengganggu orang yang dekat dengan Allah SWT.

Lebih khusus lagi, kita bisa melakukan terapi.

Terapi ruqyah syar’iyyah disarankan dengan cara banyak-banyak membaca Alquran.

Di antara ayat Alquran yang direkomendasikan adalah membaca surat Alfatihah, membaca Ayat Kursi, membaca tiga ayat pendek seperti surat Al Ikhlas.

Intinya banyak-banyak berzikir dan mengingat Allah
Jika Anda memiliki jimat, lekaslah tanggalkan.

Jika ada menuntut ilmu kebatinan segeralah bertobat. Insya Allah bila ada gangguan dari jin jahat kiriman dukun kita bisa selamat dan terbebas jika selalu mengingat Allah.

Namun apabila ada tanda-tanda gangguan jin jahat dalam bentuk sihir, disarankan harus diobati dengan rugyah syar’iyyah yang insya Allah baru bisa sembuh dengan memerlukan kesabaran dari beberapa proses.

Wallahu A'lam Bishawab.

Amalan Apa Saja yang Dilakukan Agar Terhindar dari Sihir

Kali ini pertanyaan Tribunners akan dijawab oleh Ustadz Tomi Eropa.

Tanya :

Assalamualaikum Ustadz, apa saja amalan yang harus dilakukan agar terhindar dari sihir gangguan jin kafir?

Jawab :

Waalaikumsalam, manusia hidup berdampingan dengan setan dan jin.

Dua makhluk ini dapat mengganggu dan merasuki manusia untuk berbuat kejahatan.

Di zaman moderen ini, sihir dan gangguan jin masih saja terjadi.

Sihir merupakan praktik kejahatan sejak zaman kuno hingga kini.

Sihir adalah hasil kerja sama antara manusia dan jin untuk mengganggu dan menyakiti manusia lain.

Agar terhindar dari gangguan jin jahat dan sihir sejumlah laku harus kita jalankan.

Di antaranya membersihkan iman dari kesyirikan, tidak memakai jimat yang dipercaya sebagai pelindung, dan tidak datang ke dukun untuk membantu persoalan yang dihadapi.

Yakinlah hanya Allah tempat mengadu dan berkelu kesah.

Kemudian, hindari mendengarkan musik-musik yang menyesatkan, jangan sering-sering ke pasar yang menjadi favorit jin jahat berkumpul.

Sementara untuk membentengi diri dari gangguan jin kafir lagi jahat dan sihir adalah dengan meningkatkan keimanan dan ibadah kita kepada Allah SWT.

Perbanyak zikir dalam setiap kesempatan, baik pagi, siang, sore atau malam hari.

Khususnya di malam hari, frekuensi zikir makin ditingkatkan, sebab biasanya orang yang berniat jahat dengan mengirim santet dilakukan pada malam hari.

Selanjutnya selalulah menjaga wudhu dan memperbanyak amalan sunah lainnya.

Selalu membaca doa ketika masuk WC, saat hendak makan, saat hendak berpakaian, minimal dengan membaca basmalah.

Selalulah kita mendekatkan diri dengan Allah, dan inshaAllah jin-jin jahat itu akan menjauh dari kita.

Namun begitu juga sebaliknya, ketika kita jauh dari Allh maka niscaya jin-jin jahat itu akan selalu menggoda kita untuk bermuat maksiat.

Apa Hukum Ruqyah pada Saat Berpuasa?

Tanya :

Assalamulaikum Ustadz, bagaimana hukumnya melakukan ruqyah disaat siang Ramadan dalam keadaan berpuasa?

Jawab :

Waalaikumsalam, melakukan ruqyah dalam kondisi berpuasa di Bulan Ramadan adalah kesempatan sangat baik.

Sebab di Bulan Ramadan ini Allah membuka pintu-pintu kebaikan dan menutup pintu-pintu keburukan.

Apalagi Allah membelenggu syaitan dan jin yang durhaka.

Menjadi persolan adalah ketika ruqyah dilaksanakan, ada kemungkinan yang diruqyah mengalami reaksi muntah.

Muntahnya ini apakah ini membatalkan puasa atau tidak.

InsyaAllah muntah yang disebabkan dalam proses ruqyah tidak membatalkan puasa.

Seperti halnya muntah karena masuk angin karena perjalanan dan muntah karena menicum bau tak sedap.

Adapun muntah yang membatalkan puasa adalah muntah yang disengaja, seperti dengan sengaja memasukkan jari ke dalam rongga mulut untuk memancing muntah.

Sebagaimana dalam hadist, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang muntah menguasainya (muntah tidak sengaja) sedangkan dia dalam keadaan puasa, maka tidak ada qadha’ baginya. Namun apabila dia muntah (dengan sengaja), maka wajib baginya membayar qadha’.” (HR. Abu Daud, no. 2380; Ibnu Majah, no. 1676; Tirmidzi, no. 720. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Hanya saja dikhawatirkan saat dilakukannya ruqyah, orang yang diruqyah dalam kondisi fisiknya lemah atau kurang sehat.

Nah orang di ruqyah nantinya mesti minum karena lelah, atau ada sisa makanan yang dimuntahkan tertelan.

Kondisi inilah yang bisa menjadikan puasa batal jika ruqyah dilakukan siang hari.

Oleh sebab itu, sebaiknya ruqyah dilakukan di malam hari. Kondisi orang yang ruqyah dalam keadaan bugar karena magribnya sudah berbuka.
Jadi manfaatkanlah Bulan Ramadan ini bagi orang yang ingin meruqyah diri dan dilakukan di malam hari.

Inilah kesempatan untuk melepaskan diri dari orang yang zolim, kemusrikan, melakukan sihir dan terhindar dari kezoliman-kezoliman. Wallahu A'lam Bishawab.

HUKUM Bekam Saat Puasa di Bulan Ramadhan

Tanya :

Assalamualaikum Ustadz, bagaimana hukum melaksanakan bekam di saat berpuasa di siang Ramadan?

Jawab :

Waalaikumsalam, bekam adalah metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah statis (kental) yang mengandung toksin dari dalam tubuh manusia.

Berbekam dengan cara melakukan pemvakuman di kulit dan pengeluaran darah darinya.

Nah, terkait berbekam di siang hari di bulan Ramadan saat berpuasa, ulama dahulu berselisih pendapat (khilafiyah) tentang hukum bekam, mayoritas fuqoha mazhab Hanafi, Maliki, dan Syafi’i berpendapat bahwa bekam tidak membatalkan puasa.

Mereka berdalil dengan hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan bekam ketika sedang ihram dan ketika puasa.

Sementara ulama mazhab Hanbali berpendapat berbekam membatalkan puasa.

Jadi seolah-olah terjadi kontradiksi dalam hukum melakukan bekam di siang hari saat berpusa dari masing-masing ulama ini.

Namun ada ulama lain yang menggabungkan dua dalil ini, jika berbekam ini membuat badan lemah, karena berbekam itu memerlukan energi, yang tidak kuat fisiknya bisa muntah-muntah hingga pingsan.

Alhasil nanti akan minum dan membatalkan puasa.

Tapi jika seorang yang berpuasa hendak berbekam memikiki fisik kuat, badannya fit, maka InsyaAllah orang seperti ini bisa melakukan bekam.

Kesimpulannya berbekam ini khilafiyah. Ada yang membolehkan, ada yang melarang karena membatalkan puasa.

Namun saya cenderung dengan dalil membolehkan bekam dengan catatan kondisi fisik orang yang akan menjalani bekam dalam kondisi bugar dan sehat.

Tapi jika kondisinya lemah, bisa membahayakan kesehatan dan membatalkan puasanya, sebaiknya tidak dilakukan bekam.

APAKAH Setan dan Jin itu Dirantai Selama Ramadhan?

Tanya :

Assalamualaikum Ustadz apakah setan dan jin itu selama Ramadhan di rantai..? Kalau memang dirantai kenapa kok masih ada yang berbuat jahat di bulan Ramadhan?

Jawab :

Waalaikumsalam, Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat mulia sehingga Allah benar-benar memfasilitasi manusia dalam beribadah.

Salah satunya dengan mengikat para setan dan jin durhaka, membuka pintu-pintu syurga, dan menutup pintu-pintu neraka.

Menurut salah satu hadits nabi yang saya baca : Shahabat yang mulia Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Apabila datang Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhori).

Nah, dalam konteks ini para ulama membagi makna dibelenggu atas dua. Yakni makna kiasan dan makna hakiki.

Makna hakiki, yakni makna yang sebenarnya jika syetan dan golongan jin yang durhaka memang diikat oleh Allah SWT.

Sementara makna kiasan dibelenggu adalah, justru kita sebagai hamba Allah yang membelenggu syaitan dan jin golongan durhaka kepada Allah dengan ketaqwaan dan keimanan yang kita miliki.

Caranya lewat segenap aktifitas di bulan Ramadan yang bernilai ibadah.

Kita jalankan puasa di siang hari, rutin berzikir, tilawah Alquran, rajin bersedakah, salat malam, dan lain sebagainya sehingga syaitan tak punya celah dan waktu untuk menggoda kita berbuat maksiat.

Tapi kenapa maksiat dan kejahatan masih terjadi ?

Ini pelakunya jin dari golongan manusia yang gagal mengendalikan hawa nafsunya.

Oleh sebab itu marilah kita berlindung kepada Allah, dengan membelenggu syaitan dan jin jahat yang merasuki diri kita dengan memperbanyak amalan dan ibadah di Bulan Ramadan.

Wallahu A'lam Bishawab.

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved