Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Terungkap Keberadaan Ayah dari 2 Anak yang 28 Hari Tak Makan, Lemas di Samping Jasad Ibunya

Terjawab sudah keberadaan Ayah dari 2 anak kakak beradik yang ditemukan dalam kondisi lemas akibat 28 hari tak makan.

|
Editor: Muhammad Ridho
KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN
KAKAK BERADIK KELAPARAN - Putri Setya Gita Pratiwi, dirawat di RS Muhammadiyah Boja Kendal. Putri dan saudaranya ditemukan lemas di samping jenazah ibunya setelah tak makan 28 hari. 

 TRIBUNPEKANBARU.COM - Terjawab sudah keberadaan Ayah dari 2 anak kakak beradik yang ditemukan dalam kondisi lemas akibat 28 hari tak makan.

Saat ditemukan, Putri Setya Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (19) tak berdaya di samping jenazah ibunya.

Secara psikis, keduanya masih menunjukkan gangguan dan jawaban yang berubah-ubah.

Wastoni, kepala desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kendal mengungkap sosok ayah dari dua anak yang tunggui jenazah ibu meninggal berhari-hari.

Sebelumnya, warga Dukuh Somopuro RT 7 RW 7, digemparkan dengan penemuan wanita bernama Setianingsih (51) dalam kondisi mengenaskan pada Sabtu (1/1/2025).

Sedangkan dua anak Setianingsih bernama Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (17) ditemukan lemas,

Wastoni menyebut Setianingsih dan 2 putrinya adalah pendatang di desa tersebut.

Baca juga: Kakak Adik di Kendal Bertahan 28 Hari Tanpa Makan: Temani Jenazah Ibu Demi Pesan Terakhir

Mereka pindah dari Semarang ke Kendal bertiga saja pada 2019.

Sedangkan suami dari Setianingsih sudah meninggal sejak 2017 lalu.

Wastoni mengatakan jika keluarga Setianingsih dianggap mampu oleh masyarakat.

Hal ini karena Setianingsih sering belanja kebutuhan sehari-hari menggunakan becak motor.

"Layaknya masyarakat yang mampu, kalau belanja itu pakai becak motor, tapi sebulan sekali. Kalau nggak 2 minggu sekali," ucap Wastoni.

Selain itu, warga mengetahui jika keluarga Setianingsih adalah pensiunan.

"Warga masyarakat tahunya kan mempunyai kemampuan yang (bagus), dibandingkan tetangga tetap. Karena tidak punya penghasilan tetap, masyarakat tahunya mereka itu pensiunan. Pensiunan itu sekarang itu ada atau tidak, kami ndak tahu. Tapi informasi itu punya investasi atau kerjasama bapaknya.

Dulu almarhum (bapaknya)kerja di Kalimantan, dapat uang pensiunan, transfer terus, mungkin terbatas, perusahaan hanya diberikan pensiun berapa tahun. Tapi mungkin sudah berhenti, dia merasa berat kehidupan. Tapi nggak ada pembicaraan pada lingkungan," papar Wastoni.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved