WOW Pengusaha Inggris Pertaruhkan Rp 73 Miliar untuk Kemenangan Trump, Ajang Taruhan Pilpres AS
Seorang pengusaha di Inggris, yang enggan disebutkan namanya, bertaruh 3,9 juta pound sterling (Rp 73 miliar) kalau Donald Trump berhasil menang
TRIBUNPEKANBARU.COM, LONDON - Pemilihan Presiden Amerika Serikat menjadia jang taruhan bgai kalangan berduit.
Tak tanggung-tanggung, uang taruhannya jika dirupiahkan mencapai puluhan miliar. Jika menang bahkan bisa meraup ratusan miliar.
Seorang pengusaha di Inggris, yang enggan disebutkan namanya, bertaruh 3,9 juta pound sterling (Rp 73 miliar) kalau Donald Trump berhasil memenangi pemilu Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Jauh-jauh Datang ke Indonesia, Wanita Inggris Ini Mencari Ibunya yang Hilang ke Yogyakarta
Baca juga: Suami Istri di Magetan Ditemukan Berpelukan di Dalam Sumur, Keduanya Sudah Tak Bernyawa
Baca juga: Video Panas Diduga Anggota DPRD Pangkep Direkam Perempuan Misterius? Berikut Fakta-faktanya
Seorang sumber di bidang perjudian mengatakan kepada The Sun bahwa taruhan tersebut adalah yang terbesar dalam pertaruhan ilpres AS 2020.
Pengusaha asal Inggris tersebut memasang taruhannya di sebuah bandar swasta yang berbasis di Curacao ebagaimana dilansir dari Daiy Mail, Senin (2/11/2020).
Dilaporkan, petaruh tersebut mengaku yakin bertaruh untuk Trump karena sudah berbicara dengan “orang dalam Trump”.
Trump akan melawan calon presiden (capres) dari Partai Demokrat Joe Biden pada pemilu AS mendatang.
Jika tebakan pengusaha tersebut benar, maka dia akan membawa pulang sekitar 11,6 juta pound sterling (Rp 219 miliar).
Di sisi lain, bandar swasta yang berbasis di Inggris, Ladbrokes Coral Group, mengatakan bahwa dalam sepekan terakhir banyak orang yang menjagokan Trump.
Dengan rasio tiga dari empat petaruh, mereka memilih Trump bakal tetap menjadi presiden AS.
Jessica O'Reilly dari Ladbrokes Coral Group mengatakan memang Biden unggul dalam berbagi jajak pendapat, namun para petaruh yakin Trump yang akan memenangi pemilu AS.
“Bahkan pada jam kesebelas penumpang terus mendukung Trump atas peluang yang ditawarkan,” kata O'Reilly.
Kendati demikian, masih ada para petaruh yang percaya hasil jajak pendapat dan bertaruh untuk kemenangan Biden.
Minat petaruh untuk berjudi dalam pemilu AS diperkirakan akan tetap tinggi hingga hari pemilu AS berakhir.
Kepala Taruhan Politik di Ladbrokes Coral Group, Matthew Shaddick, memperkirakan sekitar 1 miliar poundsterling akan dipertaruhkan secara global di seluruh industri perjudian global.
"Florida adalah salah satu tempat jajak pendapat menunjukkan Biden kemungkinan besar keluar sebagai pemenang, tetapi pasar ( taruhan) memilih Trump sebagai favorit," kata Shaddick.
Bahkan menurut pada bandar, peluang Trump untuk terpilih naik sedikit selama akhir pekan. Tetapi keunggulan tersebut belum mampu mengungguli Biden.
Bandar swasta Smarkets memberi Biden peluang 65 persen untuk menang, sementara prospek Trump menang meningkat dari 35 persen dari 34 persen.
Di sisi lain, bandar judi online yang berbasis di Inggris, Betfair Exchange, juga melihat peluang Trump menang sekitar 34 persen.
Betfair Exchange mencatat sejauh ini telah menerima total taruhan sebesar 271 juta pound sterling (Rp 5,1 triliun).
Bandar tersebut memprediksi pihaknya akan menampung total taruhan senilai 400 juta pound sterling (Rp 7,5 triliun) hingga hasil pemilu AS diumumkan.
Sebagian besar taruhan dalam jumlah besar terjadi di luar AS karena bertaruh dalam politik adalah sesuatu yang ilegal di sana.
Uni Eropa Dukung Joe Biden
Hubungan trans-Atlantik merenggang selama empat tahun terakhir sejak Donald Trump menjabat Presiden Amerika Serikat ( AS).
Direktur Pusat Kebijakan Eropa Janis Emmanouilidis meyakini bahwa masih ada harapan untuk memperbaiki hubungan kemitraan Uni Eropa (UE) dengan AS.
Jika kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden menang dalam pemilihan presiden (pilpres) AS pada Selasa (3/11/2020).
"Tak ada satu pun yang naif, berpikir bahwa kami akan kembali ke suatu bentuk status quo ante."
"Anda tidak akan dapat mengembalikan waktu ke masa lalu yang indah. Jadi masih akan ada masalah dalam hubungan trans-Atlantik.
Namun, sehubungan dengan kepemimpinan Biden, ada harapan bahwa situasinya bisa membaik secara substansial," kata Emmanouilidis.
Dia menambahkan bahwa dirinya khawatir hubungan UE-AS akan semakin memburuk jika Biden tidak mampu menggulingkan Donald Trump dari Gedung Putih.
"Kemungkinan dia (Trump) akan memberikan lebih banyak tekanan pada Eropa dalam masa jabatan keduanya dibanding yang dia lakukan di masa jabatan pertama."
"Dia juga mengidentifikasi Eropa sebagai kejahatan yang lebih besar daripada pemain global lainnya," katanya kepada DW.
Presiden Donald Trump mengeluhkan negara-negara Eropa yang tidak berkontribusi lebih banyak pada anggaran aliansi militer.
Reinhard Buetikofer, anggota Parlemen Eropa dengan Partai Hijau Eropa dan pakar kebijakan luar negeri, tidak terlalu memikirkan pernyataan geopolitik Trump.
"Ketika kami mendengar bahwa Presiden Trump mengatakan Uni Eropa adalah musuh, itu tidak membuat argumen dari Washington lebih
kuat dalam diskusi publik Eropa," ujar Buetikofer.
Meski demikian, Buetikofer menilai masih banyak politisi di Washington dan Kongres AS, termasuk Partai Republik, yang sadar
bahwa kerja sama dengan Eropa diperlukan untuk menghadapi China, Rusia, dan para pemain global lainnya.
Dia mengatakan, terlepas dari siapa yang menang pada Pilpres AS, UE- AS harus berinvestasi dalam urusan kerja sama.
(Sumber: Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bermusuhan dengan Trump, Uni Eropa Dukung Joe Biden Menang Pilpres AS"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Pengusaha Bertaruh Rp 73 Miliar, Jagokan Trump Bakal Menang Pemilu AS"