Inilah Sosok Pengemis Kakak Beradik Dona dan Doni yang Memiliki Tabungan Rp 140 Juta
Kekayaan keduanya terus bertambah. Kini mereka punya tabungan yang mencapai Rp 140 juta. Keberadan kedua pengemis ini sudah sangat dikenal
TRIBUNPEKANBARU.COM- Inilah pengemis kakak beradik yang bernama Dona dan Doni yang memiliki tabungan mencapai Rp 140 juta.
Keduanya sudah snagat dikenal dengan ciri khasnya memakai tongkat.
kekayaan keduanya terus betambah setelah keberadaan keduanya sempat viral disebut sebagai pengemis yang tajir.
Berikut kisah keduanya
Pengemis abang adik di Aceh Tenggara yang sempat viral dan pengemis tajir ini ternyata memiliki uang terus bertambah hingga saat ini mencapai Rp 140 juta.
Uang di tabungannya pada sebuah bank sekitar Rp 135 juta lebih dan uang tunai yang dimilikinya mencapai Rp 5 juta lebih dengan total Rp 140 juta lebih.
Pengemis ini setiap harinya berjalan berduan dengan abang kandungnya memegang tongkat meminta uang kepada pejalan kaki dan pengendara di Kota Kutacane.
Pengemis ini teryata sudah sangat familiar dan terkenal di Aceh Tenggara.
Karena sudah lamanya menjadi pengemis di Tanoh Alas.
Bahkan sudah beberapa kali pergantian Bupati di Agara pengemis Dona dan Doni ini masih tetap menjadi pengemis hingga saat ini.
"Uang sebanyak itu dikumpulkan pengemis Abang Adik (Dona dan Doni) puluhan tahun mulai dari penyedia jasa becak barang hingga akhirnya menjadi mengemis keliling Kota Kutacane," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Aceh Tenggara, Rahmad Fadli SSTP MSi kepada Serambinews.com, Sabtu (7/11/2020).
Kata Rahmad Fadli, kisah kehidupan abang beradik yang disebut-sebut bernama Dona dan Doni ini.
Awalnya, mereka berempat termasuk abang dan ayahnya.
Mereka rutin di pasar membawa beca dayung muatan barang yang mengharapkan imbalan setiap barang orang dibawanya seperti sayur-mayur.
Namun, beberapa tahun kemudian abangnya meninggal dunia.
Sedangkan, ayahnya jatuh sakit sehingga kedua kaki ayahnya tak bisa berjalan alias lumpuh.
Dona dan Doni setiap hari membawa ayahnya berkeliling Kota Kutacane dengan beca dayung tanpa bak penumpang.
Di sana, sambil mengais rezeki ayahnya tetap mereka bawa kemanapun mereka berdua pergi.
Hingga akhirnya ayahnya meninggal dunia, sehingga mereka berdua tinggal dan tinggal tidak menetap dikarena mereka tak punya rumah.
Kakak beradik ini tidak lagi terlihat membawa beca dayung.
Namun, tiba-tiba berkeliaran di Kota Kutacane yang sudah cukup di kenal rakyat Aceh Tenggara.
Para dermawan ketika abang beradik yang setiap saat berjalan bersama sambil berbicara dan tertawa, ketika mereka sodorkan tangan langsung diberikan uang dan mereka pun tertawa dan pergi.
Kata Kasatpol PP Aceh Tenggara, abang beradik yang miliki uang mencapai Rp 135 juta lebih ini, merupakan tabungan mereka di sebuah bank yang sudah puluhan tahun.
Kakak beradik ini ketika menuju ke sebuah bank.
Pihak bank langsung melayani mereka dengan baik untuk proses penyimpanan uang nasabah ini di Bank.
Mereka sepertinya sudah lama dikenal dengan pihak bank, sehingga ketika mereka datang maksud mereka diketahui pihak bank.
Menurut Rahmad Fadli, abang beradik yang miliki uang mencapai Rp 135 juta lebih ini memang tabungan mereka yang sudah lama dari hasil mengemis.
Sampai saat ini mereka (abang beradik) tinggal di sebuah gudang milik orang lain yang dijadikan sebagai rumah mereka.
"Saya kira tabungan Rp 135 juta memang hasil mengemis abang adik hingga kini sudah mencapai puluhan tahun," Ujar Rahmad Fadli SSTP MSi.
Sementara itu, dua orang abang beradik menjadi pengemis di Kabupaten Aceh Tenggara.
Kedua pengemis memiliki tabungan di sebuah bank mencapai seratusan juta rupiah lebih.
Kedua pengemis ini tergolong kaya bila dilihat nilai uangnya.
Namun, keduanya hanya berjalan kaki meminta uang kepada pengguna jalan dan perorangan.
Kedua pengemis ini tidak miliki rumah seperti orang pengemis lainnya. Mereka tidur sesukahati.
"Kita mengamankan dua pengemis abang beradik yang akrab disapa Dona dan Doni, "ujar Kasatpol PP Aceh Tenggara, Rahmad Fadli SSTP MSi kepada Serambi, Rabu (4/11/2020).
Kata Kasatpol PP Tenggara, dua pengemis dilaporkan masyarakat pakaiannya sudah kumuh dan koyak.
Setiap saat berkeliaran di Kota Kutacane untuk meminta duit kepada pengguna jalan maupun perorangan.
Lalu, Satpol PP Aceh Tenggara menemui dua pengemis dan membersihkan tubuh di Sungai.
Ternyata, saat dimandikan di Sungai terdapat uang recehan mencapai Rp 5 juta lebih yang berada pada kantong baju dan celana yang sudah koyak.
Merekapun meminta pakaian dari Pihak Dinas Sosial Aceh Tenggara dan kemudian membawanya ke sebuah bank.
Mereka terkejut teryata uang kedua pengemis itu dalam buku tabungan rekening sebuah bank mencapai Rp 130 juta dan ditambah lagi uang tunai Rp 5 juta lebih.
Jadi, uang kedua pengemis itu mencapai Rp 135 juta lebih.
Menurut Rahmad Fadli SSTP MSi, kedua pengemis tersebut biasanya sering ke bank melalui petugas bank untuk memproses uangnya agar tersimpan di tabungan.(*)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kisah Pengemis Adik Abang Punya Uang Ratusan Juta, Tetap Jadi Pengemis Meski Bupati Terus Berganti
Baca juga: Kisah Pengemis Kaya di Indonesia, Abang Adik Dona Doni, Punya Simpanan Seratusan Juta, Ini Sosoknya
