Gawat! 357 Narapidana di Pekanbaru Positif Covid-19, Kanwilkumham Riau Siapkan Blok Isolasi
Setelah sebelumnya ditemukan ada 207 warga binaan yang positif Covid-19, informasi terbaru kembali ada penambahan sebanyak 150 warga binaan
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
"Kalau dua lantai kan lantai atas itu bisa dijadikan tempat isolasi pasien, kemudian lantai bawahnya tempat petugas berjaga-jaga, jadi keamanannya harus terjamin," katanya.
56 Warga Binaan di Lapas Perempuan Pekanbaru Dinyatakan Sembuh
Angka positif Covid-19 di Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru, mengalami tren penurunan.
Hal ini setelah 56 orang warga binaan yang menghuni Lapas Perempuan itu, dinyatakan negatif Covid-19.
Mereka sudah selesai menjalani proses isolasi selama satu bulan di ruangan khusus dalam Lapas tersebut.
Kendati begitu, mereka belum digabung dengan warga binaan yang sehat sebagai bentuk antisipasi.
Saat ini, masih ada sekitar 34 orang lagi warga binaan yang masih menjalani isolasi dan mendapatkan perawatan khusus dari tim dokter dan perawat.
"Mereka yang negatif digabungkan dalam satu ruangan tapi dipisah dari blok lain (yang dihuni warga binaan yang sehat)," kata perawat Lapas Perempuan Pekanbaru, Ina Kurniasih, Rabu (4/11/2020).
Adanya penurunan ini disebutkan Ina, ruang isolasi yang awalnya berjumlah 11 sekarang yang difungsikan tinggal 4 saja.
Ruangan inilah yang masih diisi 34 warga binaan yang belum sembuh.
Dipaparkan Ina, sejatinya kesembuhan datang dari Tuhan.
Namun ia bersama tim medis serta pegawai Lapas lainnya, terus mengontrol kesehatan warga binaan.
Mereka yang positif Covid-19 ini dibeberkan Ina, diberi perhatian khusus.
Mereka diberikan obat sesuai dengan gejala, vitamin penambah imun dan makanan bergizi.
"Kepala Lapas melalui mikropon selalu memotivasi warga binaan, menghimbau rajin berolahraga dan berjemur setiap pagi," tutur Ina.
Selain itu, baik bagi warga binaan yang positif maupun tidak, mereka diminta selalu menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
"Setiap pagi, kami dari medis berkeliling menanyakan kondisi mereka," tutur Ina.
Ia menambahkan, saat ini warga binaan yang menghuni Lapas Perempuan Pekanbaru ada sekitar 309 orang.
Covid-19 mulai menyerang sejak pertengahan September 2020.
Mulanya, hanya belasan orang yang terkonfirmasi positif berdasarkan hasil swab test.
Namun belakangan, jumlahnya meningkat hingga puluhan orang.
Saat ini, tinggal 34 warga binaan lagi yang masih terkonfirmasi positif.
Namun mereka sudah menjalani swab test beberapa waktu lalu dan kini sedang menunggu hasilnya.
"Mudah-mudahan hasilnya negatif sehingga semuanya bisa normal lagi," pungkas Ina.
Ahli Epidemiologi: Tempat Isolasi Pasien Harus Khusus
Munculnya kluster baru penularan Covid-19 di dalam lembaga pemasyarakatan atau Lapas di Kota Pekanbaru harus disikapi serius.
Ahli Epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan mengungkapkan, upaya pencegahan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di dalam Lapas harus segara dilakukan.
Sebab jika tidak, dirinya khawatir, jumlah penghuni dan penjaga Lapas akan semakin banyak yang tertular virus Corona.
Wildan mengungkapkan, pihak pengelola Lapas dan Kanwilkumham Riau harus melakukan langkah-langkah pencegahan.
Di antaranya adalah dengan mengisolasi penghuni Lapas yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19.
"Mereka harus diisolasi di tempat khusus, kalau tidak bahaya, karena mereka kan setiap hari berinteraksi dan berkontak.
Jadi potensi penularanya juga lebih besar, apalagi jumlahnya cukup banyak, lebih 200 orang," katanya, Rabu (4/11/2020).
Namun persoalannya, kata Wildan, untuk mengisolasi pasien Covid-19 dari kalangan penghuni Lapas tidak hanya bicara soal kesehatan. Tapi juga bicara aspek keamanan.
"Jadi tempat isolasinya juga harus aman, jangan sampai nanti mereka ini diisolasi di tempat khusus justru malah kabur," ujarnya.
Wildan mencontohkan, tempat yang aman untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 dari kalangan penghuni Lapas ini adalah hotel atau gedung yang memiliki dua lantai. Sehingga pengawasanya lebih mudah.
"Kalau dua lantai kan lantai atas itu bisa dijadikan tempat isolasi pasien, kemudian lantai bawahnya tempat petugas berjaga-jaga, jadi keamanannya harus terjamin," katanya.
Kesembuhan Pasien Terkonfirmasi Positif Corona Bengkalis Meningkat Signifikan
Kabar gembira kesembuhan pasien terkonfirmasi positif kembali disampaikan Satgas Covid-19 Bengkalis.
Terjadi peningkatan pasien sembuh yang cukup signifikan diungkap Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Bengkalis, Popi Yulia Santisa, Rabu (4/11/2020).
Menurut Popi, pasien yang dinyatakan sembuh hingga Selasa sore kemarin sebanyak 62 pasien.
Jumlah pasien positif Covid-19 sembuh terbanyak berada di Kecamatan Mandau dan Bathin Solapan.
"Alhamdulillah, pada Selasa kemarin pasien sembuh bertambah sebanyak 62 pasien," ungkap Popi.
Menurut dia, dengan tambahan tersebut, seluruh pasien terkonfirmasi yang sembuh berjumlah 586 orang.
Sementara pasien yang masih menjalani perawatan dan isolasi berjumlah 285 orang.
"Sebagian dirawat dan isolasi di rumah sakit sebanyak 29 pasien, isolasi terpadu sebanyak 15 pasien dan yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 244 pasien," ungkap Popi.
Meskipun terjadi peningkatan kasus sembuh, Popi mengatakan hingga Selasa sore kemarin masih ada tambahan kasus positif baru sebanyak 10 kasus.
Sepuluh kasus terkonfirmasi baru ini merupakan hasil tracing kontak erat pasien sebelumnya yang dinyatakan positif lebih dahulu.
"Secara menyeluruh total jumlah kasus terkonfirmasi positif Bengkalis sebanyak 894 kasus. Dengan kematian akibat Covid-19 ini sebanyak 20 kasus," terangnya.
Popi mengatakan, satgas covid-19 Bengkalis tidak pernah bosan untuk terus meningatkan masyarakat taat kepada protokol kesehatan.
Pada setiap kesempatan, satgas covid-19 akan terus mengingatkan masyarakat.
"Kita minta masyarakat untuk terus menjaga dan menerapkan protokol kesehatan. Terutama penerapan penggunaan masker, menjaga jarak serta sesering mungkin mencuci tangan," terangnya.
Selain itu menurut Popi, masyarakat juga harus meningkatkan kewaspadaan dengan menghindari diri dari tempat tempat kerumunan.
Serta menjaga pola hidup sehat dengan memakan makanan yang bergizi dan melakukan olahraga secara rutin.
Pj Bupati Minta Masyarakat Perketat Protokol Kesehatan
Kabar baik jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bengkalis sempat melandai pada Senin (2/11/2020).
Karena tidak terjadi penambahan kasus positif terdata hingga Senin sore.
Diungkapkan Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid 19 Bengkalis Popi Yulia Santisa, Selasa (3/11/2020), meskipun tidak ada tambahan kasus baru, jumlah meninggal mengalami penambahan tercatat hingga Senin sore.
Kasus meninggal pasien Covid-19 tersebut bertambah setelah pasien terkonfirmasi 724 dinyatakan meninggal dunia.
Sebelumnya pasien sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Permata Hati Duri.
Dengan tambahan ini jumlah kasus meninggal Covid-19 Bengkalis tembus di angka 20 pasien.
Hingga saat ini menurut Popi jumlah total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 Bengkalis mencapai angka 884 kasus.
Dari jumlah ini yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit 33 orang.
Sedangkan yang menjalankan isolasi terpadu di Balai Diklat BKPP Bengkalis sebanyak 15 orang, kemudian yang menjalami isolasi mandiri sebanyak 292 orang.
"Sementara sisanya 524 orang sudah dinyatakan sembuh," pungkasnya.
Nihilnya penambahan kasus terkonfitmasi baru hingga Senin kemarin, Pj Bupati Bengkalis Syahrial Abdi berharap kondisi seperti bisa terus dipertahankan.
Syahrial berharap rasio kesembuhan bisa terus meningkat lebih tinggi dari penambahan kasus terkonfirmasi baru.
Syahrial mengatakan, meskipun tidak terjadi penambahan, dirinya meningatkan masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan dalam beraktivitas setiap hari.
Karena satu satu cara yang diakui dunia dan medis untuk menekan penyebaran Covid-19 ini dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Apapun aktivitas kita, harus tetap mengutamakan penerapan protokol kesehatan ini," pungkasnya.
Lebih lanjut Pj Bupati Bengkalis menjelaskan kondisi pada masa libur panjang akhir pekan kemarin, Bengkalis menjadi tujuan wisata oleh masyarakat.
Dari pantauan Pj Bupati Bengkalis sempat kebanjiran pengunjung baik di Pulau Bengkalis, Kecamatan Bandar Laksamana maupun Rupat, pantai-pantai yang ada menjadi tujuan destinasi wisata.
"Jadi hal hal atau risiko yang kita prediksi ke depan akan ada penambahan kasus konfirmasi.”
“Meskipun demikian kemarin saat masa liburan tersebut tim satgas bersama instansi terkait telah melakukan upaya maksimal mengontrol masyarakat yang datang berwisata dari luar.”
“Mulai dari perbatasan dan pintu masuk hingga di tempat wisata," terangnya.
Namun tetap tim Satgas masih menemukan ada masyarakat yang datang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan tidak menggunakan masker.
Satgas melakukan peneguran langsung kepada mereka yang tidak menggunakan masker ini.
Untuk itu sebagai upaya pencegahan setelah liburan ini, Pj Bupati meminta masyarakat memperketat pelaksanaan protokol kesehatan dalam beraktivitas.
Terutama saat beraktivitas di luar rumah dan sebisa mungkin menjauhi kerumunan.
(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)
(Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono)