Kondisi Negaranya Kacau Karena Pilpres, Trump Malah Terbangkan Pesawat Pembom B-1B
Operasi tersebut bertujuan untuk mencegah kemungkinan Korea Utara memanfaatkan gangguan yang disebabkan oleh pemilihan AS.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Di tengah ketegangan dalam menanti hasil Pilpres AS, Donald Trum malah mengerahkan pembom tempur B-1B ke pangkalan Misawa di dekat Korea Utara.
Militer AS bermaksud melakukan unjuk kekuatan dengan mengerahkan jet pembom untuk meredam potensi provokasi.
Melansir Express.co.uk, Rabu (4/11/2020), militer AS mengirim pesawat pembom B-1B kembali ke Laut Timur menjelang 3 November.
Pembom B-1B adalah pembom konvensional supersonik jarak jauh.
Pesawat pembom tersebut telah digunakan Angkatan Udara Amerika Serikat sejak 1985.
Operasi tersebut bertujuan untuk mencegah kemungkinan Korea Utara memanfaatkan gangguan yang disebabkan oleh pemilihan AS.
Pembom B-1B terlihat mendarat di pangkalan Misawa, Jepang, yang berada di seberang pangkalan Sinpo Korea Utara.
B-1B itu didampingi oleh Boeing EA-18G Growler, sebuah pesawat perang listrik.
Langkah militer AS tersebut ditafsirkan sebagai unjuk kekuatan untuk meredam provokasi dari Korea Utara.
Itu terjadi setelah Korea Utara menunjukkan kemampuan rudal baru selama parade militernya pada 10 Oktober.
Rudal baru itu mengejutkan, karena jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya, dan termasuk rudal balistik peluncur kapal selam berbahan bakar padat (SLBM) baru.
Korea Utara biasanya mengeluarkan sejumlah hinaan menjelang pemilihan umum AS.
Sebelumnya Korea Utara telah menghina kepala negara, memanggil anggota parlemen individu dan menyarankan pemilih AS untuk mendukung kandidat tertentu.
Sebaliknya, editorial di DPRK Today menyebut kandidat dari Partai Demokrat Hillary Clinton sebagai "membosankan".
Analisis oleh lembaga pemikir nonpartisan Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) menemukan bahwa Korea Utara melakukan tindakan provokatif rata-rata dalam 4,5 minggu sebelum atau setelah pemilihan paruh waktu atau pemilihan presiden dalam rentang waktu 64 tahun.
